LEARNING
OBJECTIVE
1. Bagaimana
Perkembangan Sistem Reproduksi Hewan Betina?
2. Bagaimana
Struktur Anatomi Sistem Reproduksi Hewan Betina? (Komparasi)
3. Apa
Saja Hormon yang ada pada Sistem Reproduksi Hewan Betina? (Pembentukan dan
fungsi)
PEMBAHASAN
Terdiri atas dari gonad dan alat kelamin sekunder berupa saluran dan kelenjar.
Jaringan yang membentuk alat reproduksi ini terletak di daerah antara
mesenterium dorsal mesonephros, yang disebut genital ridge . Jaringan ini
terdiri dari epitel germinal dan jaringan rete dari mesonephros, bersama sel–sel
mesenkim sekitar epitel germinal.
Pada gonad mula – mula terjadi tingkat bipotential atau
indifferent, yang maksudnya gonad dan salurannya itu belum dapat dibedakan
antara genitalia jantan dan betina.
GONAD
Dibina
dari 3 sumber jaringan:
Ø sel benih induk
Ø epitel mesoderm
Ø sel mesenkim,
Sel induk berasal
dari kantung yolk, yang sesungguhnya berasal dari lapisan endodermnya. Sedikit
ada juga menemukan datang dari lapisa endoderm allantois dan metenteron . Sel
benih ini kemudian bermigrasi ke genital ridge. Migrasinya dengan gerak
amoeboid ada pula yang diangkut pembuluh darah vitellin. Genital ridge sendiri
dikira mengandung zat yang bersifat attractant bagi sel benih itu, mirip
seperti attractan yang dikandung ovum untuk menarik spermatozoa ( fertilizin).
Sel benih induk akan tumbuh jadi gamet.
Epitel mesoderm ialah epitel pelapis coelom sendiri
pada genital ridge. Sedangkan sel mesenkim berasal dari sel – sel dibawah
epitel mesoderm itu. Epitel mesoderm disebut juga epitel germinal, yang
belakangan terbukti bahwa sesungguhnya bukanlah menumbuhkan sel – sel
germinatif. Epitel germinal akan menyusun diri membentuk untaian sel, disebut
sex cord. Sel – sel mesenkim membina jaringan interstitial.
Diferensiasi gonad jadi testis berlangsung pada janin
umur 8 minggu. Mula – mula gonad itu terdiri dari 2 daerah: cortex dan medulla.
Cortex kemudian berdegenerasi, sedang medulla membentuk tubuli seminiferi. Di
celah – celah tubuli sel – sel mesenkim membentuk jaringan interstitial bersama
sel – sel Leydig.
Sel induk benih sendiri, setibanya dalam gonad dari
migrasinya dari kantung yolk atau dengan allantois, menyebar sepanjang sex
cord. Ketika terbentuk tubuli dari sex cord ini sel
induk benih ikut terlingkup, menjadi spermatogonia. Sel sartoli tumbuh dari sex
cord.
Diferensiasi gonad jadi ovarium berlangsung beberapa hari
setelah differensiasi testis. Disini cortex tumbuh membina ovarium, sedangkan
medulla menciut. PGH ( placental gonadotropic hormone) dari placenta mendorong
pertumbuhan sel induk jadi oogonia , lalu berproliferasi menjadi oosit primer.
Sex cord menghasilkan sel – sel folikel yang akan menyelimuti dan memelihara
pertumbuhan oosit. Stroma medulla dan cortex dibina dari sel–sel mesenkim.
Waktu perkembangan gonad memisah dari mesonephros dan
peritoneum yang menyelimuti jaringan mesomere, tinggal merupakan semacam
mesenterium antara ginjal dan gonad, yang untuk testis disebut mesorchium,
untuk ovarium disebut mesovarium. Melalui mesenterium inilah urat saraf dan
pembuluh darah/ limfa keluar masuk gonad.
Pada kebanyakan vertebrata kedua belah gonad berkembang
dan berfungsi bersama – sama. Pada aves betina yang kanan tak berkembang, dan
waktu kelahiran tinggal berupa persisaan (Yatim, 1976).
Perkembangan Uropetika :
Ductus genitalis terdiri dari
:
ü Ductus
Wolfii, pada jantan
ü Ductus
Mulleri, pada betina
Ductus
Wolfii pada seluruh vertebrata adalah ductus mesonephros sendiri. Beberapa
tubuli mesonephros membentuk vas efferent. Bagian anterior menjadi ductus
epididimis dan di bagian posterior sampai kloaka menjadi vas deferen (Yatim,
1976).
Ductus
Mulleri berasal dari perkembangan ductus paramesonephridicus, kemudian menjadi
saluran sendiri yang membentuk oviduk, uterus dan vagina dengan dilapisi oleh
jaringan pengikat dan sel mesenkim disekitarnya (Pangestiningsih, 2012).
Ductus
Mulleri mempunyai ostium di ujung anterior untuk menampung ovum pada saat
ovulasi, disebut ostium tubae abdominal (Pangestiningsih, 2012).
