Saturday, 22 August 2015

LPK KKN UGM 2015

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

KULIAH KERJA NYATA

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015


Laporan Bisa didownload full disini
I-1 complete Ardhie
 


       I.            LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
                Pelaksanaan kegiatan KKN PPM UGM 2015 dengan tema KUBE (Kelompok Usaha Berbasis Ekonomi) Desa Bumirejo, Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan di 4 wilayah perdukuhan yang ada di Desa Bumirejo yaitu: Dusun Senik, Ngipik, Cabean dan Tempel.
            Desa Bumirejo merupakan satu dari sekian banyak desa yang memiliki populasi ternak sapi yang begitu besar. Besarnya populasi ternak yang terdapat didesa ini tidak sebanding dengan penghasilan setiap warga. Peternak lebih banyak memanfaatkan ternaknya sebagai tabungan (diuangkan) di masa depan. Terdapatnya permasalahan tentang penyakit diare dan pertumbuhan sapi yang kurang maksimal menjadi momok bagi setiap peternak. Melihat kondisi tersebut layaklah kami memilih desa ini untuk melaksanakan KKN dengan tema KUBE. Dengan tema diatas mahasiswa memiliki program kegiatan tema dan program mandiri serta  non tema. Program kegiatan mahasiswa KKN Tematik terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama merupakan program kegiatan tematik yang memiliki bobot 60% dari keseluruhan kegiatan. Selain itu, program tematik yang dilaksanakan juga harus mengacu pada tema kegiatan tematik dari masing-masing jurusan. Sedangkan bagian yang kedua adalah program kegiatan mandiri, dengan bobot kegiatan 40%. Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi mahasiswa selama masa KKN. Program kegiatan KKN terbagi menjadi 3 bidang divisi, yaitu divisi Prasarana Fisik (PF), divisi Peningkatan Produksi (PP) dan divisi Sosial Budaya (SB).
            Pelaksanaan KKN PPM UGM 2015 dimulai pada tanggal 2 Juli 2015 hingga 29 Agustus 2015. Masa KKN tersebut terbagi menjadi 3 orientasi waktu, yaitu masa observasi selama 1 minggu, masa pelaksanaan kegiatan selama 6 minggu dan masa pembuatan laporan selama 1 minggu. Masa observasi digunakan oleh mahasiswa untuk melaksanakan pengamatan, penggalian informasi dan pencariaan data untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di lokasi KKN. Kemudian permasalahan tersebut diidentifikasi dan dianalisis, untuk ditentukan permasalahan mana yang bisa dibantu penyelesaiannya selama masa KKN dan sekiranya sesuai dengan program yang telah  disusun, dengan menggunakan metode analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat dan Tenaga). Selanjutnya dari hasil analisis permasalahan, kemudian dituangkan dalam bentuk program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN dan masyarakat setempat.
            Dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 2-7 Juli 2008 dan masukan dari berbagai sumber, diperoleh program kegiatan di sub unit Sejati Trukan sebagai berikut:
Program Pokok Tema:
1.      Pendataan Ternak Besar di setiap rumah
2.      Pemeriksaan feses di Laboratorium
3.      Sosialisasi kesehatan hewan dengan cara penempelan poster di tempat tempat umum
4.      Sosialisasi kesehatan hewan door to door dengan pembagian leaflet
5.      Gertak Birahi Ternak
6.      Pemeriksaan Gangguan Reproduksi Ternak Besar
7.      Yanduwan (Pelayanan Terpadu Hewan)
8.      Penyuluhan Manajemen Kesehatan Ternak Besar

Program Mandiri Non Tema:
1.      Perkumpulan Muda-Mudi
2.      Pembinaan Organisasi Pemuda untuk Program Kegiatan 17 Agustusan

      Adapun hasil dan pembahasan kegiatan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Pendataan Ternak di Setiap Rumah
No Sektor       : 3.3.03
No Kode         : 2
Pelaksanaan   : 9, 10, 11, 12, 13, 22, 23, 30 Juli 2015

