LEARNING
OBJECTIVE
1. Bagaimana
Anatomi pada Sistem Uropetika?
2. Bagaimana
Komparasi pada Sistem Uropetika?
PEMBAHASAN
Makroanatomi
Sistem uriner secara umum terbagi menjadi dua buah
ginjal, dua buah ureter, vesika urinaria, dan uretra.
·
Ren
Organa uropoetica meliputi ginjal (ren),
ureter., vesica urinaria., dan urethra (urethra masculina atau urethra
feminina). Ginjal memiliki karkteristik berbentuk biji dan memiliki dua extremitas, dua batas dan
dua permukaan. Extremitas cranial
dan caudal dihubungkan dengan batas
lateral yang cembung dan batas medial yang lupus. Batas medial dapat diidentiikasi dengan bentukan oval,
hillus renalis, yang terbuka ke sinus renalis. Pada hillus renalis terdapat
ureter, arteri dan vena renalis, pembuluh limfe , dan syaraf. Pada struktur ini
arteri renalis berda paling dorsal, dan vena renalis paling ventral. Syaraf dan
pembuluh limfe berada dekat vena.
Kedua ginjal
terletak di belakang selaput perut (retroperitoneal) berada di daerah
sublumbar, satu di samping dari aorta dan vena cava caudalis. Permukaan dorsal
kedua dinjal tidak terlalu cembung dari pada permukaan ventral. Ujung cranial setiap ginjal dibungkus oleh
peritoneum pada bagian dorsal dan ventralnya. Pada ujung caudal hanya permukaan
ventral yang dibungkus oleh peritoneum.
Sebuah ginjal
dengan potongan memanjang member gambaran dua daerah yang cukup jelas.Daerah
perifer yang beraspek gelap disebut korteks dan yang agak cerah disebut
medulla,berbentuk pyramid terbalik.Bagian yang paling lebar atau dasar tersusun
tepat dengan tepi dalam korteks dan apeks atau papik mengarah ke pelvis.Tiap
bagian medulla yang berbentuk pyramid dengan jaringan korteks yang membentuk
tudung pada dasar serta menutup sisinya membentuk lobus yang merupakan unit anatomi
ginjal.Bagian korteks dan medulla lobus ginjal hewan piaraan bergabung dengan
derajat yang berbeda.Pada ginjal hewan besar,gabungan korteks tidak
sempurna,permukaan luar membentuk alur yang membatasi tiap lobus (Frandson,
1992).
Ginjal adalah organ
yang menyaring plasma dan unsur-unsur plasma dari darah, dan kemudian secara
selektif menyerap kembali air dan unsur-unsur yang berguna, kemudian
mengeluarkan kelebihan dari produk buangan plasma. Seperti halnya organ
abdominal lainnya ginjal dikatakan retroperitoneal, yaitu artinya terletak di
luar rongga peritoneal (Fradson, 1992).
Fungsi utama ginjal
adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen
misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam
garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus.
Ginjal terdiri dari
tiga bagian utama yaitu: korteks (bagian luar), medulla (sumsum ginjal) dan
pelvis renalis (rongga ginjal). Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali
nefron ± 100 juta sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya
perembesan zat buangan menjadi banyak. Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang
panjang. Pada badan Malphigi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya
seperti mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul Bowman
membungkus glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial (Anonim 1,
2008).
Medula merupakan
bagian ginjal yang mengelilingi pelvis renalis, yang tampak bergaris-garis
karena adanya tubulus-tubulus pengumpul yang tersusun secara radial.
Tubulus-tubulus tersebut membentuk suatu dasar dari piramid rena, dengan puncak
pada pelvis, dan dasarnya tertutup oleh korteks
( Fradson, 1992).
·
Ureter
Ureter adalah suatu
saluran muskular yang mengalirkan urine dari pelvis ginjal menuju ke bleder
(vesika urinaria). Masing-masing ureter bergerak ke arah caudal dan menumpahkan
isinya ke vesica urinaria, di dekat bagian leher disebut trigone.