Pada
Euteria, sebagian vagina berasal dari endoderm yang berdelaminasi dari kloaka.
Duktus Mulleri kiri-kanan bersatu dibagian posterior membentuk bagian uterus
dan vagina.Pada vertebrata lain kedua dukti tetap terpisah satu sama lain.
Clitoris
berasal dari evaginasi ectoderm (Pangestiningsih,
2012).
2. Struktur
Anatomi Sistem Reproduksi Hewan Betina
KOMPARASI
SISTEM REPRODUKSI BETINA
1) Pisces
a. Ovarium
pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga
abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei
tipe ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang.
b. Saluran
reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang
memiliki satu ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada
bagian anterior dan posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus yang
bermuara di kloaka. Pada Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung
dengan ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang.
Teleostei tidak memiliki kloaka.
2) Amphibi
a. Ovarium
berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak bermwarna
kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari
plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium
digantungkan oleh mesovarium.
b. Saluran
reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan
bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum
abdominal.oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus
mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka.
3) Reptil
a. Ovarium
berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol.
Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis.
b. Saluran
reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga
selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding
bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk
membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai
shell gland akan menghasilkan cangkang kapur.
4) Aves
a. Ovarium.
Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan
terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
b. Saluran
reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang,
bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka
yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh
fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin,
selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus
atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.
5) Mamalia
a. Ovarium
berjumlah sepasang, merupakan organ yang kompak, dan terletak di dalam rongga
pelvis.
b. Saluran
reproduksi
Pada monotremata oviduk
uviduk hanya sebelah kiri yang berasal dari duktus Muller. Oviduk bagian
posteriornya berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus telur.
Oviduk menuju ke sinis urogenital dan bermuara di kloaka. Pada mamalia yang
lain duktus Muller membentuk oviduk, uterus, dan vvagina. Bagian anterior
oviduk (tuba falopi) membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga selom.
Ada 4 macam tipe uterus:
o
Dupleks: uterus kanan dan kiri terpisan dan
bermuara secara terpisah ke vagina.
o
Bipartite: uterus kanan dan kiri bersatu yang
bermuara ke vagina dengan satu lubang.
o
Bikornuat: bagian uterus kana dan kiri labih
banyak yang bersatu bermuara ke vagina dengan satu lubang.
o
Simpleks:
semua uterus bersatu sehingga hanya memiliki badan uterus.
Organ Reproduksi Interna
(Betina)
Vulva
pada primata terdapat dua lapisan kulit, yaitu labia minora yang terletak di
tepi vestibulumyang terbuka. Pada kera dan manusia terdapat labia mayora. Di
bagian dinding ventral dari vestibula terdapat klitoris yang homolog dengan
penis. Di kedua sisi vesti bulum terdapat kelenjar seks asesori yaitu kelenjar
Bartholin.
MIKROANATOMI
SISTEM REPRODUKSI BETINA
OVARIUM
Sebagai kelejar eksokrin yang menghasilkan ovum dan kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormone
estrogen dan progresteron.
1) korteks
: tepi lebar mengandung korpus luteum dan folikel, epitel berbentuk kubus
rendah.stroma korteks berupa jaringan ikat longgar. Di bawah epitel permukaan terdapat tunika
albuginea yang tebal
2) Medulla
: mengandung syaraf, pembuluh darah dan pembuluh limfe, terdiri dari jaringan
ikat longgar dan otot polos. Terdapat rete ovarii yang berbentuk saluran tiadak
teratur dibalut oleh epitel kubus atau tali sel-sel pekat terlihat jelas pada
ruminansia dan karnivora. (Dellman Brown, 1987)
OVIDUCT
Epitel silinder sebaris atau silinder banyak baris dengan silia aktiv dilengkapi dengan
mikrovili. Mukosa langsung berhubungan dengan submukosa karena tidak ada lamina
muskularis mukosa tidak ada. Propria submukosa terdiri dari jaringan ikat
longgar dengan sel plasma, sel mast, dan leukosit eusinofil. Tunika serosa
terdiri dari jaringan ikat mengandung pembuluh darah dan saraf.
Terdapat
tiga segmen:
1. Infundibulum:
berbentuk corong besar, menjamin oosit dari ovarium tertangkap.
2. Ampula:
bagian berdinding tipis mengarah ke kaudal infundibulum, ampula bagian kaudal
merupakan tempat terjadinya pembuahan. Terdapat silia yang menggerakkan ovum ke
isthmus.
3. Isthmus:
segmen berotot sempit yang berhubungan langsung dengan uterus. (Dellman Brown,
1987)
UTERUS
Dinding
uterus terdiri dari tiga lapis
1. Endometrium
Zona fungsional : pada kuda
dan anjing epitelnya silinder sebaris dan silinder banyak baris atau silinder sebaris pada babi dan
ruminansia.
