Thursday 3 November 2011

Blok 2 UP2


  1. Pembagian unggas menurut undang-undang pokok kehewanan ayam, itik, kalkun, dan angsa.
  2. Unggas secara umum dapat diartikan sebagai ternak bersayap, yang dalam taksonomi zoologinya termasuk golongan kelas Aves. Jenis unggas cukup banyak, di antaranya adalah ayam, itik, kalkun, dan angsa. Secara taksonomi zoology bangsa burung bisa digolongkan sebagai unggas, tetapi sampai saat ini yang tercantum dalam undang-undang pokok kehewanan, bangsa burung masih belum digolongkan ternak unggas. Di dalam undang-undang tersebut bahwa yang dimaksud sebagai unggas adalah ternak bersayap yang sudah lazim di pelihara oleh masyarakat. Tidak menutup kemungkinan bangsa burung masuk dalam jenis unggas karena burung secara taksonomi zoology juga termasuk ke dalam kelas Aves, selain itu burung juga mempunyai ciri-ciri seperti unggas (Susilorini,2009).

AYAM
1) Ayam Ras
Ayam ras adalah ayam dari luar negeri yang bersifat unggul sesuai dengan tujuan pemeliharaan karena telah mengalami perbaikan mutu genetic. Jenis ayam ini dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu ayam tipe pedaging dan ayam tipe petelur.Adapun toksonomi zoology ayam sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Subkelas : Neonithes
Ordo : Galliformis
Genus : Gallus
Spesies : Gallus domesticus

a) Ayam ras pedaging/ broiler
Ayam ras pedaging adalah ayam yang sangat efektif untuk menghasilkan daging. Karakteristik ayam pedaging bersifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, bulu merapat ke tubuh, kulit putih, dan produksi telur rendah.
Pemeliharaan ayam ras pedaging dikelompokkan dalam dua periode, yaitu periode starter dan finisher. Pemeliharaan ayam pedaging dilakukan secara all in all out, artinya bahwa ayam dimasukkan dalam kandang yang sama secara bersamaan dan dipanen atau dikeluarkan dari kandang yang sama secara bersamaan pula.
Berikut ini adalah contoh ayam ras pedaging (Rini Widayanti, 2009) :
Ayam Cornish  
  • Dikembangkan di subuah kota (Cornwall), England
  • Varieties ( Dark, White, White lanced Red, Buff)
  • Standart berat ( jantan 4,5-4,7 kg; betina 3,6 kg)
  • Use: sebagai pedaging, Cornish mempunyai kontribusi di dalam pengembangan industri broiler di dunia dengan karkas yang baik
  • Carasteristic
  • Badan besar(compact body) dengan otot bagus; kulit kuning; kulit telur cokelat; kaki besar; mata dalam dengan kening menonjol; paruh ramping.
  • Agak galak; jantan suka bertarung; memiliki sifat kanibal
  • Bulu pendek menutup badan, sehingga butuh perlindungan ketika suhu udara dingin
  • Fertilitas rendah, butuh tempat yang agak luas untuk exercise daalam mengembangkan ototnya
  • Betina memiliki sifat mengeram baik, namun kendala pada bulu yang pendek dan merupakan induk yang protektif
                                      


b) Ayam ras petelur
Ayam ras petelur adalah ayam yang mempunyai sifat unggul dalam produksi telur atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur yaitu bersifat nervous atau mudah terkejut, bentuk tubuh ramping, cuping telinga berwarna putih, produksi telur tinggi, sekitar 200 butir/ekor/tahun, efisien alam menggunakan pakan untuk produksi telur, dan tidak mempunyai sifat mengeram.
Dalam pemeliharaannya, ayam petelur dikelompokkan dalam periode starter (1 hari-8 minggu), grower (8-20 minggu), dan layer (20 minggu sampai afkir). Pemindahan kandang ayam dari periode grower ke kandang layer dilakukan 2 minggu menjelang ayam bertelur, untuk menghindari stress agar produksi telur tidak terganggu. Yang termasuk ayam jenis ini adalah :
Ayam Leghorn
  • Origin
  • Leghorn merupakan nama kota di Italy
  • Varieties
  • (Single Comb Dark Brown, Single Comb White, etc..)
  • Standar berat badan
  • (jantan 2,7 kg; betina 1,8-2 kg)
  • Use
  • Merupakan tipe petelur, dan dikembangkan menjadi strain ayam   petelur modern.
  • Charasteristic
  • Egg sell color: white; skin color: yellow
  • Kecil, great style, gaduh, suka bergerak, memiliki nafsu makan baik
  • Breed ayam petelur dengan varietas yang banyak
  • Sifat mengeramnya tidak terlalu baik
  • Breed yang banyak dikembangkan di Amerika-à sekarang

