Thursday 3 November 2011

Blok 2 UP1


MENDONGKRAK INDEX PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) INDONESIA
UNIT PEMBELAJARAN 1. TERNAK MAMALIA

1.      1. Apa Perbedaan Ruminansia dan non ruminansia?
2.      2. Sebutkan Bangsa Ruminansia dan non ruminansia? (ethologi, morfologi, produksi, asal usul)
3.      3. Kriteria Penghasil daging yang baik?


PERBEDAAN RUMINANSIA DAN NON-RUMINANSIA
Hewan Ruminansia adalah hewan pemakan hijauan yang memiliki lambung dengan beberapa ruangan, yaitu setiap anggota sub ordo Ruminantia (ordo artiodactyla), mamalia berkuku yang memiliki empat lambung (rumen, reticulum, omasum dan abomasum), yang dilalui makanan saat pencernaan, serta yang memamah makanan yang telah tercerna (memamah biak).
Contoh hewan ruminansia yaitu sapi, domba, kambin, dan kerbau.
Hewan non ruminansia adalah hewan berperut tunggal dan sederhana. Alat pencernaannya terdiri dari mulut, esophagus, perut, usus halus, usus besar dan rektum. Sistem pencernaannya disebut simple monogastric system.
Contoh dari hewan non ruminansia adalah babi dan kuda.

RUMINANSIA
Sapi
Ordo                : Artiodaktil (berkuku belah)
Sub ordo         : Ruminansia
Famili              : Bovidae
Genus              : Bos
Spesies            : Bos taurus
  Bos indicus (berponok)

Bangsa-bangsa sapi
Sapi Simmental
Asal: Swiss
Morfologi: Berwarna merah, bervariasi mulai dari yang gelap sampai hampir kuning, dengan totol-totol serta mukanya berwarna putih (Blakely, 1985).
Pertumbuhan otot sangat baik dan tidak banyak terdapat penimbunan lemak di bawah kulit, lutut kebawah dan pada ujung ekor warna bulunya putih, Tanduknya tidak begitu besar (Pane, 1993).
Ethologi: merupakan hewan triguna (Pedaging, Perah, dan Pekerja) (Pane, 1993).

Sapi Limousin
Asal: Perancis
Morfologi: Memiliki tanduk berwarna cerah. Warna bulunya mulai dari kuning hingga merah keemasan. Bobot pada saat dewasa tergolong besar,  ♂1100kg ♀575kg (Blakely, 1985).
Ethologi: Fertilitasnya tergolong tinggi. Pertumbuhannya cepat (Blakely, 1985).

Sapi Aberdeen Angus
Asal: Skotlandia
Morfologi: Berbulu hitam, keriting, halus, dan tidak bertanduk, Berat sapi jantan lebih kurang 900kg dan sapi betina 700kg. Persilangan sapi Bucham humlies dan sapi angus dobies (Pane, 1993).
Ethologi: Tahan terhadap daerah tropis/panas, karkasnya menghasilkan daging yang baik.

Sapi Brahman
Asal: India
Morfologi: memiliki tanduk dan memiliki punuk. Berat badan medium, ♂900kg ♀585kg (Blakely, 1985).
Kupingnya agak besar dan menjalaui kebawah, mempunyai kaki agak panjang, mukanya agak panjang dan warna bulunya umumnya putih atau kelabu muda (Pane, 1993).
Ethologi: Cerdik, bersifat ingin tahu tetapi pemalu, Tahan terhadap panas, tahan terhadap caplak dan terhadap endoparasit (Pane, 1993).

Sapi Brangus
Asal: Oklahoma, Texas (Amerika Serikat)
Morfologi: Sapi ini mengandung darah Brahman 3/8 bagian dan Angus 5/8 bagian. Warna: hitam, dengan mewarisi punuk dari bangsa Brahman serta tidak bertanduk seperti halnya sapi Angus (Blakely, 1985).
Kupingnya tidak begitu besar dan mempunyai gelambir, pertumbuhan sapi ini cepat, mutu dagingnya baik, dan persentase karkasnya tinggi (Pane, 1993).
Ethologi: Tahan terhadap iklim panas/tropis, ternak potong yang tumbuh baim di penggembalaan buruk, suka berkelompok.