Urian Singkat Kegiatan
Dusun tempel memiliki banyak peternak sapi, namun pendataan sapi di dusun tempel masih belum terlaksana. Pendataan ternak sangat dibutuhkan sekali untuk mendeteksi keberadaan ternak pada setiap daerah tersebut. Pendataan ternak sangat dibutuhkan untuk perangkat dusun, perangkat desa, dan dinas setempat untuk mengetahui populasi ternak di daerah tersebut dan memudahkan pengontrolan penyakit. Apabila tidak terdapat pendataan yang valid mengenai populasi ternak, umur ternak, jenis ternak, status kesehatan ternak di daerah tersebut maka dinas akan kesulitan untuk mengroscek penyebaran penyakit di daerah tersebut sehingga dinas juga akan kesulitan untuk menanggulangi penyakit tersebut. Dengan adanya program ini diharapkan data valid yang sudah didapatkan bermanfaat untuk kepentingan dinas dan perangkat desa maupun dusun.
Pelaksanaan pendataan ternak dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang sudah dirancang. Terdapat 5 RT di dusun tempel, pendataan dilakukan dengan mengelilingi setiap RT rumah per rumah dan mendata ternak sapi yang ada. Pendataan didahului dengan sesi wawancara kepada peternak. Sesi wawancara bertujuan untuk mengetahui lama beternaknya, pengetahuan tentang ternak, pengetahuan tentang pakan, pengetahuan tentang manajemen kesehatan ternak, pengetahuan tentang pembuatan kandang dan aspek lainnya kepada peternak. Selanjutnya dilakukan sesi sharing ilmu untuk memberikan wawasan luas tentang dunia peternakan kepada peternak agar ternaknya semakin berkualitas. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan ternak, memeriksa konjungtiva mata, sistem respirasi, sistem syaraf, sistem kardiovaskuler dan sistem lainnya. Tahap selanjutnya dilakukan pencatatan hasil untuk pendataan ternak. Dan tahap akhir adalah mengambil feses yang masih segar terhadap sapi yang diperiksa, untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Dari data tersebut didapatkan hasil bahwa dusun Tempel memiliki 34 peternak sapi. Populasi sapi di dusun tempel adalah 54 sapi, yang terdiri dari 17 pedet dan 37 sapi dewasa. Jenis sapi yang kebanyak dipelihara antara lain 8 ekor Sapi Peranakan Ongole, 9 ekor Sapi LimPo (Silangan antara Limosin dan Peranakan Ongole)  dan 37 ekor SimPo (Silangan antara Simmental dan Peranakan Ongole). Rata-rata sapi didusun tempel adalah Betina dengan jumlah 50 ekor sapi betina dan hanya 4 ekor sapi jantan. Hal ini membuktikan bahwa peternak sapi dusun tempel memanfaatkan ternaknya untuk perkembangbiakan sapi. Akan tetapi berdasarkan hasil tinjauan team KKN, masih banyak kendala yang harus dihadapi peternak sapi, yaitu tentang pola kandang, kebersihan kandang, pemanfaat kotoran sapi, dan kesehatan reproduksi serta fisik sapi yang belum diperhatikan. Pola pembuatan kandang sapi di dusun tempel rata-rata masih menggunakan alas berupa tanah, kemiringan tanah tidak diatur, tempat pakan dan minum pada satu tempat yang tercampur dan terkadang pakan bercampur dengan kotoran sapi tersebut. Pola kandang yang seperti ini yang membuat sapi mengalami beberapa penyakit pada sapi tersebut. Kebersihan kandang juga belum dijaga secara baik di dusun tempel ini. Kebanyakan peternak membiarkan kotoran masih dalam kandang dan tidak langsung dibersihkan. Hal ini mengakibatkan sapi mudah sekali terserang penyakit dan pertumbuhannya terhambat. Peternak juga masih belum bisa memanfaatkan kotoran dari sapi tersebut, apabila peternak dapat memanfaatkan kotoran sapi tersebut maka peternak akan mudah sekali mendapatkan pupuk alami tanpa harus mengeluarkan uang. Namun sayangnya peternak masih belum bisa menerapkan pemanfaatan kotoran ternak ini. Berkaitan dengan itu semua maka akan mempengaruhi pola kesehatan ternak sapi tersebut sehingga penghasilan peternak sapi tidak maksimal karena kondisi sapi yang belum sesuai standar.
Dengan diadakannya pendataan ternak ini diharapkan dinas setempat mendapatkan data yang valid sehingga akan dilakukan tinjauan langsung oleh pihak dinas untuk kemajuan peternakan di Kulon Progo.
Sapi sehat maka Peternak juga sehat, sapi sakit maka peternak lambat laun juga akan sakit. Sapi yang sejahtera maka peternak juga akan sejahtera. Maka dari itu, Program kali ini bertujuan juga untuk menyejahterakan ternak dari kesehatan dan pola hidup ternak.