Ureter merupakan pipa fibromuscular, yang ramping dan datar yang membawa urine
dari ginjal ke vesica urinaria. Ureter dimulai di pelvis renalis, yang menerima
urine dari papila renalis.Ureter
terletak di dorsal dari pembuluh spermatic interna pada jantan dan arteri-vena
utero-ovarian pada betina (frandson, 1992).
Panjang ureter
tergantung dari besarnya hewan. Pada anjing berkisar 12 sampai 16 cm, kuda 70
cm. Ureter yang kanan biasanya lebih panjang dari yang kiri sebab ginjal yang
kiri terletak lebih caudal dari pada yang kanan. Ureter jantan lebih panjang
dari ureter betina (Sigit, 1980).
·
Vesica Urinaria
Vesica
urinaria adalah suatu kantong yang bersifat muscule-membranous. Besar vesica
urinaria tergantung dari besar hewan dan banyaknya urine yang terkandung di
dalamnya. Vesica urinaria terbagi dari 3 bagian :
1)
Cervix
vesicae, berhubungan dengan urethra
2)
Corpus
vesicae
3)
Vertex
vesicae, bagian terdepan dari kantung vesika urinaria yang tumpul (Sigit, 1980).
Vesica urinaria ketika
dalam keadaan kosong akan masuk ke dalam cavum pelvis, tetapi jika dalam
keadaan penuh, urine akan masuk ke abdominis.
1) Terdapat
2 facies :
-
Facies ventralis, berbatasan dengan
cavum pelvis
-
Facies dorsalis, berbatasan dengan
rectum, vas deferens, vesicular seminales, prostate (pada kuda, ruminansia, dan
babi jantan), corpus utero, dan vagina (pada kuda betina)
2) Terdiri
dari 3 plicae :
-
Plicae umbilicalis medialis berjumlah 1
-
Plicae umbilicalis lateralis berjumlah 2
Merupakan
organ muscular berongga yang ukuran dan posisinya tergantung pada jumlah urine
yang ada di dalamnya.Blader berkontraksi yang kosong merupakan struktur yang
berdinding tebal berbentuk seperti buah peer yang terletak pada alas
pelvis.Dengan terisinya blader,dinding blader menjadi tipis dan bagian terbesar
blader akan terdesak kea rah cranial masuk ke rongga abdominal.Peritonium
menutupi bagian cranial dari blader tergantung pada penuhnya blader itu.Bagian
kaudalnya,di tutupi oleh fasia pelvis.Leher blader bersambung dengan uretra dan
otot dinding blader bagian leher tersusun secara melingkar membentuk suatu
sfingter yang mengontrol lewatnya urine masuk ke uretra.
Vesica
urinaria babi sangat besar, ketika penuh terletak di rongga abdomen. Permukaan
dorsal semuanya dilapisi oleh peritoneum. Vesica urinaria pada anjing ketika
penuh berada pada rongga abdomen, collum terletak di batas anterior os pubis.
Relatif besar dan ketika menggelembung, vertex mencapai umbilicus. Ketika kosong dan berkontraksi, terletak di rongga
pelvic. (Sisson). Vesica urinaria pada anjing seberat 25 pound dapat menampung
100-120 ml urine. Ketika relaksasi pada anjing 25 pound diameternya 17,5 cm dan
panjang 18 cm. Ketika berkontraksi memiliki diameter 2 cm dan panjang 3,2 cm.
Vesica urinaria terbagi menjadi bagian leher (cervik
vesicae) yang berhubungan dengan uretra, fundus vesicae dan corpus vesicae.
Pada kuda vesica urinaria dapat menmpung 2,6-3,5 liter urine.Vesica urinaria
pada ruminan lebih panjang dan sempit daripada vesica urinanaria kuda dan
terletak lebih cranial di dasar rongga abdomen (Frandson,
1992).
Fungsi bagian-bagian nefron ginjal :
1.