Sapi Hereford
Asal: Inggris
Morfologi: Berat badan medium sampai berat, ♂950kg ♀760kg. Memiliki tanduk. Memiliki warna putih pada bagian muka dan merah pada badan dengan warna putih mulai dari leher, brisket, flank, dan switch, serta di bawah lutut. Perdagingannya tebal (Blakely, 1985).
Ethologi: bisa memanfaatkan hijauan yang bermutu kurang baik, lebih tahan terhadap kekeringan dan juga tahan terhadap iklim dingin, daya adaptasi yang tinggi untuk kembali ke kondisi normal jika situasi makanan baik kembali, mempunyai kemampuan mengembara jauh (Pane, 1993).

Sapi Shorthorn
Asal: Inggris
Morfologi: Tanduknya pendek. Warna: kombinasi antara merah, putih, dan kecoklatan. Ukuran badan besar, ♂1000kg ♀900kg. Produksi susu tinggi, tetapi kualitas karkas kurang bagus (Blakely, 1985).
Ethologi: tingkat kesuburan tinggi, sifat keindukan yang baik, Pertumbuhan yang cepat (Pane, 1993).

Sapi Friesien Holstein (FH)
Asal: Frieland dan bag. utara Jerman
Morfologi: hitam-putih (resesiv: coklat-putih), tanduk ke depan dan melengkung ke dalam. BB 650 kg (btn), 998 kg (jtn), ambing besar.
Ethologi: produk susu tinggi (6577 kg/th), pemakan yg baik, sangat peka terhadap suara suara, mudah stress karena kegaduhan.

Sapi Jersey
Asal: Perancis
Morfologi: krem sampai kehitaman, tanduk melengkung kedalam ke depan. BB 453 kg (btn), 725 kg (jtn), ambing besar,
Ethologi: produk susu bagus (4356 kg/th), lemak susu tinggi (5,4%), pemakan yang efisien, perumput yg baik meski berkualitas jelek, sapi agak nervous, dan cepat dewasa.


Sapi Ongole
Asal: India
Morfologi: Mempunyai punuk yang besar dan kulit longgar dengan banyak lipatan dibawah leher dan perut. Sapi jantan mempunyai tanduk pendek dan hampir tak terlihat, sedangkan yang betina mempunyai tanduk yang panjang. Warna bulu sapi Ongole pada umumnya adalah putih kusam atau agak kehitam-hitaman, dan warna kulit kuning.
Ethologi: Memiliki reputasi baik sebagai ternak potong dan ternak pekerja/penarik, tahap terhadap cuaca tropis.

Sapi Bali
Bos Sondaicus
Asal: Indonesia
Morfologi: pada saat pedet memiliki bulu sawo matang. Betina dewasa berbulu merah bata sedangkan yang jantan dewasa berwarna hitam. Ciri yang menonjol adalah warna bulu putih pada bagian belakang (mulai dari pelvis sampai bawah.
Ethologi: Memiliki kesuburan tinggi, pekerja yang baik, dagingnya rendah lemak, daya adaptasi tinggi.

Sapi Madura
Asal: Indonesia
Hasil persilangan antara Bos Sondaicus dengan Bos Indicus
Morfologi: Punya punuk yang kecil (warisan dari bos indicus) dan warna bulu coklat atau merah bata (diwarisi dari bos sondaicus). Pada kepalanya terdapat tanduk melengkung kedepan dengan melingkar bulat sabit.
Ethologi: Lincah, tidak galak, tahan terhadap panas, pertumbuhannya sesuai pakan.



Kambing dan Domba
Ordo                : Artiodaktil (berkuku belah)
Sub ordo         : Ruminansia
Famili              : Caprinae
Rumpun          : 1. Nemorhaedini
             (genus: Nemorhaedinus, Capricornis)
              2. Budorcatini
              3. Rupicaprini (genus: Rupicapra, Oreamnos)
              4. Caprini
                  (genus: Capra, Ammotragus,   Hemitragus, Pseudois, Ovis)
              5. Ovibovini

Bangsa-bangsa kambing
Kambing Ettawa
Asal: Jamnapari, India.
Morfologi: Berukuranbesar (BB: ♀ 30-50 kg, ♂40-70 kg; Tinggi: ♀70-90 cm♂80-100 cm).Telinga panjang (30 cm), jatuh. Jantan dan betina bertanduk. Kaki panjang dengan rambut di kaki belakang. Warna: belang putih hitam, putih coklat/merah. Hidung melengkung, puting susu besar dan panjang (seperti botol). Susu: produktif (sampai 3 L/hari/hewan).
Ethologi: Lebih cocok digembalakan, memiliki produktivitas yang tinggi, biasa untuk Kambing Kontes, perawatan khusus.