Australorp
  • Origin 
  • Dikembangkan di Australia dari “Orpington stock” lebih kecil dibanding Orpington
  • Variety:  Black ( berat jantan 3,6 kg, betina 2,7 kg)
  • Use     :  sebagai petelur yang baik (dual Purpose)   
  • Charasteristic
  • Termasuk dalam medium size, kulit berwarna putih, kulit telur: Cokelat; bulu berwarna hitam, terlihat bersemangat, mata gelap dan sangat aktif
  • Kemampuan produksi : 364 telur dalam 365 hari
  • 1930/40 Crosing (Australorp X White Leghorn)à “Hyline dan DeKalb”
c) Ayam ras dwiguna
Ayam yang memilki potensi baik dimanfaatkan hasil daging maupun telurnya. Yang termasuk ayam jenis ini adalah :
Ayam Orpington
  • Origin
  • Dikembangkan di kota Orpington England th 1880, kemudian dibawa ke Amerika th 1890 dan cepat populer sebagai ayam pedaging.
  • Varieties
  • (Black, Blue, Buff, White)
  • Standar berat ( jantan 4,5 kg; betina 3,6 kg)
  • Use
  • Merupakan tipe besar dengan dual purpose (pedaging dan petelur)
  • Charasteristic
  • Egg shell color: Brown; Skin color: White
  • Berat  dan terlihat padat, dengan bulu yang memenuhi tubuh, jinak
  • Mengeram dan induk yang baik
  • Ayam tidak terlalu agresif
Ayam Dorking
  • Origin
  • Ayam asli Italyà dimasukkan ke Great Britain (England), dan merupakan salah satu breed ayam tertua.
  • Varieties
  • (White, Silver Gray, Colored)
  • Standar berat
  • White (jantan 3-3,2 kg; betina 2,7 kg); Silver Gray (jantan 4 kg, betina 3 kg)
  • Use : dual porpose (prodksi daging dan telur), dikembangkan khususnya pada kualitas daging yang baik.
  • Carasteristic
  • Skin color White; Eggshell color : white
  • Bentuk badan retraguler dengan kaki pendek, jengger relatif besar
  • Merupakan petelur yang baik, memiliki sifat mengeram yang baik, induk
  • induk yang baik dan jinak.
  • Karena warna kulit putih, ayam ini tidak populer di U.S dan Eropa.
Ayam New Hampshire Red
  • Origin
  • Termasuk breed yang baru (1935) merupakan hasil seleksi (rapid growth, fast feathering) dari Rhode Island Red breed , dikembangkan di New England state (Massachusetts dan New Hampshire).
  • Standar berat
  • (jantan 3,6-3,8 kg; betina 2,7-2,9 Kg)
  • Use
  • Dual purpose (petelur dan pedaging)
  • Charasteristic
  • Merupakan tipe medium (medium heavy in weight)
  • Egg shell color: brown; skin color: Yellow
  • Badan lebar dan dalam, pertumbuhan bulu sangat cepat, cenderung
  • mengeram; jengger single dengan ukuran medium-besar
  • Ayam yang kompetitif dan agresif
  • Banyak dikembangkan kemudian untuk broiler industri
Ayam Plymouth Rock
  • Origin
  • Dikembangkan di Amerika pertengahan abad 19, dan diperkenalkan pertama kali pada th 1869. Varietas pertama adalah Barred. Barred Plymouth Rock merupakan salah satu “foundation breed” untuk industri broiler pada 1920, dan White Plymouth Rock secara kontinyu digunakan sebagai induk untuk à broiler comercial.
  • Varieties
  • (Barred, White, Buff, Partridge, Silver Penciled, Blue, Colombian)
  • Use : dual purpose (petelur dan pedaging)àkebanyakan u/pedaging
  • Standar Berat
  • (jantan 4-4,2 kg; betina 3-3,3 kg)
  • Charasteristis
  • Skin color: Kuning; Egg shell color: Cokelat
  • Jinak, badan besar dengan punggung lebar, dada penuh, single
  • comb dengan ukuran moderate.
  • Sifat mengeram baik, induk yang baik
Ayam Sussex
  • Original
  • Ayam asli dari kota Sussex (England)à populer di Great Britain.
  • Varietas (lihgt) banyak dikembangkan kemudian menjadià strain-strain