2.      Pemeriksaan Feses di Laboratorium
No Sektor       : 2.4.08
No Kode         : 3
Pelaksanaan   : 14, 24, 28 Juli 2015 dan 3 Agustus 2015
Urian Singkat Kegiatan
Pemeriksaan feses dilakukan untuk menguji apakah didalam feses terdapat telur cacing ataukah tidak. Feses yang terbukti terdapat telur cacingnya menandakan bahwa terdapat cacing juga didalam saluran pencernaan sapi tersebut. Cacing patogen apabila terdapat dalam perut sapi dalam jumlah sedikit, tidak akan terjadi gejala klinis pada sapi tersebut. Akan tetapi apabila cacing dalam saluran pencernaan sapi tersebut sudah sangat banyak, maka akan menimbulkan masalah kesehatan yang besar dan berkelanjutan. Sapi yang sudah mengalami cacingan makan kondisi kesehatannya pun akan menurun dan nafsu makannya pun juga akan menurun.
Pemeriksaan feses sapi dilakukan dengan metode natif. Feses diambil sedikit saja kemudian diencerkan pada objeck glass dan kemudian ditutup dengan deck glass. Preparat kemudian dipersiksa di mikroskop dan dilihat apakah terdapat telur cacing atau tidak. Harus diperhatikan baik-baik perbedaan masing-masing telur cacing berdasarkan spesiesnya melalui bentuk, ukuran, tipe, dan banyak atau sedikitnya telur cacing.
Dari pemeriksaan tersebut didapatkan hasil sebagai berikut:
No. Kode
Jenis Sapi
Feses
Pemeriksaan Feses
Bread
Sex
Age
Pemilik
42 - 01
PEDET
Ascaris sp., Tricuris sp., Eimeria sp., Fasciola Hepatica
Simpo
Female
8 bulan
Mbah Rejo
42 - 02
PEDET
Ascaris sp., Tricuris sp., Eimeria sp.
PO
Female
8 bulan
42 - 03
PEDET


Simpo
Female
8 bulan
42 - 04
PEDET
Ascaris sp., Fasciola Hepatica
Simpo
Female
6 bulan
Mbah Sumo
42 - 05
PEDET
Ascaris sp.
PO
Female
6 bulan
42 - 06
DEWASA
Ascaris sp., Fasciola Hepatica, Tricuris sp.
PO
Female
4 tahun
Pak Bawono
42 - 07
DEWASA


Simpo
Female
4 tahun
Mbah Sagimin
42 - 08
PEDET


Simpo
Female
8 bulan
42 - 09
DEWASA
Ascaris sp.
Simpo
Female
3 tahun
Pak Nartono
42 - 10
DEWASA
Ascaris sp.
Simpo
Female
3 tahun
Pak Sugiyarto
42 - 11
PEDET


Simpo
Male
6 bulan
45 - 01
DEWASA
Ascaris sp., Eimeria sp.
PO
Female
6 tahun
Pak Kardiwiyanto
45 - 02
DEWASA
Ascaris sp.
Simpo
Female
2,5 tahun
Pak Atmokardi
45 - 03
PEDET
Ascaris sp., Eimeria sp., Tricuris sp., Fasciola Hepatica
Simpo
Female
8 bulan
45 - 04
DEWASA
Ascaris sp., Eimeria sp., Fasciola Hepatica
Simpo
Female
8 tahun
Pak Mustajab
45 - 05
DEWASA
Ascaris sp., Eimeria sp.
PO
Female
7 tahun
Pak Poniman
45 - 06
DEWASA
Ascaris sp.
Simpo
Female
5 tahun
Pak Suyanto
45 - 07
DEWASA
Ascaris sp., Fasciola Hepatica, Tricuris sp.
Simpo
Female
7 tahun
Pak Sarihadi
45 - 08
DEWASA