Kambing Kacang
Asal: Indonesia.
Morfologi: Warna tubuhnya bervariasi, yaitu putih bercampur hitam atau cokelat dan hitam polos. Tanduknya mengarah ke belakang dan membengkok. Hidung lurus, leher pendek, serta telinga pendek dan berdiri tegak Tipe kambing ini sebagai penghasil daging, Jantan berjenggot bersurai panjang kasar dari leher sampai ekor.
Ethologi: Lincah, Tahan derita, beradaptasi dengan baik.

Kambing Boer
Merupakan keturunan dari kambing afrika selatan.
Morfologi: Pola warna kepala dan leher berwarna cokelat, badan dan kakinya berwarna putih, serta bulunya pendek dan mengkilap. Merupakan tipe pedaging. Betina dewasa dapat mencapai berat badan 60-75 kg dan jantan 120-150 kg. Bertanduk, kaki pendek, hidung cembung, serta telinga lebar dan menggantung.
Ethologi: Pedaging sesungguhnya yang baik di dunia, Pertumbuhannya cepat, beratnya bertambah setiap hari sekitar 0,02-0,04.

Kambing Angora
Asal: Turki.
Morfologi: Menghasilkan wol dengan warna bulu putih ikal dan panjang mengkilap. Kambing ini berukuran kecil dengan tinggi gumba sekitar 54 cm. Bertanduk pendek dengan telinga menggantung, dahi terbuka.
Ethologi: Hidupnya paling baik di daerah panas, kering, subtropis, tidak tahan terhadap cuaca dingin, mudah mengalami keguguran.

Kambing Saanen
Asal: Switzerland
Morfologi: Tubuhnya berwarna belang hitam putih, merah, atau cokelat putih. Bangsa kambing ini tidak bertanduk atau bertanduk kecil, kepala ringan, leher panjang dan halus, serta dahi lebar. Telinganya pendek, mengarah ke depan dan ke samping. Kakinya lurus dan kuat, tubuh panjang, serta kelenjar susu besar dan lunak.
Ethologi: kurang cocok di daerah tropis, bekerja baik jika di tempat sejuk, pakan berpengaruh pada potensi genetiknya.


Bangsa-bangsa Domba
Domba Ekor Gemuk
Asal: Asia barat
Morfologi: Ekor besar dan tebal, baik pada jantan maupun betina. Benyuk ekor melengkukng dan berbentuk sigmoid dengan panjang 24cm dan lebar 20cm, berlemak, ujung kecil. Tidak bertanduk dan telinga berukuran sedang. Bulu badan berwarna putih merata, leher panjang bergelambir, kepala besar dan telinga kecil atau panjang.
Ethologi: Mampu beranak sepanjang tahun. Tahan terhadap cuaca panas dengan kelembaban tinggi.

Domba Ekor Tipis
Asal Indonesia dan tersebar di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Morfologi: Tubuh kecil dengan berat 20-30 kg dan lambat dewasa. Warna tubuh putih dengan bercak hitam di sekeliling mata. Di ekor tidak ada deposisi lemak, wol kasar, dan daging relative sedikit. Domba ini tidak mengenal musim kawin dan sering melahirkan anak kembar, Reproduksi sepanjang tahun, Prolifik (anak Kembar), anak 2-5 ekor.
Ethologi: Tahan terhadap cuaca panas, semakin banyak makannya anak yang dihasilkan semakin banyak.

