Tuesday 8 October 2013

BLOK 13 UP 5

LEARNING OBJECTIVE
1.      Bagaimana tata cara penyusunan skripsi?
2.      Bagaimana cara membuat presentasi yang baik?

Download lebih lengkap disini

PEMBAHASAN
1.    Skripsi
a.      Format Skripsi
1)      Bagian Awal
a)   Halaman sampul depan
Halaman sampul depan memuat judul skripsi, nama dan nomor mahasiswa, lambang Universitas Gadjah Mada, nama dan alamat instansi yang dituju dan tahun penyelesaian skripsi.
§ Judul skripsi dibuat sesingkat-singkatnya, jelas dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti dan tidak menyebabkan penafsiran yang berbeda - beda.
§ Nama mahasiswa ditulis lengkap. Di bawah nama dicantumkan Nomor mahasiswa.
§ Lambang Universitas Gadjah Mada berbentuk bundar dengan diameter 5,5 cm.
§ Instansi yang dituju ialah Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
§ Tahun Penyelesaian skripsi ialah tahun ujian skripsi terakhir dan ditempatkan dibawah Yogyakarta.
b)   Halaman judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, diketik di atas kertas putih, ditulis penjelasan bahwa maksud skripsi yaitu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajat Sarjana S1 program studi Kedokteran Hewan.
c)      Halaman pengesahan
Memuat tanda tangan para Pembimbing dan para Penguji, dan tanggal ujian.
d)     Prakata
Prakata memuat pesan yang ingin disampaikan oleh penulis skripsi misalnya berupa ucapan terima kasih kepada para pembimbing dan segala pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi tersebut. Dalam prakata tidak perlu diungkapkan hal-hal yang bersifat ilmiah. Prakata ditutup dengan tanggal dan tanda tangan penulis skripsi.
e)      Daftar isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu judul atau sub judul. Di dalam daftar isi tertera urutan judul, sub judul, dan anak sub judul disertai dengan nomor halamannya.
f)       Daftar tabel (bila diperlukan)
Jika dalam skripsi terdapat banyak tabel, perlu adanya daftar tabel yang memuat urutan judul tabel beserta dengan nomor halamannya. Tetapi kalau hanya ada beberapa tabel saja, daftar ini tidak perlu dibuat.
g)      Daftar gambar (bila diperlukan)
Daftar gambar berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya. Perlu tidaknya suatu daftar gambar tersendiri, sama persyaratannya dengan daftar tabel.
h)     Daftar lampiran (bila diperlukan)
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat bila skripsi dilengkapi dengan lampiran yang banyak dan isinya ialah urutan judul lampiran dan nomor halamannya.
i)        Arti lambang dan singkatan (bila diperlukan)
Arti lambang dan singkatan berupa daftar lambang dan singkatan yang dipergunakan dalam skripsi disertai dengan arti dan satuannya, bila dalam laporan dipergunakan banyak lambang dan singkatan.
j)       Intisari
Intisari berisi uraian singkat tetapi lengkap yang memberikan gambaran menyeluruh tentang isi skripsi. Intisari ditulis dalam Bahasa Indonesia, tidak lebih dari 250 kata (Artama, 2009).