Simpo
Female
5 tahun
Pak Wakidi
41 - 01
DEWASA
Ascaris sp., Fasciola Hepatica
Simpo
Female
6 tahun
Pak Madyo
41 - 02
DEWASA
Ascaris sp., Fasciola Hepatica, Eimeria
Simpo
Female
4 tahun
Pak Cipto
41 - 03
DEWASA
Ascaris sp., Eimeria sp.
Simpo
Female
4 tahun
Pak Warno
41 - 04
DEWASA
Ascaris sp.
Limpo
Female
10 tahun
Pak Darno Wiyadi
43 - 01
DEWASA
Ascaris sp.
Simpo
Female
5 tahun
Pak Iman Suwito
43 - 02
DEWASA
Ascaris sp., Tricuris sp.
Limpo
Female
1,5 tahun
43 - 03
DEWASA
Eimeria sp, Ascaris sp., Fasciola Hepatica
Limpo
Female
6 tahun
43 - 04
DEWASA
Strogyl, eimeria sp., ascaris sp.
PO
Female
10 tahun
Mbah Margo
43 - 05
DEWASA
Ascaris sp.
Simpo
Female
3 tahun
Pak Purwanto
43 - 06
PEDET


Simpo
Female
7 bulan
43 - 07
DEWASA
Ascaris sp.
Limpo
Female
6 tahun
Pak Ismo Wiyardi
43 - 08
PEDET
Ascaris sp., Tricuris sp.
Simpo
Female
1 tahun
43 - 09
DEWASA


Simpo
Female
8 tahun
Pak Warsito
43 - 10
DEWASA
Ascaris sp., Tricuris sp., Fasciola hepatica, Eimeria sp.
Limpo
Female
6 tahun
43 - 11
PEDET


Simpo
Female
8 bulan
43 - 12
PEDET
Ascaris sp., Tricuris sp.
Simpo
Female
8 bulan
Ibu Tukiyah
43 - 13
PEDET
Ascaris sp.
Simpo
Female
6 bulan
Pak Rukimun
43 - 14
DEWASA
Ascaris sp.
Simpo
Female
4 tahun
43 - 15
DEWASA


Simpo
Female
4 tahun
43 - 16
DEWASA


Simpo
Female
4 tahun
43 - 17
DEWASA
Ascaris sp.
PO
Female
8 tahun
Pak Rukimin
43 - 18
DEWASA


Simpo
Female
5 tahun
Pak Widodo
43 - 19
DEWASA


Simpo
Female
2 tahun
43 - 20
DEWASA
Ascaris sp., Strongylus
Limpo
Male
3 tahun
43 - 21
DEWASA


Limpo
Male
3 tahun
43 - 22
PEDET


Simpo
Female
8 bulan
Pak Tris
44 - 01
DEWASA
Ascaris sp., Tricuris sp., Eimeria sp., Fasciola sp.
PO
Female
5 tahun
Pak Ngadiran
44 - 02
DEWASA
Ascaris sp.
Limpo
Male
2 tahun
44 - 03
DEWASA
Ascaris sp., Tricuris sp.
Simpo
Female
6 tahun
Pak Nuryanto
44 - 04
DEWASA
Fasciola hepatica, Ascaris sp.
Simpo
Female
9 tahun
Pak Mustari
44 - 05
PEDET


Simpo
Female
3 bulan
44 - 06
PEDET


Simpo
Female
1 tahun
44 - 07
DEWASA
Ascaris sp.
Simpo
Female
6 tahun
Pak Mujiwiyono
44 - 08
PEDET


Simpo
Female
3 bulan
44 - 09
DEWASA
Ascaris sp.
Simpo
Female
4 tahun
Pak Iman Suwano
44 - 10
DEWASA
Fasciola hepatica, Ascaris sp., Eimeria
Simpo
Female
1,5 tahun
Pak Rusdi
44 - 11
DEWASA
Fasciola hepatica, Ascaris sp., Eimeria
Limpo
Female
3 tahun
Pak Ngadul

Dari data tersebut, maka kita bisa melihat bahwa 100% sapi di dusun Tempel mengalami cacingan, dengan tipe cacing yang berbeda-beda. Apabila cacing dalam perut sapi dalam jumlah sedikit maka tidak menyebabkan gejala klinis. Tetapi yang dikhawatirkan adalah apabila sapi mengalami gejala klinis, maka akan lama proses penyembuhannya.
Data yang diperoleh ini diserahkan dinas untuk dilakukan tindakan lanjutan sehingga diharapkan dusun Tempel nantinya akan terbebas dari cacingan.

