Wednesday, 25 June 2014

BLOK 18 UP 5



LEARNING OBJECTIVE
1.      Mengetahui tentang riketsia meliputi: etiologi, patogenesis, gejala klinis, diagnosa, penanganan dan pencegahan.
2.      Mengetahui tentang manajemen pakan pada anjing (Puppies).


PEMBAHASAN
1.    Riketsia
Etiologi . Rachitis adalah penyakit yang terjadi ketika anjing tidak mendapatkan kecukupan kalsium atau vitamin D. Itu terjadi disebabkan oleh diet yang tinggi daging .
        Rachitis disebabkan oleh ketidakseimbangan diet Ca, P dan vitamin D. Karena sebagian besar anjing memakan pakan komersial yang mana benar-benar seimbang, penyakit ini tidak umum terjadi. Suplementasi mineral yang tidak benar atau diet tinggi daging dapat menyebabkan rachitis .
        Faktor yang menyebabkan defisiensi Ca :
a.    Defisiensi dalam diet misalnya daging dan oleh produk-produknya.
b.   Penyerapan yang salah dari usus.
c.    Defisiensi vit. D
d.   pH alkalis pada digesta.
e.    Pembentukan kompleks larut lemak seperti oksalat.
f.    Ketidakseimbangan Ca & P misalnya kelebihan P dalam lemak dan produk-produknya dalam bentuk tidak larut Ca3(PO4)2  yang dieksresikan di feses.
g.   Steatorrhoes sebagai penyakit pankreatik dan liver.
Faktor yang menyebabkan defisiensi P :
a.    Defisiensi dalam diet .
b.   Pembentukan kompleks yang larut sebagai Ca, Fe, & Al ketika diambil berlebihan.
c.    Anjing memiliki kebiasaan memakan rumput yang mengandung asam fitat membentuk kompleks tak larut
Faktor yang menyebabkan defisiensi vitamin D :
a.    Defisiensi dalam diet .
b.   Defisiensi cahaya matahari karena anjing selalu didalam ruangan.
c.    Stetorrhoea sebagai penyakit liver dan pancreas (Bashir, 2009 ; Grene.2012).

Patogenesis . Ca dalam serum dalam tiga bentuk yaitu bentuk ion bebas (50%),bentuk anion kompleks terikat dengan fosfat,bikarbonat atau sitrat (5%),dan bentuk terikat dengan protein terutama dengan albumin atau glubulin (45%). Parathormon merespon turunnya level ion Ca dalam plasma dan akan beraksi pada tulang yaitu menstimulasi osteoblasts dan osteocytes untuk memompa keluar Ca, pada ginjal untuk meningkatkan reabsorbsi Ca di tubulus ginjal dan pada usus untuk meningkatkan absorbsi Ca sehingga hasilnya adalah meningkatnya level Ca dalam darah.
        Calcitonin dilepaskan glandula tiroid yang berfungsi menurunkan level Ca dalam darah dengan cara menstimulasi osteoblasts untuk pembentukan tulang, menurunkan reabsorbsi Ca dan phosphor di tubulus ginjal dan menurunkan absorbsi Ca di usus. Calcitriol memiliki fungsi utama sebagai promotor absorbsi Ca di usus dengan cara menstimulasi sel epithelial intestinum untuk memproduksi calcium binding proteins. Selain itu juga mengaktivasi osteoclast tulang sehingga terjadi lysis dan Ca dikeluarkan
.       Ketiadaan vitamin D dan penyerapan Ca dari makanan yang tidak baik, menyebabkan hypocalcemia mendorong terjadinya kelainan bentuk kerangka dan otot saraf gigi. Dalam kekurangan gizi vitamin D, tubuh tidak dapat mengatur tingkat kalsium dan fosfat. Tubuh mendeteksi rendahnya kadar serum kalsium dan fosfat, merangsang pelepasan hormon paratiroid (PTH). PTH membantu pelepasan kalsium dan fosfat dari tulang ke aliran darah(Bashir.2009 ; Bhat.2010).

Gejala Klinis .
a. Nafsu makan turun.
b.Tulang tumbuh abnormal, penebalan abnormal pada tulang panjang, pembesaran sendi-sendi, benjolan-  benjolan pada iga
c. Pembesaran sendi ekstremitas sebagian besar ujung distal radius ulna .
d. Pembesaran dari sambungan costochondrial muncul sebagai untaian manik-manik (rachitic rosario).
e. Penyempitan rongga dada akibat abnormalitas pembengkokan tulang rusuk  (pigeon chest).
f.  Kelainan bentuk pada tulang pelvis yang selanjutnya akan menyebabkan maternal distokia.
g. Tumbuhnya gigi tertunda dan tidak teratur.
h. Berlanjut kaki depan bengkok O atau X, bila dibiarkan berlanjut dengan radang sendi, jalan menjadi kaku, sempoyongan, kaki diseret, lumpuh kemudian mati (Nugroho.1988)

Diagnosa .
a. Anamnesa .
b. Gejala Klinis.
c. Pemeriksaan Radiologis. Tulang rakhitis menunjukkan penebalan fokal berat pada daerah pertumbuhan. Secara mikroskopis,  menunjukkan kegagalan dalam  mineralisasi osteoid dan retensi kartilago matriks yang telah gagal untuk termineralisasi.
                                                                                                                            ( Jhon.2004 ).
Penanganan dan Pencegahan .
a.    Perbaikan pakan dengan memberikan pakan yang mengandung jumlah Ca, P, dan vitamin D yang cukup (respon dilihat selama 1 minggu).
b.   Membatasi gerak hewan beberapa minggu sejak terapi pakan dimulai.
c.    Vitamin D dengan pemberian 10-12 kali, kebutuhan sehari-hari pada hari pengganti selama seminngu (kebutuhan sehari-hari 700 IU).
d.   Pemberian glukonas kalsicus dalam bentuk tablet bila terjadi indikasi hipokalsemia.
e.    Suplemen Ca melalui pakan oral (tulang, limestone powder, campuran mineral) dan melalui injeksi.
f.    Diberi sinar matahari yang memadai.
g.   Diberi pakan organic seperti hati, jantung, cod liver oil (kaya vitamin D) (Greene.2012 ; Nugroh.1988).

2.    Manajemen pakan anjing
Jumlah energi yang dibutuhkan sehari-hari untuk anak anjing anjing disapih dan remaja adalah (per 1 ekor, kJ):

Kebutuhan Puppies dan anjing remaja (per 1 kg berat badan):
  1. Protein - 9 g
  2. Lemak - 2,6 g
  3. Pati dan gula - 14 g
  4. Selulosa - 1,5 g
  5. Kalsium - 528 mg
  6. Fosfor - 440 mg
  7. Vitamin A - 0,2 mg
  8. Vitamin D - 0,020 mg
  9. Vitamin E - 2,2 mg
(Kaporva, 2009)

DAFTAR PUSTAKA
Bashir, M. 2009. Canine Rickets. (http://www.slideshare.net/drmudasir/canine-rickets)
            Diakses pada 24 Juni 2014.

 Diakses pada 24 Juni 2014.
Greene,C.E.2012.The Merck Veterinary Manual. National Publishing: Philadelpia.
John M Pettifor (2004). Nutritional rickets: deficiency of vitamin D, calcium, or both? American Journal of Clinical Nutrition, Vol. 80, No. 6, 1725S-1729S, December 2004.
Kaporva, T. 2009. Feeding the babies. http://www.lowchensaustralia.com/health/.

Nugroho.1988.Penyakit Anjing dan Pengobatannya.Eka Offset : Semarang.

No comments:

Post a Comment