2)      Bagian Utama
a)      Pendahuluan
Berisi uraian tentang latar belakang masalah dan tujuan penelitian, dan juga harus dapat menjawab pertanyaan mengapa penelitian tersebut penting dan tujuan penelitian dinyatakan dengan jelas. Pendahuluan memuat :
§  Latar belakang masalah menjelaskan secara rasional penelitian dilihat dari latar belakang pemilihan permasalahan yang diteliti. Identifikasi masalah, berisi kajian berbagai masalah yang relevan terhadap ruang lingkup penelitian serta variable yang akan diteliti.
§  Identifikasi masalah berisi kajian berbagai masalah yang relevan dengan ruang lingkup penelitian dan kedalaman masalah serta variable yang akan diteliti.
§  Pembatasan masalah dibuat sesuai dengan ruang lingkup panelitian dengan mempertimbangkan aspek – aspek metodologis, kelayakan dilapangan, dan keterbatasan yang ada pada penulis tanpa menghilankan kenermaknaan arti, konsep, atau judul yang akan diteliti.
§  Perumusan masalah dirumuskan secara lugas dan jelas. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan menggunakan kalimat pertanyaan dan dapat dibagi sampai sub – sub permasalahan.
§  Setelah menemukan permasalahan, maka hipotesis atau pertanyaan penelitian dirumuskan.
§  Tujuan penelitian menyatakan target penelitian yang akan dicapai. Banyaknya tujuan penelitian tidak harus sama dengan banyaknya rumusan masalah.
§  Manfaat penelitian disebutkan secara spesifik (Artama, 2009).
b)     Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi deskripsi teori dan penelitian yang relevan, landasan teiori, hipotesis penelitian. Tinjauan Pustaka memuat uraian sistematis tentang informasi hasil penelitian yang disajikan dalam pustaka dan menghubungkannya dengan masalah penelitian yang sedang diteliti. Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diacu dari sumber aslinya, dengan mengikuti cara sitasi nama-tahun dalam kurung biasa. Sitasi tidak dari sumber asli hanya boleh dilakukan dalam keadaan terpaksa (sumber aslinya sangat sulit ditemukan) (Artama, 2009).
c)      Materi dan Metode
Materi terdiri dari bahan dan alat yang digunakan untuk penelitian. Metode meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.
§  Materi penelitian terdiri dari bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian, harus diuraikan dengan jelas. Bahan dan alat yang digunakan  dicantumkan pula merk, model, dimensi dan nomor catalog. Untuk hewan percobaan disebutkan jumlah, jenis kelamin, umur, strain, dan ciri lain yang berkaitan dengan penelitian.
§  Metode penelitian meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. Tahap persiapan menguraikan persiapan alat, bahan dan larutan. Termasuk dalam tahap persiapan adalah penentuan populasi dan sample, menjelaskan wilayah generalisasi penelitian, jumlah sample, dan teknik pengambilan sample. Tahap pelaksanaan misalnya pengumpulan data, perlakuan, cara. Sedangkan tahap penyelesaian menguraikan tentang analisis dan penyajian data. Analisis data sendiri perlu dijelaskan tentang teknik yang digunakan (Artama, 2009).

d)     Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian ditulis ditulis secara singkat, jelas dan logis. Hasil penelitian perlu dibahas dengan membandingkan hasil penelitian peneliti lain. Kelemahan penelitian dan kesulitan yang dialamai hendaknya dikemukakan secara jujur, sehingga bisa digunakan sebagai koreksi untuk peneliti selanjutnya (Artama, 2009).
e)      Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat dijabarkan dari hal penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipótesis (Artama, 2009).

3)      Bagian Akhir
a)      Daftar pustaka
Daftar pustaka memuat semua buku, jurnal, bulletin, laporan penelitian, dan sumber rujukan lain yang digunakan dalam penulisan skripsi (Artama, 2009).
b)     Lampiran
Memuat dokumen atau bahan penunjang yang dilaksanakan dalam penulisan skripsi. Dapat berupa instrumen, rumus – rumus, perhitungan statistik dan gambar. Nomor lampiran ditulis dalam huruf Arabic dan judul lampiran tanpa diakhiri titik (Artama, 2009).
b.      Bahasa dan tata tulis skripsi
1)      Bahasa skripsi
a)      Bahasa yang dipakai
Skripsi ditulis dalam bahasa Indonesia yang baku. Tata cara penulisan mengikuti Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dan Pedoman Pembentukan Istilah. Abstract ditulis dalam bahasa Inggris.
b)      Bentuk kalimat
Kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua, tetapi ditulis dalam bentuk kalimat pasif.
c)      Istilah
§  Istilah yang dipakai adalah istilah bahasa Indonesia, lebih baik jika ditulis dengan bahasa aslinya yang ditulis dengan huruf miring di dalam kurung.
§  Jika terpaksa harus memakai istilah asing maka harus dicetak miring.
d)     Kesalahan yang sering terjadi
§  Kata penghubung (dengan, dan, sehingga, sedangkan, dari) tidak boleh dipakai diawal kalimat
§  Kata sedangkan sering diartikan sebagai dan yang sebenarnya memiliki arti tetapi.
§  Singkatan tidak boleh diawal suatu kalimat.
§  Pertama kali menyajikan suatu istilah yang disingkat misalnya WHO, EDTA, dll supaya ditulis kepanjangannya.
§  Kata dimana atau dari sering kurang tepat penggunaannya, karena digunakan dari terjemahan kata where atau of  dalam bahasa Inggris. Bentuk yang demikian dalam bahasa Indonesia tidaklah baku dan jangan digunakan (Narbuko, 2008).