3.      Sosialisasi kesehatan hewan dengan cara penempelan poster di tempat tempat umum
No Sektor       : 2.4.20
No Kode         : 1
Pelaksanaan   : 21, 22, 23, 25 Juli 2015
Urian Singkat Kegiatan
Perlunya kesadaran masyarakat akan pengetahuan kesehatan hewan dewasa ini sangat dibutuhkan. Berkaitan dengan itu maka sosialisasi kesehatan hewan harus dilakukan untuk membuat masyarakat semakin paham tentang penyakit-penyakit hewan yang dapat menular ke manusia.
Poster yang disebarkan adalah Bahaya Rabies, Penanggulangan Avian Influenza (AI) pada Ayam, Brucellosis dan Manajemen Peternakan. Poster disebar dibeberapa tempat-tempat umum yaitu Pasar-Pasar, Sekolah, Balai Desa, Balai Dusun, Poskamling, Papan Pengumuman Masjid/Mushola, dan tempat umum lainnya yang sering dilihat masyarakat. Dengan adanya penempelan poster tersebut diharapkan masyarakat dapat mawas diri terhadap kesehatan hewan baik di wilayahnya, desa, dusun maupun lingkup rumahnya sendiri.
Progress yang didapatkan setelah diadakan penempelan poster tersebut, warga semakin gemar membaca infomasi yang disebarkan oleh teman-teman KKN, Warga semakin paham akan pentingnya menjaga kesehatan hewan, dan warga semakin mudah mendapatkan informasi yang valid. Pemanfaatan sosialisasi dengan penyebaran poster baik dilakukan dan bermanfaat untuk masyarakat.

4.      Sosialisasi kesehatan hewan door to door dengan pembagian leaflet
No Sektor       : 2.4.20
No Kode         : 4
Pelaksanaan   : 9, 10, 11, 12, 13 dan 20 Juli 2015
Urian Singkat Kegiatan
Sosialisasi melalui tempat umum, masih belum begitu mengena apabila tidak ada pendekatan personal. Maka dari itu diadakannya penyebaran leaflet perseorangan. Ketika menyebarkan leaflet, setiap warga juga diajak berkomunikasi akan pentingnya menjaga kesehatan hewan. Terdapat beberapa judul leaflet yang disebarkan yaitu Bahaya Rabies, Penanggulangan Avian Influenza (AI) pada Unggas, Penyakit Brucellosis dan Manajemen Peternakan. Pendekatan personal terhadap warga akan semakin mengena dan warga akan semakin paham tentang sosialisasi yang telah diberikan.
Dampak dari sosialisasi ini yaitu warga semakin paham akan pentingnya kesehatan hewan, warga mengetahui penyakit-penyakit hewan yang dapat menular ke manusia, warga menjadi waspada terhadap penyakit-penyakit yang bisa terjadi pada hewan, warga akan mudah mendapatkan informasi apabila terdapat penyebaran penyakit menular di daerahnya dan juga menumbuhkan minat baca warga akan informasi umum.

5.      Gertak Birahi Ternak
No Sektor       : 2.4.08
No Kode         : 5
Pelaksanaan   : 20, 21, 22, 29, dan 31 Juli 2015
Urian Singkat Kegiatan
Sebagian besar sapi yang berada di dusun tempel adalah Betina. Warga mengharapkan akan tingginya akan kelahiran pedet untuk sapinya. Maka dari itu diadakannya program ini yang bertujuan untuk memacu birahi sapi agar dapat segera dilakukan pengawinan baik melalui inseminasi buatan maupun alami. Program Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan ini merupakan kerjasama dengan Puskeswan Lendah, Balai Besar Veteriner Wates serta Dinas Peternakan Kulon Progo.
Program yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan reproduksi sapi, apabila saluran reproduksi sapi tidak ada kendala maka akan dilakukan gertak birahi pada sapi tersebut. Selang beberapa hari (2-3 hari) setelah dilakukan penyuntikan hormon maka sapi akan dilakukan inseminasi buatan ataupun kawin alami.
Program ini dilakukan dengan mengumpulkan ternak warga pada suatu tempat kemudian diperiksa sapinya dan juga berkeliling ke rumah-rumah peternak untuk dilakukannya gertak birahi ini.
Dampak dari program ini adalah masyarakat semakin terbantu dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membuat sapinya bunting. Peternak dengan mudah mendapatkan informasi kesehatan reproduksi sapi karena pihak dinas juga ikut andil dalam program ini.

