LEARNING
OBJECTIVE
1. Mengetahui
tentang riketsia meliputi: etiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosa,
penanganan dan pencegahan.
2. Mengetahui
tentang manajemen pakan pada anjing (Puppies).
PEMBAHASAN
1. Riketsia
Etiologi
. Rachitis
adalah penyakit yang terjadi ketika anjing tidak mendapatkan kecukupan kalsium
atau vitamin D. Itu terjadi disebabkan oleh diet yang tinggi daging .
Rachitis
disebabkan oleh ketidakseimbangan diet Ca, P dan vitamin D. Karena sebagian
besar anjing memakan pakan komersial yang mana benar-benar
seimbang, penyakit ini tidak umum terjadi. Suplementasi mineral yang tidak
benar atau diet tinggi daging dapat menyebabkan rachitis .
Faktor
yang menyebabkan defisiensi Ca :
a. Defisiensi
dalam diet misalnya daging dan oleh produk-produknya.
b. Penyerapan
yang salah dari usus.
c. Defisiensi
vit. D
d. pH
alkalis pada digesta.
e. Pembentukan kompleks larut lemak seperti oksalat.
f. Ketidakseimbangan Ca & P misalnya kelebihan
P dalam lemak dan produk-produknya dalam bentuk tidak larut Ca3(PO4)2 yang dieksresikan di feses.
g. Steatorrhoes sebagai penyakit pankreatik dan
liver.
Faktor yang menyebabkan defisiensi P :
a. Defisiensi dalam diet .
b. Pembentukan kompleks yang larut sebagai Ca, Fe,
& Al ketika diambil berlebihan.
c. Anjing memiliki kebiasaan memakan rumput yang
mengandung asam fitat membentuk kompleks tak larut
Faktor
yang menyebabkan defisiensi vitamin D :
a. Defisiensi dalam diet .
b. Defisiensi cahaya matahari karena anjing selalu
didalam ruangan.
c. Stetorrhoea sebagai penyakit liver dan pancreas (Bashir, 2009 ; Grene.2012).
Patogenesis . Ca dalam
serum dalam tiga bentuk yaitu bentuk ion bebas (50%),bentuk anion kompleks
terikat dengan fosfat,bikarbonat atau sitrat (5%),dan bentuk terikat dengan
protein terutama dengan albumin atau glubulin (45%). Parathormon merespon turunnya level ion Ca dalam plasma
dan akan beraksi pada tulang yaitu menstimulasi osteoblasts dan osteocytes
untuk memompa keluar Ca, pada ginjal untuk meningkatkan reabsorbsi Ca di
tubulus ginjal dan pada usus untuk meningkatkan absorbsi Ca sehingga hasilnya
adalah meningkatnya level Ca dalam darah.
Calcitonin dilepaskan glandula
tiroid yang berfungsi menurunkan level Ca dalam darah dengan cara menstimulasi
osteoblasts untuk pembentukan tulang, menurunkan reabsorbsi Ca dan phosphor di
tubulus ginjal dan menurunkan absorbsi Ca di usus. Calcitriol memiliki fungsi
utama sebagai promotor absorbsi Ca di usus dengan cara menstimulasi sel
epithelial intestinum untuk memproduksi calcium binding proteins. Selain itu
juga mengaktivasi osteoclast tulang sehingga terjadi lysis dan Ca dikeluarkan
. Ketiadaan vitamin D dan
penyerapan Ca dari
makanan yang tidak baik, menyebabkan hypocalcemia mendorong terjadinya
kelainan bentuk kerangka dan otot saraf gigi. Dalam kekurangan gizi vitamin D, tubuh tidak dapat mengatur tingkat
kalsium dan fosfat. Tubuh mendeteksi rendahnya kadar serum kalsium dan fosfat,
merangsang pelepasan hormon paratiroid (PTH). PTH membantu pelepasan kalsium
dan fosfat dari tulang ke aliran darah(Bashir.2009
; Bhat.2010).
Gejala Klinis .
a. Nafsu makan turun.
b.Tulang tumbuh abnormal, penebalan abnormal
pada tulang panjang, pembesaran sendi-sendi, benjolan- benjolan
pada iga
c. Pembesaran sendi ekstremitas sebagian
besar ujung distal radius ulna .
d. Pembesaran dari
sambungan
costochondrial muncul sebagai
untaian manik-manik
(rachitic rosario).
e. Penyempitan rongga
dada akibat abnormalitas
pembengkokan tulang rusuk (pigeon
chest).
f. Kelainan
bentuk pada tulang pelvis yang selanjutnya akan menyebabkan maternal distokia.
g. Tumbuhnya gigi tertunda dan
tidak teratur.
h. Berlanjut kaki depan bengkok O atau
X, bila dibiarkan berlanjut dengan radang sendi, jalan menjadi kaku, sempoyongan, kaki
diseret, lumpuh kemudian mati (Nugroho.1988)
Diagnosa .
a. Anamnesa .
b. Gejala Klinis.
c. Pemeriksaan Radiologis. Tulang rakhitis menunjukkan penebalan
fokal berat pada daerah pertumbuhan. Secara mikroskopis,
menunjukkan kegagalan
dalam mineralisasi osteoid dan
retensi kartilago matriks yang telah
gagal untuk termineralisasi.
( Jhon.2004 ).
Penanganan dan Pencegahan .
a. Perbaikan
pakan dengan memberikan pakan yang mengandung jumlah Ca, P, dan vitamin D yang
cukup (respon dilihat selama 1 minggu).
b. Membatasi
gerak hewan beberapa minggu sejak terapi pakan dimulai.
c. Vitamin
D dengan pemberian 10-12 kali, kebutuhan sehari-hari pada hari pengganti selama
seminngu (kebutuhan sehari-hari 700 IU).
d. Pemberian
glukonas kalsicus dalam bentuk tablet bila terjadi indikasi hipokalsemia.
e. Suplemen
Ca melalui pakan oral (tulang, limestone powder, campuran mineral) dan melalui
injeksi.
f. Diberi
sinar matahari yang memadai.
g. Diberi
pakan organic seperti hati, jantung, cod liver oil (kaya vitamin D) (Greene.2012 ; Nugroh.1988).
2. Manajemen
pakan anjing
Jumlah energi yang dibutuhkan sehari-hari untuk anak anjing
anjing disapih dan remaja adalah (per 1 ekor, kJ):
Kebutuhan Puppies dan anjing
remaja (per 1 kg berat badan):
- Protein - 9 g
- Lemak - 2,6 g
- Pati dan gula - 14 g
- Selulosa - 1,5 g
- Kalsium - 528 mg
- Fosfor - 440 mg
- Vitamin A - 0,2 mg
- Vitamin D - 0,020 mg
- Vitamin E - 2,2 mg
(Kaporva,
2009)
DAFTAR
PUSTAKA
Diakses pada 24 Juni 2014.
Diakses pada
24 Juni 2014.
Greene,C.E.2012.The
Merck Veterinary Manual. National Publishing: Philadelpia.
John M Pettifor (2004). Nutritional
rickets: deficiency of vitamin D, calcium, or both? American Journal of
Clinical Nutrition, Vol. 80, No. 6, 1725S-1729S, December 2004.
Kaporva, T. 2009. Feeding
the babies. http://www.lowchensaustralia.com/health/.
Nugroho.1988.Penyakit Anjing dan Pengobatannya.Eka
Offset : Semarang.
No comments:
Post a Comment