c.       Tata Atur Pengetikan Skripsi
1)      Kertas dan ukuran
Skripsi diketik diatas kertas HVS 80gr warna putih, ukuran kertas kuarto A4, tidak bolak-balik.
2)      Sampul
Dibuat dari kertas buffalo diperkuat dengan karton dan sampul dilapisi plastik. Sampul luar berwarna hitam dan tulisan berwarna kuning emas.
3)      Spasi pengetikan
Jarak antar baris mengguanakan spasi 2, kecuali intisari, abstract, kutipan langsung, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar pustaka ditulis dengan jarak spasi 1. Untuk memberikan kesan perpindahan antar bab, sub bab, anak sub bab, dan pergantian alinea, diperkenankan dengan 3 spasi.
4)      Batas tepi pengetikan
Tepi atas: 4 cm; tepi bawah: 3 cm; tepi kiri: 4 cm; tepi kanan: 3 cm.
5)      Pengetikan alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketukan yang keenam dari batas tepi kiri.
6)      Pengetikan judul, sub judul, dan anak sub judul
§  Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatus supaya simetris, dengan jarak 4 cm dari tepia atas tanpa diakhiri titik dan dicetak lebih tebal.
§  Sub judul ditulis simetris tengah-tengah, setiap kata diawali dengan huruf besar (kapital) kecuali kata penghubung, tanpa diakhiri titik, dan dicetak lebih tebal. Kalimet pertama setelah subjudul dimulai dengan alinea baru.
§  Anak subjudul diketik bold dari batas tepi kiri, tetapi hanya huruf pertama saja yang huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak subjudul dimulai dengan alinea baru.
§  Sub anak subjudul dimuali dari ketikan keenam diakhiri titik dan dicetak lebih tebal.
7)      Penggunaan huruf
Skripsi diketik dengan komputer menggunakan huruf Times New Rowman, Book Antiqua, atau yang sejenis dengan ukuran font 12.
8)      Bilangan dan satuan
§  Semua bilangan kurang dari 10 tidak ditulis dalam bentuk angka tapi dieja (satu, dua dst), kecuali bilangan mengandung pecahan atau mempunyai satuan yg disingkat (2 cm). Bilangan yang terletak diawal kalimat tidak ditulis dengan angka.
§  Bilangan desimal ditandai dengan koma bukan titik kecuali pada abstract. Singkatan resmi tanpa titik dibelakangnya, misalnya cm, kg.
§  Penulisan kisaran nilai digunakan kata sampai atau sampai dengan, tidak dengan tanda penghubung (-)
§  Penulisan satuan harus mengikuti prosedur baku sacra internasional (Artama, 2009).
d.      Tata cara penulisan
1)      Penomoran halaman
Penomoran halaman diletakkan di kanan atas. Angka halaman menggunakan angka arabi, dimulai dari bab pendahuluan. Halaman sebelumnya duberi angka romawi kecil. Khusus untuk halaman yang memuat judul bab, nomor halaman diletakkan di tengah bawah.
2)      Huruf miring
Huruf miring digunakan untuk:
§  Istilah, kosakata, atau kalimat bahasa asing yang masuk dalam teks.
§  Nama genus, spesies, atau varietas.
§  Huruf yang digunakan untuk simbol statistik.
3)      Penyajian tabel
Tabel merupakan susunan informasi berupa angka-angka, kata-kata, atau kalimat pendek supaya mudah dibaca.
4)      Penyajian gambar
Meliputi foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema, dan sejenisnya dengan ketentuan sebagai berikut:
§  Nomor tabel ditulis dengan angka arabic.
§  Tulisan, judul dan nomor gambar diletakkan dibawah gambar, diakhiri dengan titik.
§  Ukuran gambar diusahakan proporsional, tidak kurus atau terlalu gemuk.
§  Diusahakan ditampilkan dalam satu halaman.
§  Tanda * atau ** dapat digunakan dalam pemaknaan perhitungan statistik, misal *P<0,05 (Artama, 2009 ; Narbuko, 2008).

