LEARNING
OBJECTIVE
1. Bagaimana
Etiologi, Patogenesis, Gejala Klinis, Diagnosa, Penanganan dan Pencegahan pada
ODF?
2. Bagaimana
pemberian ransum yang baik untuk kuda?
PEMBAHASAN
1. ODF
Nama lain: Nutritional
secondary hyperparathyroidism (NSHPT), bran
disease, big head, miller’s disease, osteitis fibrosa, dan equine osteoporosis.
a. Etiologi
Osteodistrofia fibrosa (ODF) terjadi saat usus tidak
menyerap kalsium dengan cukup, karena diet defisiensi kalsium atau terlalu
banyak mengandung fosfor, yang mengganggu uptake kalsium (Coumbe, 2001). Diet
yang berisi fosfor/kalsium dengan rasio 3:1 atau lebih dapat menyebabkan ODF.
Penyakit ini berhubungan dengan pakan yang terlalu banyak sekam padi atau
gabah. Sekam yang mengandung fosfor tinggi akan meningkatkan absorpsi fosfor
dan menurunkan absorpsi kalsium. Beberapa rumput mengandung oksalat yang
tinggi, yang bisa mengikat kalsium dalam pakan membentuk kalsium oksalat (Ca(CO2)2)
yang tidak larut pada pH tinggi, merupakan faktor predisposisi ODF (Reed, et
al., 2004).
b. Patogenesis
Tingginya kadar fosfat dan rendahnya kadar kalsium
pada pakan akan menginduksi hiperplasia sel paratiroid kuda. Hiperphosphataemia
secara langsung menstimulasi sekresi PTH dan menghambat sintesis 1,25(OH)2D
(1,25-Dihydroxycholecalciferol,
metabolit aktif dari vitamin D, yang penting dalam homeostasis kalsium dan
fosfat) di ginjal. Fungsi utama 1,25(OH)2D adalah menstimulasi
absorpsi Kalsium (Ca2+) dan fosfat di intestinum. Kalsium diserap di
duodenum, dan fosfat di jejunum dan ileum. Karena 1,25(OH)2D menghambat
ekspresi dan sintesis PTH, rendahnya konsentrasi 1,25(OH)2D
menyebabkan hiperplasia sel paratiroid dan meningkatkan sekresi PTH (Reed, et
al., 2004).
Meskipun terjadi defisiensi vitamin D dapat
menyebabkan ODF pada spesies lain, tetapi sedikit bukti yang menunjukkan bahwa
hipovitaminosis D menyebabkan ODF pada kuda (Reed, et al., 2004).
Terjadi resorpsi besar-besaran pada tulang dan
penggantian dengan jaringan ikat. Pada kuda menyebabkan pembengkakan maxilla,
mandibula, dan tulang frontal. Fraktur spontan pada tulang panjang dan rusuk
sering terjadi (Reed, et al., 2004).
c. Gejala
dan Diagnosa
Karena kalsium dibuang dari tulang, akan digantikan
dengan jaringan fibrous, menyebabkan tulang membesar. Pada kuda dewasa, paling
mudah teramati pada tulang kepala (big
head). Kondisi ini dapat dikelirukan dengan suture line exotosis, yang menyebabkan pembengkakan ringan di
sepanjang garis sutura tengkorak. Pembengkakan ini disebabkan oleh respon
proliferatif periosteum terhadap trauma.Kelumpuhan terjadi secara bertahap dan
nyeri tulang dan sendi terjadi (Coumbe, 2001).
Secara patologi klinis menunjukkan adanya hipokalsemia
dan hiperphos-phatemia. Konsentrasi PTH serum meningkat. Clearance kalsium dari fraksi urine rendah dan fosfat tinggi.
Aktivitas alkaline phosphatase pada
serum mungkin meningkat (Reed, et al., 2004).
Alkaline phosphatase (ALP) adalah enzim yang ditemukan pada membran
berbagai tipe sel. Hepatic isoenzyme,
meningkat pada penyakit empedu, disfungsi pituitari pars intermedia, atau
terapi kortikosteroid. Bone isoenzyme,
meningkat bersama peningkatan aktivitas osteoblas, yaitu saat lisis tulang,
lesi proliferatif tulang, hiperparatiroidisme primer dan sekunder, serta pada
hewan muda yang berkembang) (Wilson,
2011).
Radiografi
Tulang
Telah diketahui bahwa terbentuknya citra
radiografi adalah disebabkan oleh sinar-x yang setelah melalui objek tiba pada
film dan merubah susunan kristal perak hallde menjadi butir perak berwarna
hitam. Aksi sinar-x (kombinasi sinar-x dengan layar pendar) dan cahaya sangat
dilipatgandakan oleh cairan pembangkit, tahap prosessing selanjutnya membuat
citra menjadi permanen dan dapat diamati di depan viewer (Reed, et al., 2004).
Tujuan membuat citra adalah agar citra dapat
dilihat dengan jelas, untuk itu citra harus memiliki bentuk yang tegas diiringi
oleh adanya kontras radiografi yang cukup. Kontras radiografi adalah perbedaan
terang diantara berbagai bagian citra, bagaimana sesuai dengan perbedaan daya
serap bagian tubuh terhadap sinar-X. Struktur dan objek tidak akan terlihat,
bila nilai kontras disekitarnya tidak cukup. Ada empat hal dari citra
radiografi yang perlu dibedakan, yaitu:
1.
Bentuk jelas/tegas
2.