Domba Garut
Persilangan 3 bangsa domba, yaitu domba local, domba kaapstad, dan domba merino. Domba ini terdapat di daerah Jawa Barat.
Morfologi: berat badan jantan 60-80 kg dan betina 30-40 kg. Warna bulu putih, hitam, cokelat, atau warna campuran dengan bulu halus dan panjang. Tubuh besar, dahi konveks, leher kuat, tanduk jantan besar dan kuat melingkar spiral. Sering di pakai sebagai domba aduan. Karkasnya 50%.
Ethologi: Angka produktivitas tinggi dan mampu beranak sepanjang tahun. Laju pertumbuhan baik, Tahan terhadap daerah tropis. Petarung serta Pedaging.

Domba Barbado Blackbelly
Asal: Bardados Island
Morfologi: Besar, Jantan memiliki “Mane” (rambut panjang di dada dan leher), Prolifikasi medium, berwarna kecoklatan hingga blacbelly, Besar (♀ 30-50 kg, ♂50-80 kg), Karkasnya 50%.
Ethologi: Tahan terhadap kebanyakan penyakit Internal.

Kerbau
Bangsa-bangsa kerbau:
Kerbau Murrah
Asal: Delhi (India).
Morfologi: Kepala kerbau ini relatif kecil di banding ukuran tubuhnya, ringan, dan halus pada betina, berah dan kasar pada jantan. Lekuk muka nyata, telinganya kecil, tanduknya pendek tumbuh ke atas dan kebelakang. Kakinya lurus,pendek, dan berkuku hitam berukuran panjang Bobot Betina 430 Kg Bobot jantan 570 kg.
Ethologi: Menghasilkan susu 2050 liter/laktasi.

Kerbau Nilli
Asal: Ravi, Punjab
Morfologi: Berkepala panjang dengan lekek nyata, berlubang hidung lebar, telinganya berukuran sedang dan ujungnya runcing, kulitnya halus dan lunak dengan warna umum hitam, Bobot Betina dewan 500 Kg, Bobot Jantan Dewasa 600 Kg..
Ethologi: memproduksi Susu 2000 Liter/laktasi.


NON RUMINANSIA
Kuda
Filum   : Chordata (bertulangbelakang)
Klas     : Mamalia
Ordo    : Perissodactyla (berteracak, tdk memamahbiak)
Famili  : Equidae
Genus  : Bos
Spesies : Equus caballus (kuda)
               Equus asinus (keledai)

Bangsa-bangsa kuda
Kuda Thoroughtbred
Asal: Inggris
Morfologi: Badan seperti tong, leher panjang serta kepala besar, lengan yang panjang, memiliki kulit polos kecoklatan.
Ethologi: Cerdas, kecepatan lari dan daya tahannya baik (Blakely, 1985).

Kuda Arabian
Asal: Mesir
Morfologi: Warna kecoklatan, memiliki rambut hitam di bagian punggung, bentuk tubuh ramping sehingga mudah untuk berlari.
Ethologi: Kecepatan, stamina, dan kecantikannya. Mempunyai sifat yang jinak. Ekonomis (Blakely, 1985).

Kuda Appalossa
Asal: Spanyol
Morfologi: Warna bervariasi (Putih, dibagian pinggang dengan totol-totol gelap berbentuk bulat atau oval telur. Di bagian badan juga sering ditemukan totol-totol, daerah mata dilingkari warna putih, teracak berwarna strip hitam-putih vertikal.).
Ethologi: untuk pesiar, pameran, balapan, dan parade (Blakely, 1985).

Kuda Belgian
Asal: Flander, Belgia
Morfologi:. Berat antara 850-1000kg atau lebih (Blakely, 1985).
Ethologi: Merupakan kuda tarik yang paling besar

Kuda Shire
Asal: Lincolnshire, Inggris.
Morfologi: Badan yang besar, Kaki besar dipenuhi bulu, warna coklat hingga hitam.
Ethologi: Merupakan kuda tertinggi di antara bangsa kuda tarik (Blakely, 1985).

Babi
Filum               : Chordata (bertulangbelakang)
Klas                 : Mammalia
Ordo                : Artiodactyla (berjari, berteracak genap, berkuku)
Famili              : Suidae
Genus              : Sus
Spesies            : Sus scrofa (Eropa) dan Sus vittasus (India Timur)

Bangsa-bangsa babi
Babi Yorkshire
Asal: Inggris
Morfologi: Berwarna putih dengan muka oval dan telinganya tegak.
Ethologi: Kemampuan keindukannya bagus dan menghasilkan karkas dengan presentase tinggi (Blakely, 1985).