  • Comersial; merupakan salah satu breed ayam tertua.
  • Varieties
  • (Speckled, Red, Light)
  • Standar berat
  • (jantan: 4 kg ; betina: 3 kg)
  • Use : Salah satu ayam terbaik untuk dual purpose (petelur dan pedaging)
  • Charasteristic
  • Skin color: putih; Egg shell color: cokelat
  • Rectranguler bodies
  • Atraktif, memiliki nafsu makan baik, selalu waspada
  • Sifat mengeram yang baikà induk yang baik
  • Populer di England; Canada; U.S dan negara lain
2) Ayam Buras
Ayam buras adalah jenis ayam lokal (Indonesia), masih alami, dan belum mengalami perubahan mutu genetis. Di beberapa daerah, ayam buras dikembangkan masyarakat sehingga memiliki karakteristik yang relative homogen, baik bentuk tubuh maupun warna bulu. Ayam-ayam tersebut pun diberi nama berdasarkan nama daerah atau nama tertentu. Sementara karakteristik ayam buras yang dipelihara oleh sebagian besar masyarakat di pedesaan masih alami, bentuk tubuh maupun warna bulu sangat beragam, dan biasanya disebut ayam kampong (Bambang Cahyono,2005)..
a) Ayam Kedu
Ayam Kedu berasal dari Indonesia, merupakan salah satu jenis ayam local unggul yang telah diakui kehebatannya oleh peternak ayam. Karakteristik ayam ini antara lain lebih tahan terhadap beberapa penyakit, pertumbuhan cepat, produktivitas telur tinggi, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan.
b) Ayam Cemani
Masih sedikit yang diketahui tentang bangsa ini. Cemani adalah nama sebuah desa di daerah Solo, Jawa Tengah. Ayam cemani ditemukan di Jateng, Jatim, pulau Madura dan Sumatra. Hasil persilangan dan varian ayam cemani banyak ditemukan. Ayam Cemani, khususnya yang berwarna hitam legam dapat memiliki harga jual yang tinggi oleh karena beberapa orang percaya bahwa ayam tersebut memiliki kekuatan mistik.
Adapun karakteristik ayam cemani yaitu:
§ Berat badan pejantan 1,8 kg, betina 1-1,2 kg. Memiliki tubuh yang tipis dan padat, jengger tunggal dengan 7 ujung, ekor lurus dan rata, kaki yang panjang memiliki taji tajam yang panjang.
§ Karakteristik paling penting dari ayam cemani ini adalah semuanya hitam: bulu hitam dengan kilau kehijauan, kaki dan kuku hitam, paruh dan lidah hitam, jengger dan pial hitam, daging dan tulangnya hitam dan organ dan darahnya berwarna hitam.
c) Ayam Sumatera
Ayam Sumatra merupakan ayam petelur dengan telur putih atau berwarna, tetapi dapat juga sebagai unggas pedaging.
Karakteristik ayam Sumatera yaitu: bulu hitam, berkilau kehijauan. Jengger kecil, pial tipis atau tak berpial, mata besar kecoklatan, kulit wajah berwarna kehitaman. Kaki hitam mengkilap, dan ayam jantan sering memiliki taji pada masing-masing kakinya. Kedua ayam jantan dan betina memiliki ekor yang panjang, tetapi pada yang jantan ekor lebih menarik panjang menjurai, gemerlap, melengkung, berujung tajam pada bulu ekor.
                       d) Ayam hias
Ayam hias terdiri dari berbagaijenis dengan aneka ukuran badan dan warna bulu. Ayam ini umumnya tidak dipotong sebagai unggas penghasil daging ataupun telur. Jenis ini lebih cocok dipelihara sebagai ternak kesayangan karena mem'iki warna bulu. suara, ataupun bentuk badan yang menarik. Jenis_jenis ayam hias populer antara lain ayam katai dan ayam bekisar. Ayam bekisar merupakan hasil persilangan antara ayam hutan hijau jantan dengan ayam kampung betina, sedangkan ayam katai terdiri dari ayam serama, katai hitam, katai putih, katai peking, katai nanking, katai berbulu kukuk, katai inggris, dan katai jepang (Bambang Cahyono,2005)