Detail/definition, menunjukkan bagian kecil dari objek dapat dilihat
(ketajaman)
3.
Kontras radiografi, menunjukkan perbedaan terang (hitam/putih)
4.
Distorsi, perubahan bentuk dan ukuran pada citra radiografi.
Tulang yang menjadi sklerotik akan terlihat lebih radiopaque, sedangkan tulang yang
mengalami demineralisasi akan terlihat lebih radioluscent. Perubahan ini hampir tidak kentara atau tidak dapat
dideteksi, karena peningkatan sedikitnya 30% mineral pada matriks tulang
dibutuhkan untuk menjadi jelas secara radiografi. Resorpsi rongga alveolar dan hilangnya lamina dura
dentes pada gigi dapat terjadi sebelum terjadi perubahan radiografik, dan
tulang panjang dapat terlibat hanya pada kasus yang lebih lanjut (Reed, et al.,
2004).
d. Penanganan
Pada kuda dengan murni masalah diet (pada hewan kecil,
gagal ginjal dapat sebagai faktor), pengembalian diet dengan rasio kalsium/fosfor
yang cukup akan menghilangkan gejala.Bran
(kulit padi, sekam) memiliki fosfor yang tinggi sehingga jangan diberikan
sebagai pakan utama kuda (Coumbe, 2001).
Suplementasi dengan kalsium karbonat (gamping) dan
dikalsium fosfat pada pakan terbukti meningkatkan kesembuhan kuda dengan ODF.
Untuk 2-3 bulan suplementasi kalsium diberikan dua kali sehari. Penambahan
jerami alfalfa pada pakan dan pengurangan bijian dapat membantu. Air kapur
gamping dapat menurunkan palatabilitas pakan, sehingga dibutuhkan penambahan
molasse.
Pengurungan kuda yang menderita ODF berat dianjurkan.
Penggunaan NSAIDs diberikan pada kuda dengan rasa sakit yang berat, tetapi
diperhatikan bahwa obat tersebut dapat menyebabkan fraktur karena peningkatan
aktivitas.
Kuda membutuhkan 9-12 bulan untuk sembuh secara
sempurna dan untuk regresi lesi tulang. Pemilik harus menghindari penggunaan
pakan yang mengandung oksalat tinggi. Bila perlu dilakukan penambahan 20 mg
kalsium per kilogram dan 10 mg fosforus per kilogram berat badan per hari
(Reed, et al., 2004).
2. Ransum
kuda
Ransum yang diberikan pada kuda
tergantung kebutuhan kuda itu sendiri apabila energi yang dibutuhkan dalam
jumlah yang besar maka pemberian konsetrat juga harus tinggi. Beberapa hijauan
atau tanaman pakan kuda subtropik yang mempunyai kualitas baik, yang telah
dikenal golongan rumput: Bahia (Paspalum notatum Flügge), Bermuda (Cynodon
dactylon (L.) Pers.), Digitaria (Digitaria decumbens Stent),
Ryegrass (Lolium perenne L.), Pearlmillet (Pennisetum americanum
(L.) Leeke); golongan biji-bijian: Rye (Lolium multiflorum Lam.),
Wheat (Agropyron sp.) Oats (Avena sp), Triticale: dan legum:
Rhizome peanut (Arachis sp), Alfalfa (Medicago sativa L),
Alyceclover (Alysicarpusvaginalis), Crimson (Trifolium incarnatum L.),
Redclover (Trifolium pratense) dan masih banyak yang lainnya seperti
rumput Matua yang sangat baik pada saat kehamilan dan masa laktasi (Guay et
al., 2002).
Pemberian ransum pada kuda menurut Qisthon (2006) harus
sesuai kebutuhan, diantaranya adalah :
1.
Kuda yg bekerja ringan (< 3 jam) :
Konsentrat 0.5% BT; Jerami 1-1.25% BT
2.
Kuda yg bekerja sedang (3—5 jam):
Konsertrat = 1% BT; Jerami =1--1.25% BT
3.
Kuda yg bekerja berat (> 5 jam):
Kosentrat = 1.25% BT; Jerami = 1% BT
4.
Kuda bunting: Konsentrat = 0.75—1.5% BT;
Jerami = 0.75- 1.5% BT
5.
Kuda muda (foal) lahir—6 minggu : ASI, 6 minggu: legum 0.75% BT + Kosentrat 0.75% BT
Jumlah pemberian bertahap meningkat; Kosentrat mengandung PK minim 12%; SK
minim 5% (Qisthon, 2006).
DAFTAR
PUSTAKA
Coumbe, K. 2001. The
Equine Veterinary Nursing Manual. Oxford: Blackwell Science
Guay, K.A., H.A. Brandy, V.G. Allen,
K.R. Pond, D.B. Wester, L.A. Janecka and N.L. Heninger. 2002. Matua bromegrass hay for mares in gestation
and lactation. J. Anim. Sci.
Lewis, L. D. 2010. Feeding and Care
of the Horse (2nd Ed.). Philadelphia: Lippinott Williams and Wilkins.
Qisthon, Arif. Ir. M.Si. 2006. Nutrisi Pada Kuda. Lampung :
Fakultas Peternakan, Universitas Lampung
Reed, S., Bayly, W., Sellon, D. 2004. Equine Internal
Medicine 2nd. St. Louis: Saunders Elsevier
Wilson, D. 2011. Clinical
Veterinary Advisor - The Horse.Philadelphia: Saunders Elsevier
No comments:
Post a Comment