Babi Berkshire
Asal: Berkshire (Inggris)
Morfologi: Berwarna hitam dengan kaki, muka, dan lipatan ekor yang berwarna putih. Muka berbentuk oval dan teling tegak.
Ethologi: Tipe dagingnya baik sekali, tubuhnya panjang dan karkasnya berkualitas tinggi. Terkenal sebagai babi pedaging (Blakely, 1985).

Babi Landrace
Asal: Denmark
Morfologi: Berwarna putih, terkenal untuk di manfaatkan dagingnya. Karkasnya sangat panjang, pahanya besar, daging di bawah dagu gemuk dengan kaki-kaki yang pendek. Tulang punggungnya panjang (Blakely, 1985).

Babi Duroc
Persilangan dari Jersey Red dan Duroc New York
Morfologi: berwarna merah terang hingga gelap dan warna merah-cherry. Pertambahan berat badandan efesiensi pakannya baik sekali. Dewasa kelaminnya cepat. Babi duroc betina mempunyai litter size yang tinggi dan merupakan induk yang baik. Karkasnya merupakan tipe yang baik (Blakely, 1985).

Babi Hereford
Dikembangkan di La Plata, Missouri
Morfologi: Muka putih, tubuh berwarna merah dengan dua kaki, garis perut serta lipatan ekornya berwarna putih. Tipe kakasnya baik dan daging bagian pundaknya padat dan kompak (Blakely, 1985).

Babi Bali
Asal: Indonesia
Morfologi: Merupakan babi besar, tubuhnya berwarna hitam dan putih dengan tipe lard (babi tipe lemak). bobot badannya mencapai 100 kg. Umumnya, tubuhnya berwarna belang hitam dan putih dengan ujung ekor berwarna putih. sekali beranak 8-14 ekor.
Ethologi : Sangat tahan penyakit, kesuburannya tinggi, Cepat berkembang.

KRITERIA PENGHASIL DAGING DAN SUSU
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh ternak yang akan dipotong agar diperoleh kualitas daging yang baik, yaitu:
·         ternak harus dalam keadaan sehat, bebas dari berbagai jenis penyakit,
·         ternak harus cukup istirahat, tidak diperlakukan kasar, serta tak mengalami stres agar kandungan glikogen otot maksimal,
·         penyembelihan dan pengeluaran darah harus secepat dan sesempurna mungkin
·         cara pemotongan harus higienis.
·         Susu yang baik apabila memenuhi persyaratan, antara lain: kandungan jumlah bakteri yang cukup rendah, bebas dari spora dan mikroorganisme penyebab penyakit, memiliki flavour yang baik, bersih, bebas dari debu atau kotoran.
Fakta:
Ø  Proses penyembelihan yang biasa dilakukan di Indonesia belum sempurna (aspek kebersihan/kesterilan  kurang)
Ø  Ternak kadangkala di perlakukan tidak layak (contoh: adanya sapi glonggongan)
Ø  Proses pemerahan susu juga masih konvensional, dan kadangkala kurang memperhatikan kebersihan
Ø  Maraknya impor daging dan susu

DAFTAR PUSTAKA
Blakely, J, 1985. Ilmu Peternakan edisi keempat. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.
Devendra, C dan Burns, M, 1994. Produksi Kambing di daerah Tropis, Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
Muh, T, 2002. Ilmu ternak Kerbau, Kansius, Yogyakarta.
Pane, I. 1993. Pemuliabiakan Ternak Sapi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sinombing, 2006. Ilmu Ternak Babi, Gadjah Mada University, Press, Yogyakarta.
Soeprapto, H, dan Abidin, Z, 1997. Cara Tepat Penggemukan Sapi Potong.
Tangerang: Agromedia Pustaka

Warwick, E.J, 1995. Pemuliaan Ternak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Williamson, G dan Payne, WJA, 1993. Pengantar Peternakan di daerah tropis,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

2 comments:

  1. thanks infonya,, sekedar saran contoh ternak non-ruminansianya dibanyakin dong. heheh :))

    ReplyDelete
  2. Nanti akan saya tambah..
    Thankz dah komentar dan memberi saran.. ^_^

    ReplyDelete