6.      Pemeriksaan Gangguan Reproduksi Ternak Besar
No Sektor       : 2.4.08
No Kode         : 6
Pelaksanaan   : 26, 27, 29, dan 31 Juli 2015
Urian Singkat Kegiatan
Sebagian besar sapi yang berada di dusun tempel adalah Betina. Warga mengharapkan akan tingginya akan kelahiran pedet untuk sapinya. Maka dari itu diadakannya program ini yang bertujuan untuk memeriksa saluran reproduksi sapi betina. Sapi yang mengalami gangguan reproduksi maka akan dilakukan pengobatan sehingga fungsi saluran reproduksinya bisa kembali normal. Program Gangrep ternak ini merupakan kerjasama dengan Puskeswan Lendah, Balai Besar Veteriner Wates serta Dinas Peternakan Kulon Progo.
Dampak dari program ini adalah masyarakat bisa mendapatkan pemeriksaan dan obat gratis untuk memperbaiki kesehatan reproduksi sapi masing-masing. Dinas setempat akan semakin memperhatikan daerah wilayahnya untuk status kesehatan reproduksi. Apabila penyakit reproduksi peternak masih berlanjut maka sapi peternak akan terus dipantau oleh dinas dan puskeswan lendah.

7.         Yanduwan (Pelayanan Terpadu Hewan)
No Sektor       : 2.4.08
No Kode         : 7
Pelaksanaan   : 28 Juli 2015 dan 1 Agustus 2015
Urian Singkat Kegiatan
Tingginya tingkat cacingan di dusun Tempel menjadi masalah tersendiri untuk peternak. Maka dari itu, perlu diadakannya program pelayanan terpadu hewan dengan membagikan obat cacing kepada peternak. Obat cacing ini diberikan untuk memperbaiki kesehatan ternak di dusun Tempel.
Program ini dilaksanakan pada tangga 28 juli 2015 dan 1 agustus 2015. Karena jumlah peternak yang sangat banyak maka program ini tidak dapat dilakukan hanya pada 1 hari yang sama. Pembagian obat kepada peternak juga dilakukan percontohan pemberian obat cacing ke masing-masing peternak serta memberikan arahan tentang cara penggunaan dan periode pemberian obat cacing.
Dampak dari program ini adalah Kesehatan ternak di dusun Tempel semakin terjamin. Mengurangi kasus cacingan pada ternak. Membuat peternak semakin paham akan pentingnya pemberian obat cacing.
Selain itu dalam program ini team KKN juga memberikan vitamin, Premix dan pengobatan lainnya, sehingga sapi/ternak semakin vit.

8.         Penyuluhan Manajemen Kesehatan Ternak
No Sektor       : 2.4.20
No Kode         : 8
Pelaksanaan   : 27, 28, 29 Juli 2015, 1, 5 dan 6 agustus 2015
Uraian Singkat Kegiatan
Berdasarkan informasi yang sudah didapat dari pendataan ternak di dusun tempel, dusun cabean, dusun ngipik, dusun gegunung akan belum pahamnya peternak tentang kesehatan ternaknya. Maka Penyuluhan Manajemen Kesehatan Ternak di Balai Desa Bumirejo sangatlah penting dilaksanakan, agar peternak paham akan ternaknya masing-masing.
Penyuluhan Manajemen Kesehatan Ternak ini mengundang Dosen Ahli Ternak dari Fakultas Kedokteran Hewan yaitu Dr. drh. Yuriadi, MP. untuk menjadi pembicara utama. Selain ahli kuda, beliau juga ahli tentang kesehatan ternak. Ilmu yang diberikan beliau juga akan bermanfaat apabila masyarakat menerapkannya. Selain itu pada penyuluhan ini juga turut mengundang perwakilan Balai Penyuluhan Pertanian Peternakan dan Kehutanan, perwakilan Puskeswan Lendah dan juga (PJ) Kepala Desa Bumirejo.
Penyuluhan Manajemen Kesehatan Ternak dihadari sekitar 100 undangan baik dari bapak-bapak maupun ibu-ibu. Penyuluhan diadakan malam hari pada hari Kamis 6 Agustus 2015 pukul 19.30. Team KKN memilih kegiatan dilakukan malam hari karena kebanyakan para peternak pada pagi sampe sore hari memiliki kesibukan bertani. Dengan diadakannya kegiatan malam ini maka menambah animo peternak untuk datang dalam penyuluhan ini.
Pada Penyuluhan manajemen kesehatan ternak ini antusias warga begitu besar. Saat acara berlangsung, undangan memperhatikan dengan seksama akan materi yang di berikan oleh dokter hewan Yuriadi. Pada penyuluhan ini pihak puskeswan juga memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi yang akan dilakukan oleh puskeswan secar berkelanjutan. Pihak BPPPT memberikan informasi tentang kesehatan ternak dan manajemen pemeliharaan ternak yang baik.
Dampak diadakannya program ini adalah Peternak menjadi paham bagaimana pola pemeliharaan ternak yang sesuai sehingga pertumbuhan dan kesejahteran ternak akan semakin terjamin. Peternak menjadi paham pentingnya menjaga kesehatan ternaknya. Apabila ternak sehat maka peternak juga akan sehat.
Pada akhir acara ini juga diadakannya pembagian obat cacing secara gratis, setiap bungkus berisi 10 ml obat cacing yang dapat diberikan untuk ternak masing-masing. Tingginya antusias peternak saat acara penyuluhan ini menjadi motivasi team KKN untuk memperhatikan kesehatan ternak di desa Bumirejo ini, sehingga ternak di desa Bumirejo ini semakin berkualitas.