Komponen vaskular
Ø
Arteriol aferen, mengangkut darah ke
glomerulus
Ø
Glomerulus, berkas kapiler yang
menyaring plasma bebas-protein ke dalam komponen tubulus.
Ø
Arteriol eferen, mengangkut darah dari
glomerulus
Ø
Kapiler pertubulus, pertukaran dengan
cairan di lumen tubulus.
2.
Kombinasi komponen vascular/tubulus
Ø
Apparatus jukstaglomerulus,
mensekresikan zat-zat yang berperan dalam mengontrol fungsi ginjal
3. Komponen
tubulus
Ø Kapsul
Bowman, mengumpulkan fitrat glomerulus
Ø Tubulus
proksimal, reabsorpsi dan sekresi tidak terkontrol zat-zat tertentu
Ø Loop
Henle, membentuk gradien osmotic di medulla ginjal yang penting dalam kemapuan
ginjal menghasilkan urine dengan berbagai konsentrasi
Ø Tubulus
distal, sekresi dan reabsorpsi tidak terkontrol zat-zat tertentu
Ø Tubulus
pengumpul, reabsorpsi H2O dalam jumlah bervariasi , cairan yang
meninggalkan tubulus pengumpul menjadi urin, kemudian masuk ke pelvis ginjal (Sherwood,
2001).
·
Urethra
Urethra pelvis
terentang mulai dari blader sampai ke busur askial.Pada hewan jantan,urethra
pelvis menerima masuknya duktus deferens dan duktus yang berasal dari kelenjar
kelamin aksesoris.Uretra pelvis dikelilingi oleh otot uretal seran lintang yang
berhubungan dengan otot bulbospongiosum yang menyelimuti sebagian dari pars
spongiosa di sekitar uretra penil.Sebuah pleksus vena membentuk jaringan
kavernosa diantara selaput epitel dan otot sekitarnya.Mengelilingi uretra
penile,jaringan kavernosa itu berkembang sempurna dan disebut korpus spongiosum
penis.Korpus tersebut bersambungan dengan korpus spongiosus glandis pada bagian
cranial dan dengan bulbosa penis pada bagian kaudal bulbusa penis yang terletak
di antara akar-akar penis,menerima darah dari arteri bulba.Perlekatan akar
penis terhadap busur iskial disebut pizzel eye.
Pelvis,ureter,blader
dan uretra pada bagian dalamnya diselaputi oleh epitel transisional karena
lumenya sering mengalami distensi.Di antara lapisan epitel dan otot polos dari
dinding organ terdapat sejumlah jaringan ikat yang disebut lamina
propria.Jaringan yang lebih banyak lagi terdapat pada bagian superficial dari
serabut-serabut melingkar dan longitudinal otot polos.Lapis luar dari jaringan
ikat tersebut disebut adventisia,ditutupi oleh peritoneum pada apeks dan badan
blader (miller, 1969).
Urethrae merupakan
saluran terakhir untuk keluarnya urine. Urethrae masculina membawa urine dari
vesica urinaria menuju glans penis, urethrae feminine membawa urine dari vesica
urinaria menuju dasar vulvae. Lubang awal berupa orificium urethrae internum,
sedangkan lubang muara akhir berupa orificium urethrae externum (miatus
urinarius).
Terdapat 2 bagian yaitu :
·
Pars pelvina yang terbungkus oleh m.
Urethralis
·
Pars externa, yang terbungkus oleh
corpus cavernosum urethrae dan m. Bulbocavernosus (R.D. Fransond, 1992).
Mikroanatomi
·
Ginjal
/ Ren
Pada umumnya jumlah ginjal sepasang (dua
buah) yang terdapat di dalam rongga perut, mempunyai bentuk menyerupai kacang
buncis dengan hilus renalis yakni tempat masuknya pembuluh darah dan keluarnya
ureter, mempunyai permukaan yang rata, kecuali pada sapi ginjalnya berlobus.
Selubung ginjal (Ren) disebut kapsula ginjal, tersusun dari campuran jaringan
ikat yakni serabut kolagen dan beberapa serabut elastis ( Delmann, 1992).