2.    Presentasi yang baik
a.       Pemilihan aplikasi pembuatan presentasi
Aplikasi pembuatan presentasi terbagi dalam beberapa kategori. Perbedaan utama yang dimiliki masing-masing jenis aplikasi umumnya terletak pada output file yang dihasilkan dan media penyajian presentasi yang diakomodasi oleh aplikasi terkait.
b.      Perencanaan materi presentasi
Perencanaan dokumen presentasi merupakan hal paling mendasar yang perlu Anda persiapkan. Beberapa di antaranya adalah :
1)      Tentukan tema dan tujuan secara spesifik
2)      Susun kerangka materi presentasi
3)      Kumpulkan materi utama dan pendukung
4)      Tentukan aplikasi pembuat presentasi yang tepat
5)      Manfaatkan aplikasi penunjang
6)      Tentukan output sesuai dengan kebutuhan (Serviati, 2006).
c.       Penguasaan aspek teknis
Selain menguasai aspek pembuatan sebuah dokumen presentasi melalui aplikasi tertentu, akan lebih ideal jika Anda juga memahami berbagai hal berkaitan dengan aspek teknis seputar penyajian presentasi. Beberapa di antaranya adalah tentang perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan sebuah presentasi, perangkat pendukung yang dapat Anda pilih, serta teknik-teknik penggunaannya (Serviati, 2006).
d.      Teknik penyajian presentasi
Sebagus apapun materi presentasi Anda, selengkap apapun perangkat presentasi yang tersedia, semua akan sia – sia jika teknik penyajian presentasi Anda tidak menarik. Beberapa tip yang dapat digunakan:
1)   Kuasai Teknik – teknik Penyajian Presentasi
Temukan teknik-teknik tertentu, seperti bagaimana menyajkan presentasi melalui beberapa monitor, bagaimana menyembunyikan sajian slide secara temporer untuk mengalihkan perhatian audience dari screen ke pembicaraan Anda, termasuk bagaimana mengemas slide presentasi agar dapat berjalan secara otomatis atau dapat diakses via internet (Serviati, 2006).
2)   Simulasikan Presentasi Anda Sesering Mungkin
Jika perlu, gunakan fasilitas Timer yang tersedia pada aplikasi penyaji presentasi untuk memastikan ketepatan waktu pemaparan setiap slide presentasi Anda
3)   Lengkapi Sajian Presentasi dengan Materi Tambahan
Anda dapat mencetak dan mendistribusikan lembar handout, membagikan CD materi presentasi, atau bahkan menyertakan materi pendukung bagi audience. Hal ini dapat meminimalkan pecahnya perhatian audience karena harus mencatat poin-poin dan paparan Anda, menghindari tidak tertangkapnya sebagian materi presentasi yang Anda sajikan, dan tentunya menjadi salah satu media penyebaran bagi visi dan misi penyajian presentasi Anda (Serviati, 2006).
4)   Kenali audiens Anda
Tak kenal maka tak sayang. Pepatah ini juga berlaku dalam presentasi. Sempatkan waktu untuk mencari tahu siapa saja yang akan hadir dalam presentasi Anda. Apa posisi mereka di dalam organisasi dan apa yang mereka harapkan dari presentasi Anda. Hal ini penting karena sebuah presentasi pada dasarnya adalah penyajian kepada orang lain. Meskipun menurut Anda menyajikan yang terbaik, tidak selalu audiens yang mendengar akan merasakan hal yang sama. Dengan mengenal audiens nantinya Anda dapat menentukan pendekatan dalam presentasi (Serviati, 2006).