Ayam hutan dari spesies Gallus diduga merupakan nenek
moyang dari semua jenis ayam yang ada saat ini. Beberapa jenis
ayam hutan yang dikenal adalah sebagai berikut.
Gallus varius atau green junglefowl
Gallus varius merupakan ayam hutan hijau yang hidup
di hutan-hutan pulau Jawa, terutama Jawa Tengah, Jawa Timur;
Madura; Bali; Lombok, Flores, dan Nusa Tenggara. Ciri_cirinya
adalah sebagai berikut.
  • Warna bulu pada ayam jantan dilapisi lapisan hijau
  • di permukaan atasnya, sedangkan pada ayam betina
  • berwarna cokelat kekuningan.
  • Jengger hanya satu (single comb)dan permukaan jenggernya
  • licin serta rata atau tidak bergerigi.
  • Pial satu helai dan terletak di antara kedua belah tulang
  • rahang bawah.
  • Bulu ekor utama sebanyak 16 helai.
  • Bulu leher padajantan bulat dan pendek_pendek.
   
Ayam katai merupakan ayam yang berukuran kecil atau mini. selain-ukurannya yang mini, perpaduan keunkan dan kelincahan
ayam katai menjadi daya tariknya. Beberapajenis ayam katai
yang populer adalah sebagai berikut.
Katai bangkok
Daya tarik ayam katai bangkok terletak pada bulunya yang
tebal, panjang, lentur, dan memiliki warna biru tua. Daya tarik lain adalah ekornya tidak memiliki bulu ekor.
e) Ayam nunukan
  • Ayam nunukan merupakan ayam asli Kalimantan Timur.

ITIK
  • Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).
Taksonomi
  • Kingdom         : Animalia
  • Filum               : Chordata
  • Kelas               : Aves
  • Ordo                : Anseriformes
  • Familia            : Anatidae
  • Genus              : Cairina
  • Spesies                        : C. moschata (Itik liar)
                                                  C. domesticus (ternak itik)
Klasifikasi itik, menurut tipenya yaitu:
1)  Itik petelur : Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2)  Itik pedaging : Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3)  Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) : East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.

MENTOK
1) Mentok Peliharaan
Mentok peliharaan adalah sejenis burung atau unggas yang termasuk keluarga bebek. Istilah mentok berasal dari bahasa Jawa; Nama lain entok atau entog, basur, itik manila, atau bebek manila. Dalam bahasa Inggris disebut Muscovy Duck atau Barbary Duck.
Adapun taksonomi dari mentok peliharaan yaitu:
§ Kingdom : Animalia
§ Filum : Chordata
§ Kelas : Aves
§ Ordo : Anseriformes
§ Familia : Anatidae
§ Genus : Cairina
§ Spesies : C. muscovy
Di Indonesia unggas ini merupakan hewan peliharaan, yang diternakkan terutama untuk dagingnya. Asal-usul mentok peliharaan adalah dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, di mana populasi burung ini hidup alami dan liar di rawa-rawa berhutan dan wilayah berpaya di sekitar danau dan sungai.
Karakteristik mentok peliharaan yaitu: pandai terbang, tetapi mentok peliharaan hampir tak pernah terbang jauh, biasanya lebih gemuk, di mana jantan bisa mencapai 7 kg dan betina mencapai 5 kg, berwarna dominan hitam dan putih, mentok memiliki kulit atau tonjolan kulit berwarna merah dan hitam di sekitar mata dan wajah, paruh gemuk pendek khas bebek, putih kemerahan, kaki gemuk pendek berselaput renang, abu-abu kehitaman, ekor memipih datar agak lebar.
2) Mentok Liar/Rimba
Taksonomi mentok rimba yaitu:
§ Kingdom : Animalia
§ Filum : Chordata
§ Kelas : Aves
§ Ordo : Anseriformes
§ Familia : Anatidae
§ Genus : Cairina
§ Spesies : C. scutulata
Jenis mentok liar yang terdapat di Indonesia adalah mentok rimba (Cairina scutulata). Unggas ini menyebar luas secara alami mulai dari India, Asia Tenggara hingga Sumatra dan Jawa. Populasi mentok rimba kini terancam kepunahan, karena perburuan dan terutama karena perubahan habitat yang drastis. Di Jawa, hewan ini sekarang diduga sudah punah.
Karakteristik mentok rimba yaitu berukuran sedang sampai agak besar, mentok jantan liar dapat mencapai 86 cm (ujung paruh hingga ke ujung ekor), berat badan bisa sampai 3 kg, mentok betina lebih kecil, sampai sekitar 64 cm dan 1,3 kg. Mentok liar di alamnya tidur di atas cabang-cabang pohon, mentok memakan aneka siput, cacing, serangga air, kepiting kecil dan pucuk-pucuk tumbuhan.