Pada ruminansia terdapat
endometrium dengan penebalan terbatas yang disebut karunkula yang banyak
mengandung fibroblast dan vaskularisasinya ekstensif. Ada empat jalur dengan
kira-kira 15 karunkula pada tiap baris pada kornu uteri ruminansia. Pada sapi
bentuk kubah, sedangkan pada kambing
berbentuk cawan dengan lekuk di tengah. Karunkula merupakan tempat
melekatnya plasenta induk dengan plasenta anak membentuk kotiledon (cotyledon).
2. Miometrium
Terdiri dari lapis otot tebal
tersusun melingkar dan lapis luar memanjang terdiri dari sel-sel otot polos
yang jumlahnya dapat meningkat ketika kebuntingan berlangsung.
3. Perimetrium
Terdiri dari jaringan ikat longgar yang dibalut
mesotel atau peritoneum. Banyak pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf dan
sel-sel otot polos.
SERVIKS
Epitelnya silinder sebaris dengan banyak sel musigen, terdapat sel
mangkok.Lamina proria terdiri dari jaringan ikat pekat tidak teratur bersifat
edematous, sehingga tampak sebagai jaringan ikat longgar selama birahi. Tunika
muskularis terdiri dari lapis dalm melingkar yang terdiri dari serabut elastic
dan lapisan luar yang memanjang. Lamina serosa terdiri dari jaringan ikat
lonngar. (Dellman Brown, 1987)
VAGINA
Memiliki
tiga lapis :
·
Tunika mukosa-submukosa
Epitel pipih banyak lapis
yang meningkat tebalnya selama praestrus dan estrus. Lapis propria- submukosa
terdiri dari jaringan ikat longgar atau pekat tidak teratur.
·
Tunika muskularis
Terdiri daridua atu tiga
lapis. Lapis dalam melingkar tebal terdiri dari otot polos dan dipisah menjadi
dua berkas oleh jaringan ikat. Lapis luar memanjang terdiri dari otot polos
·
Tunika adventisia atau serosa
Terdiri dari jaringan ikat
longgar dan mengandung pembuluh darah , saraf dan ganglia. Hanya bagian cranial
vagina yang masih dibalut serosa. (Dellman Brown, 1987)
VESTIBULUM
Dibatasi dari bagain kaudal vagina oleh lipatan rudimenter, yakni hymen.Terdapat
kelenjar vestibularis mayor dan minor. Kelenjar vestibularis mayor merupakn
kelenjar bilateral berbentuk tubuloasiner majewmuk dan bersifat mucous.
Kelenjar vestibularis minor berbentuk buluh kecil, bercabang dan bersifat
mucous., tersebar dalam mukosa vestibulum.
KLITORIS
Homolog dengan penis hewan jantan terletak jauh dari daerah kaudal
vestibulum, dekat komisura ventralis dari vulva. Terdiri dari corpora kavernosa
klitoridis yang bersifat erektil, glans klitoridis yang rudimenter, dan prepusium
klitoridis.
VULVA
Dibentuk oleh labia vulvae. Bagian luar dibalut oleh kulit yang
kaya akan kelenjar apokrin dan kelenjar palit. (Dellman Brown, 1987)
3. Horman
Sistem Reproduksi Hewan Betina
1. GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)
Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan,
berfungsi menstimulasi hipofisis anterior untuk memproduksi dan melepaskan
hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).
2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior,
sebagai respons terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan
folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita (pada pria : memicu pematangan
sperma di testis). Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya
pendek (sekitar 3 jam), sering tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat
oleh enzim inhibin dari sel-sel granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback
negatif.
3. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial
Cell Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis
anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka
dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan
siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan
progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah
bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam).
Kerja sangat cepat dan singkat. (Pada jantan : LH memicu
sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).
4. Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh
sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer, dan dalam jumlah lebih
sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen.
Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis. Selama kehamilan, diproduksi
juga oleh plasenta. Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan
(proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita.
•
Pada uterus : menyebabkan proliferasi
endometrium.
•
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks
dan pengentalan lendir serviks.
•
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel
vagina.
•
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan
payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh. Pada
tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan /
regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos
/ osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.
5. Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di
korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal, dan pada
kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya
proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada endometrium uterus, yang
mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang optimal jika terjadi
implantasi.
6. LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki
aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar
payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan
mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi
oleh plasenta (HPL / Human Placental Lactogen). Fungsi laktogenik / laktotropik
prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan. Prolaktin juga
memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya
berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel,
gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa amenorrhea (Guyton,2000).
DAFTAR
PUSTAKA
Dellman, Brown. 1992. Buku Teks Histologi Veteriner II, 3rd.
UI Press:Jakarta.
Guyton
A.C. And Hall AJ. 2000. Textbook of
Medical Physiology.9th ed. WB. Saunders Co.
Pangestiningsih,
T.W. 2012. Perkembangan Sistem Uropoetika
dan Genitalis presentasi kulih pengantar tanggal 29 Mei 2012. Fakultas
Kedokteran Hewan.UGM.
Yatim, Wildan. 1994. Reproduksi dan Embriologi. Bandung:
Tarsito.
No comments:
Post a Comment