Terdapat tujuh syarat yang dapat menjadi acuan untuk pembuatan slide presentasi yang baik:
1)   Visible, artinya dapat dilihat oleh semua peserta di ruang penyajian dengan jelas pada jarak pandang sekitar 3 – 5 meter.
2)   Interesting, artinya menarik untuk dilihat sehingga transparansi dapat meningkatkan perhatian dan minat orang untuk melihat dan membaca.
3)   Structured, artinya terstruktur dalam bentuk uraian yang bersistem agar pernyataan verbal dapat diikuti oleh pembacanya dengan mudah dan jelas.
4)   Useful, artinya berguna dan dapat membantu menyampaikan pesan dengan baik.
5)   Accurate, artinya cermat dalam isi.
6)   Legitimate, artinya mengikuti persyaratan format tertentu yang telah ditetapkan.
7)   Simple, artinya visual harus cukup sederhana sehingga mudah dimengerti, atau tidak terlalu rumit sehingga membingungkan (Anonim, 2009).
Berikut merupakan point-point penting yang harus diingat ketika membuat slide presentasi :
1)   Power Point
Slide presentasi yang baik seharusnya mengandalkan point-point penting yang dapat dengan mudah diingat oleh kita sebagai pembawa materi dan juga peserta (Rahardjo, 2005 ; Serviati, 2006).
2)   Gambar
Sisipkanlah beberapa gambar yang menarik dan memudahkan peserta mengingat materi presentasi. Ingat tujuan utama dari menambahkan gambar pada slide ialah untuk mempermudah peserta, bukan malah mengganggu perhatian peserta. Karena gambar yang tidak berhubungan dengan materi malah akan membuyarkan konsentrasi peserta. Gambar juga dapat menghilangkan kebosanan para peserta, karena manusia lebih senang melihat gambar daripada tulisan (Rahardjo, 2005 ; Serviati, 2006).
3)   Bagan
Jika ada suatu materi yang dapat diterangkan dengan bagan, sebaiknya anda menerangkannya dengan bagan. Karena bagan lebih mudah untuk dimengerti dan diingat. Tidak terlalu banyak tulisan dan ada alur-alur yang jelas untuk mempercepat pengertian dari peserta (Rahardjo, 2005 ; Serviati, 2006).
4)   Animasi
Gunakanlah animasi untuk membantu kita dalam presentasi. Tidak hanya animasi saat pergantian slide saja. Namun lebih ke arah membantu kita dalam menerangkan suatu materi. Contohnya : suatu bagan kita buat animasinya dengan menampilkan kotak-kotak proses satu per satu sesuai urutan prosedurnya. Dengan begitu peserta tidak langsung melihat satu keutuhan bagan. Namun secara tahap demi tahap diperlihatkan cara membaca bagan tersebut dengan animasi (Rahardjo, 2005 ; Serviati, 2006).

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2009.Mempersiapkan Sebuah Presentasi Yang Meyakinkan. (http://andabisa.wordpress.com/2009/02/11/mempersiapkan-sebuahpresentasi-yang-meyakinkan/). diakses tanggal 9 Oktober 2013.
Artama, W. T., dkk. 2009. Manual Prosedur Penulisan Skripsi. Yogyakarta : FKH - UGM
Narbuko, C., dan Achmadi H.A. 2008. Metodologi Penelitian. Malang : Bumi Aksara
Rahardjo, B. 2005. Panduan Menulis dan Mempresentasikan Karya Ilmiah : Thesis, Tugas Akhir, Makalah. Yogyakarta : FKH UGM
Serviati dan Setiawan. 2006. Tips dan Trik Microsoft Office 2003. Jakarta : Media Kita

No comments:

Post a Comment