BURUNG DARA
Kelas         : Aves
Sub Kelas     : Neornithes
Super Ordo   : Columbidae
Famili            : Columbidae
Genus           : Columba
Spesies         : Columba Livia  (Levi, 1945)
                                                C. domestica
  • Merpati Indonesia berasal dari jenis merpati lokal. Merpati lokal berasal dari merpati liar (Columba livia) yang telah lama dibudidayakan dan asal penyebarannya dari Eropa.
  • merpati mempunyai sifat damai hampir tidak ada Pack Order dan kanibalisme walaupun ditempatkan dalam satu kandang, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, memilih pasangan sendiri, bersifat monogami, dan mempunyai sifat sense of location dalam waktu yang lama dan dalam jarak yang jauh.
  • burung merpati mengeluarkan cairan berwarna krem menyerupai susu dari tembolok induk jantan maupun betina. Crop milk yang diproduksi oleh tembolok induk merpati warnanya menyerupai keju dan cair, diproduksi sebelum  telur menetas. Cairan tsb diberikan induk merpati kepada squab (anak burung merpati) dengan cara meloloh (proses regurgitasi) dan memompa ke dalam mulut squab.
  • Ukuran merpati jantan lebih besar dengan tekstur bulu lebih besar dan bulu leher tebal(Rini Widayanti, 2009).
.
BURUNG UNTA
  • Burung unta merupakan burung terbesar yang masih hidup. Tinggi badan hingga 2,5 meter.
  • Di sebagian Afrika Utara dan Arab sebagai hewan tunggangan perlombaan. Burung ini tidak dapat terbang dan termasuk dalam kumpulan primitif yang kurang dikenal, yaitu ratit (Palaeognaths). Nama ilmiahnya Struthio camelus.
  • Taksonomi
  • Kingdom:        Animalia
  • Filum:              Chordata
  • Kelas:              Aves
  • Ordo:              Struthioniformes
  • Familia:           Struthionidae Vigors, 1825
  • Genus:             Struthio
  • Spesies:           S. camelus

Ciri-ciri
  • Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu. Paruhnya tidak bergigi.
  • Kaki mempunyai hanya dua jari, salah satunya mempunyai kuku yang tajam. Burung ini biasa menendang ke arah depan dan jarang-jarang ke samping, daya tendangannya amat kuat.
  • Otak amat kecil (kira-kira 40 g) berbanding dengan badannya yang besar (sehingga 150 kg). Pendengaran dan penglihatannya amat tajam. Burung unta mempunyai leher yang panjang dan mampu berlari sampai 65 km/jam(Rini Widayanti, 2009).