9.         Perkumpulan Muda-Mudi
No Sektor       : 3.6.01
No Kode         : 9
Pelaksanaan   : 12, 13 dan 15 Juli 2015
Urian Singkat Kegiatan
Pemberdayaan muda-mudi di dusun Tempel merupakan salah satu program yang dapat membantu keaktifan dusun tersebut. Apabila suatu dusun aktif melakukan kegiatan-kegiatan kebersamaan, maka dusun tersebut akan terlihat semakin berkembang di masyarakat.
Setiap malam minggu di minggu ke2, Muda-Mudi berkumpul untuk membahas kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di dusun. Pada program ini diharapkan terciptanya keaktifan muda-mudi untuk melakukan kegiatan.
Kegiatan pertama yang dilakukan bersamaan dengan muda-mudi tempel adalah Outbound peserta TPA dan menonton film bersama dengan tema Islami di Masjid Al-Ikhlas. Kegiatan Outbound peserta TPA dilakukan untuk meningkatkan minat peserta TPA untuk rajin mengaji dan beribadah. Outbound dilakukan untuk menghilangkan kejenungan para peserta TPA agar semakin senang bermain bersama dan juga belajar bersama. Pada malam harinya terdapat acara menonton film dengan tema islami bersama dan pembagian hadiah peserta outbound. Pembagian hadiah peserta outbound bukan didsarkan pemenang lomba, tetapi seluruh peserta secara adil mendapatkan hadiah dari Team KKN. Nonton film bareng ini juga menjadi ajang kumpul bersama seluruh warga sehingga terjalin keakraban yang erat. Film yang ditayangkan kali adalah “Sang Pencerah” yang menceritakan perjalanan Kyai Haji Ahmad Dahlan dalam menyebarkan agama islam di Indonesia khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta.
Peran Pemuda dalam acara-acara ini adalah pemuda mampu membantu menyiapkan acara baik dari tempat, persiapan spanduk, panggung, dekorasi dan persiapan alat outbound. Pemuda juga turut serta membantu mengumpulkan warga agar berkumpul menyaksikan film bersama di Masjid al-Ikhlas.
Dengan adanya acara ini, maka Kerjasama antara pemuda semakin erat dan juga memberikan kegiatan positif kepada pemuda.