Struktur histologi ginjal pada berbagai
jenis hewan piara tidak sama, sehingga bentuk ginjal dibedakan menjadi:
a.
Unilober atau unipiramidal : pada
kelinci dan kucing mempunyai struktur histologi sama, yakni tidak dijumpai
adanya percabangan pada kalik renalis, papila renalis turun ke dalam pelvis
renalis, dan duktus papilaris bermuara pada kalik. Pada kuda, domba, kambing,
dan anjing terjadi peleburan dari beberapa lobus, sehingga terbentuk papila
renalis tunggal yang tersusun longitudinal.
b.
Multilober atau
multipiramidal : bentuk ini dijumpai pada babi, sapi, dan kerbau. Lobus
(piramid) dan papila renalis lebih dari satu jelas terlihat ( Delmann, 1992).
·
Sinus
Renalis
Sinus
renalis tersusun atas :
a. Pelvis
renal, dibentuk oleh kalik mayor dan kalik minor. Pelvis ini merupakan bagian
atas ureter yang melebar.
b. Arteri,
vena dan nervus.
c. Lemak
dengan jumlah sedikit dan tidak dijumpai jaringan konektif ( Delmann, 1992).
Ginjal
pada dasarnya dapat dibagi dua daerah, yaitu : Kortek (luar ) dan Medulla
(dalam). Kortek meliputi daerah antara dasar malfigi piramid yang juga disebut
piramid medula hingga ke daerah kapsula ginjal. Daerah kortek diantara piramid
tadi membentuk suatu kolum disebut Kolum Bertini Ginjal. Pada potongan ginjal
yang masih segar, daerah kortek terlihat bercak merah yang kecil (petikhie)
yang sebenarnya merupakan kumpulan vaskuler khusus yang terpotong, kumpulan ini
dinamakan renal korpuskle atau badan malphigi. Kortek ginjal terdiri atas
nefron pada bagian glomerulus, tubulus konvulatus proksimalis, tubulus
konvulatus distalis. Sedangkan pada daerah medula dijumpai sebagian besar
nefron pada bagian loop of Henle’s dan tubulus kolektivus. Setiap ginjal
mempunyai satu sampai empat juta filtrasi yang fungsional dengan panjang antara
30-40 mm yang disebut nefron ( Delmann, 1992).
·
Renal
Korpusula
Renal korpuskula terdiri atas berkas kapiler
glomeruli dan glomerulus yang dikelilingi oleh kapsula berupa epithel yang
berdinding ganda disebut : Kapsula Bowman. Dinding sebelah dalam disebut
lapisan viseral sedangkan yang disebelah luar disebut lapisan pariental, yakni
menerima cairan yang akan difiltrasi melalui dinding kapiler. Korpuskula
renalis mempunyai katup vaskular dimana darah masuk ke arteriole aferent dan
keluar melalui arteriole aferent ( Delmann, 1992).
·
Tubulus Konvulatus Prokimalis
Struktur ini merupakan segmen berkelok-kelok, yang
bagian awal dari tubulus ini panjangnya dapat mencapai 14 mm dengan diameter
57-60 m. Tubulus konvulatus proksimalis biasanya ditemukan pada potongan
melintang kortek yang dibatasi oleh epithel selapis kubis atau silindris
rendah, dengan banyak dijumpai mikrovilli yang panjangnya bisa mencapai 1,2 m
dengan jarak satu dengan yang lainnya 0.03 m. Karakteristik dari tubulus ini
ditemukan apa yang disebut Brush Border, dengan lumen yang lebar dan
sitoplasma epithel yang jernih ( Delmann, 1992).