3.     Daerah yang memilki potensi untuk beternak unggas harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Aspek Teknis
Dari segi teknis, faktor-faktor yang harus diperhatikan
adalah faktor lingkungan hidup yang akan mempengaruhi dan mendukung kehidupan ternak. Lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan ayam buras harus memenuhi syaral-syarat sebagai berikut :
·         lokasi  harus terbuka clan luas sehingga udaranya segar, bersih, tlnn tidak lembap.
·         lokasi tidak berdekatan dengan keramaian yang dapat rnenimbulkan kebisingan, seperti keramaian lalu lintas dan
·         lapangan tembak. l,okasi yang berdekatan dengan keramaian cepat menyebabkan ayam stres dan dapat berpengaruh terhadap laju produksi.
·         lokasi harus bersih dan tidak berdekatan dengan tanaman atau bangunan-bangunan tinggi yang menghalangi sinar matahari masuk ke kandang. l,okasi yang demikian akan menjamin udara tetap kering dan tidak lembap sehingga kesehatan ayam terjamin.
·         Lokasi harus lebih tinggi dari sekitarnya, terutama pada daerah yang topografinya miring atau bergelombang. Hal ini sangat penting agar pergerakan udara bebas melewati kandang. Dengan demikian, tingkat kelembapan dan kebersihan kandang tetap terjaga. l,okasi yang lebih tinggi juga berguna untuk menghindari terjadinya genangan air di sekitar kandang sewaktu musim penghujan.
Aspek Sosial dan Ekonomi
Untuk pengembangan usaha peternakan besar perlu mempertimbangkan faktor sosial dan ekonomi. Hal tersebut terkait dengan lingkungan di sekitar kandang yang secara tidak langsung akan dapat mendukung kegiatan usaha.
1. Faktor sosial
Faktor sosial.yang harus dipertimbangkan antara lain lokasi perkandangan setraiknya jauh dari pemukiman. Bau kotoran ayam yang menyengat dan debu kandang dapat mengganggu kesehatan penduduk di sekitarnya. Jika kondisi tersebut tidak diperhitungkan maka dapat menyebabkan penurunan integrasi masyarakat terhadap pembangunan peternakan. Selain itu, pembangunan peternakan sebaiknya berakibat terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat.
2. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi yang perlu dipertimbangkan adalah potensi sumber daya alam yang mendukung usaha peternakan. Lokasi yang dekat persawahan dan tempat penggilingan padi akan memudahkan perolehan sekam dan bekatur. Kedua bahan tersebut dapat digunakan untuk alas kandang dan makanan ternak. Selain itu, lokasi sebaiknya dekat dengan sarana transportasi sehingga memudahkan pengangkutan pakan, bibit, dan hasil panen. lnkasi peternakan hendaknyajuga tidakjauh dari pusat pemasaran agar biaya pengangkutannya tidak terlalu besar.
Aspek Hukum
Aspek hukum tidak berpengaruh langsung terhadap peningkatan produksi ternak. Namun, tinjauan aspek hokum sangat penting untuk pertimbangan dalam pemilihan lokasi, terutama untukpeternakan berskala menengah sampai besar. Sesuai dengan rencana tata ruang di wilayah setempat, lokasi peternakan harus dipilih sesuai dengan peruntukannya, yaitu di lokasi yang ditetapkan menjadi kawasan peternakan. Calon peternak dapat berkonsurtasi dengan pemda (pemerintah Daerah) setempat terkait dengan beberapa prosedur pemilihan lokasi. Salah satu proseduryang harus ditempuh di antaranya perizinan pendirian usaha peternakan, yaitu di lokasi yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Izin pendirian badan usaha dan penggunaan tanah menurut rencana induk (masfer plan) telah ditentukan oleh pemerintah daerah setempat. Hal tersebut harus dilakukan oleh para petemak. Jika diabaikan dapat menimbulkan berbagai sengketa hukum di kemudian hari (Susilorini,2008).

DAFTAR PUSTAKA





Cahyono, Bambang.,2005.Ayam Buras Pedaging.Penebar Swadaya, Jakarta.

Sugijanto.2009.BANGSA AYAM ORIENTAL.presentasi kulih pengantar.tanggal 21 oktober 2009.Fakultas Kedokteran Hewan.UGM

Sugijanto.2009.SISTEMATIKA UNGGAS.presentasi kulih pengantar.tanggal 21 oktober 2009.Fakultas Kedokteran Hewan.UGM

Susilorini, Eko ,Tri.,2008.Budidaya 22 Ternak.Penebar Swadaya, Jakarta.

Widayanti Rini.2009.Unggas Pedaging.presentasi kulih pengantar.tanggal 20 oktober 2009.Fakultas Kedokteran Hewan.UGM

Widayanti Rini.2009.Unggas Ras.presentasi kulih pengantar.tanggal 20 oktober 2009.Fakultas Kedokteran Hewan.UGM






1 comment:

  1. Everything is very open with a really clear clarification of the issues.

    It was truly informative. Your website () is very useful.
    Thank you for sharing!

    ReplyDelete