10.     Pembinaan Organisasi Pemuda untuk Program Kegiatan 17 Agustusan
No Sektor       : 3.6.01
No Kode         : 10
Pelaksanaan   : 9, 10, 11, 12, 13, 14, dan 15 Agustus 2015
Urian Singkat Kegiatan
Menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 70 maka team KKN bersama pemuda membuat acara-acara lomba demi memeriahkan dusun Tempel. Kepanitian dibentuk dari H+7 Lebaran. Panitia terdiri dari team KKN dan perwakilan pemuda. Dengan digabungnya kepanitiaan ini diharapkan terjalin persaudaraan erat antara team KKN dan muda-mudi Tempel.
Pelaksanaan lomba 17an dimulai pada tanggal 9 hingga tanggal 15 agustus 2015. Lomba terdiri dari lomba anak-anak, lomba ibu-ibu, lomba bapak-bapak dan juga lomba untuk pemuda. Lomba anak-anak yaitu Lomba balap kelereng, Lomba lari bendera, Lomba paku botol, Lomba gigit koin, Lomba pukul air dan Lomba gebuk guling. Lomba ibu-ibu yaitu lomba tarik tambang ibu-ibu antar RT dan lomba Tumpengan antar RT. Lomba bapak-bapak yaitu lomba tarik tambang bapak-bapak antar RT dan lomba Remi. Lomba untuk pemuda yaitu lomba gebuk guling dan lomba futsal sarungan (Campuran bapak-bapak).
Lomba untuk anak-anak kecuali lomba gebuk guling dilaksanakan pada hari minggu tanggal 9 agustus 2015. Lomba futsal sarungan antar RT dilaksanakan setiap hari mulai tanggal 9 hingga 14 agustus 2015 pukul 15.00 hingga 17.30. Lomba tarik tambang ibu-ibu dilaksanakan pada tanggal 9 agustus 2015. Lomba tarik tambang bapak-bapak dilaksanakan pada tanggal 15 agustus 2015. Lomba gebuk guling dilaksanakan di irigasi selatan dusun tempel pada tanggal 13 agustus 2015 pukul 15.00 hingga 16.30. Lomba remi bapak-bapak dilaksanakan di Balai Dukuh Tempel pada tanggal 14 agustus 2015 mulai pukul 20.00 hingga pukul 02.00 dini hari. Malam puncak 17an dusun Tempel dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2015 mulai pukul 20.00 dengan acara pembagian hadiah dan nonton bareng Film Kemerdekaan “Janur Kuning”. Film tersebut menceritakan tentang serangan umum 11 maret 1945. Dengan diadakan nonton film bareng tersebut membuat warga semakin mengerti tentang sejarah dan menumbuhkan jiwa nasionalisme kepada seluruh warga yang menonton. Tampak pada acara nonton bareng, malam puncak 17an dusun tempel itu hampir seluruh warga datang menyaksikan pembagian hadiah dan nonton bareng. Sekitar 200 lebih warga datang ke Balai Dukuh Tempel.
Dampak diadakannya program ini adalah terciptanya keakraban antar warga. Kebersamaan warga menjadi point utama dalam acara ini sehingga tidak ada kecanggungan antara satu warga dengan warga yang lain dan juga dengan Mahasiswa KKN. Dengan adanya acara ini warga jadi mudah untuk berkumpul sehingga dusun Tempel semakin terlihat aktif dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan.

  II.               KESIMPULAN
Dari penjelasan pelaksanaan program di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
a.       Program tema yang dilaksanakan dalam KKN ini adalah:
b.      Pendataan Ternak Besar di setiap rumah
c.       Pemeriksaan feses di Laboratorium
d.      Sosialisasi kesehatan hewan dengan cara penempelan poster di tempat tempat umum
e.       Sosialisasi kesehatan hewan door to door dengan pembagian leaflet
f.       Gertak Birahi Ternak
g.      Pemeriksaan Gangguan Reproduksi Ternak Besar
h.      Yanduwan (Pelayanan Terpadu Hewan)
i.        Penyuluhan Manajemen Kesehatan Ternak Besar

Program non tema yang dilaksanakan dalam KKN ini adalah:
a.       Perkumpulan Muda-Mudi
b.      Pembinaan Organisasi Pemuda untuk Program Kegiatan 17 Agustusan

1.    Akumulasi jumlah waktu kegiatan pokok baik tema maupun non tema adalah 299,5 jam, sedangkan jumlah waktu kegiatan bantu adalah 86 jam.
2.    Setiap program dilaksanakan dengan bekerjasama dengan berbagai pihak, baik dari kalangan perangkat desa, masyarakat, maupun beberapa instansi.

 III.            SARAN
1.    Dalam pelaksanaan KKN-PPM UGM, sebaiknya program kerja yang dilaksanakan adalah program yang benar-benar diangkat dari permasalahan warga, bukan hanya program yang sudah dirancang sejak sebelum pelaksanaan KKN yang sudah disesuaikan dengan disiplin ilmu masing-masing mahasiswa.
2.    Program kerja yang diterapkan pada saat KKN sebaiknya merupakan program yang melibatkan masyarakat supaya tujuan dari pemberdayaan masyarakat melalui adanya KKN ini dapat tercapai.
3.    Supaya hasil dari KKN ini dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, maka setelah kegiatan KKN berakhir sebaiknya dilakukan peninjauan terkait dengan perkembangan program yang telah diterapkan selama kegiatan KKN berlangsung.









No comments:

Post a Comment