·
Loop
of Henle’s
Loop of Henle’s banyak dijumpai
di daerah medula dengan diameter bisa mencapai 15 m. Loop of henle’s
berbentuk seperti huruf “U” yang mempunyai segmen tebal dan diikuti oleh segmen
tipis. Pada bagian desenden mempunyai lumen yang kecil dengan diameter 12 m
panjang 1-2 mm, sedangkan bagian asenden mempunyai lumen yang agak besar dengan
panjang 9 mm dengan diameter 30 m. Epithel dari Loop of Henle’s
merupakan peralihan dari epithel silindris rendah / kubus sampai squomus,
biasanya pergantian ini terdapat di daerah sub kortikal pada medula, tapi bisa
juga terjadi di daerah atas dari Loop of Henle’s ( Delmann, 1992).
·
Tubulus
Konvulatus Distalis
Perbedaan struktur histologi dengan Tubulus
Konvulatus proksimalis antara lain : Sel epithelnya besar, mempunyai brush
border, lebih asidofil, potongan melintang pada tempat yang sama mempunyai
epithel lebih sedikit, Tubulus Konvulatus distalis : Sel epithel lebih kecil
dan rendah, tidak mempunyai brush border, kurang asidofil, lebih banyak
epithel pada potongan melintang ( Delmann, 1992).
Sepanjang perjalanan pada kortek, tubulus ini
mengadakan hubungan dengan katup vaskuler badan ginjal dari nefronnya sendiri
yakni dekat dengan anteriole aferent dan eferent. Pada tempat hubungan ini,
tubulus distalis mengadakan modifikasi bersama dengan arteriola aferens. Segmen
yang mengadakan modifikasi bersama dengan arteriola aferens. Segmen yang
mengadakan modifikasi ini pada mikroskop cahaya tampak lebih gelap ini
disebabkan dekatnya dengan inti disebut : Makula densa ( Delmann, 1992).
·
Tubulus kolektivus
Tubulus kolektivus merupakan lanjutan dari nefron
bagian tubulus konvulatus distalis dan mengisi sebagian besar daerah medula.
Tubulus kolektivus bagian depan mempunyai lumen yang kecil berdiameter sekitar
40 m dengan panjang 20-22 mm. Lumennya dilapisi epithel kubis selapis,
sedangkan tubulus kolektivus bagian belakangnya sudah berubah menjadi bentuk
silindris dengan diameter 200 m, panjangnya mencapai 30-38 mm ( Delmann, 1992).
·
Pelvis Renalis
Pada hilus renalis terdapat pelvis renalis yang
menampung urin dari papila renalis. Pada ginjal yang multi-piramid urin pertama
ditampung oleh kaliks renalis kemudian dari sini baru ke pelvis renalis.Bangun
histologinya adalah sebagai berikut : Mukosa memiliki epithel peralihan dengan
sel payung, mulai dari kaliks renalis, tebal epithel hanya 2 sampai 3 sel.
Dengan mikroskop cahaya tidak tampak adanya membran basal tetapi dengan EM
tampak membrana basalis yang sangat tipis. Propria mukosa terdiri atas jaringan
ikat longgar dan pada kuda terdapat kelenjar yang agak mukus. Bentuk kelenjar
adalah tubulo-alveolar. Tunika muskularis terdiri atas otot polos, jelas pada
kuda, babi dan sapi. Lapis dalam tersusun longitudinal dan lapis luar sirkuler.
Pada hewan lain otot relatif sedikit, pada kalises renalis otot relatif
sedikit, tetapi pada daerah permulaan ureter membentuk semacam sphinter. Tunika
adventitia terdiri dari jaringan ikat longgar dengan banyak sel lemak, pembuluh
darah, pembuluh limfe serta saraf ( Delmann, 1992).
· Ureter
Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine
dari pelvis renalis menuju vesika urinaria (kantong air seni). Mukosa membentuk
lipatan memanjang dengan epithel peralihan, lapisan sel lebih tebal dari pelvis
renalis. Tunika propria terdiri atas jaringan ikat dimana pada kuda terdapat
kelenjar tubulo-alveolar yang bersifat mukous, dengan lumen agak luas. Tunika
muskularis tampak lebih tebal dari pelvis renalis, terdiri dari lapis dalam
yang longitudinal dan lapis luar sirkuler, sebagian lapis luar ada yang
longitudinal khususnya bagian yang paling luar. Dekat permukaan pada vesika
urinaria hanya lapis longitudinal yang nampak jelas ( Delmann, 1992).
Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat yang
mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf, ganglia sering terdapat
didekatnya. Selama urine melalui ureter komposisi pokok tidak berubah, hanya
ditambah lendir saja Dinding ureter terdiri atas beberapa lapis, yakni:
1. Tunika mukosa : lapisan dari dalam ke luar sebagai berikut
:
a. epithelium
transisional : pada kaliks dua sampai empat lapis, pada ureter empat sampai
lima lapis, pada vesica urinaria 6-8 lapis.
b. Tunika
submukosa tidak jelas
c. Lamina
propria beberapa lapisan
d. Luar
jaringan ikat padat tanpa papila, mengandung serabut elastis dan sedikit noduli
limfatiki kecil, dalam jaringan ikat longgar
e. Kedua-dua
lapisan ini menyebabkan tunika mukosa ureter dan vesika urinaria dalam keadaan
kosong membentuk lipatan membujur.
2. Tunika muskularis : otot polos sangat longgar dan saling
dipisahkan oleh jaringan ikat longgar dan anyaman serabut elastis. Otot
membentuk tiga lapisan : stratum longitudinale internum, stratum sirkulare dan
stratum longitudinale eksternum
3.
Tunika adventisia :
jaringan ikat longgar ( Delmann, 1992).
Vesica Urinaria
Merupakan
kantong penampung urine dari kedua ginjal urine ditampung kemudian dibuang
secara periodik. Struktur histologi :
1. Mukosa, memiliki epithel peralihan (transisional) yang
terdiri atas lima sampai sepuluh lapis sel pada yang kendor, apabila teregang
(penuh urine) lapisan nya menjadi tiga atau empat lapis sel.
2. Propria
mukosa terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang terlihat
limfonodulus atau kelenjar. Pada sapi tampak otot polos tersusun longitudinal,
mirip muskularis mukosa.
3. Sub
mukosa terdapat dibawahnya, terdiri atas jaringan ikat yang lebih longgar.
4. Tunika
muskularis cukup tebal, tersusun oleh lapisan otot longitudinal dan sirkuler
(luar), lapis paling luar sering tersusun secara memanjang, lapisan otot tidak
tampak adanya pemisah yang jelas, sehingga sering tampak saling menjalin.
Berkas otot polos di daerah trigonum vesike membentuk bangunan melingkar,
mengelilingi muara ostium urethrae intertinum. Lingkaran otot itu disebut
m.sphinter internus.
5. Lapisan
paling luar atau tunika serosa, berupa jaringat ikat longgar (jaringan
areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf ( Delmann, 1992).
Uretra
Berupa
saluran yang menyalurkan urine dari kantong seni keluar tubuh. Pada hewan
jantan akan mengikuti penis, sedangkan pada hewan betina mengikuti vestibulum (
Delmann, 1992).
2. Komparasi
Sistem Uropetika
·
Pisces
a.
Mesonefros
Sepasang,
berwarna merah tua. Terdapat antara pneumatocyst dan tulang punggung. Bentuknya
mempunyai banyak variasi, agak memanjang dengan mempunyai bagian yang membesar
yang terjepit diantara 2 bagian pneumatocyst. Kedua bagian besar ini bersatu di
tengah-tengah.
b.
Ductus mesonefridicus (ureter)
Saluran
keluar dari mesonefros, berjumlah sepasang, berjalan ke belakang di sebelah
ventral tulang punggung, kemudian kedua ureter kiri dan kanan bersatu dan agak
melebar sebagai vesica urinaria.
c.
Vesica Urinaria
Merupakan
persatuan ureter kanan dan kiri. Dari vesica urinaria ada saluran keluar yang
sangat pendek, yang kemudian bersatu dengan saluran gonade membentuk sinus
urogenitalis, yang akhirnya akan bermuara ke porus urogenitalis.
·
Amfibi
Terletak
retroperitoneal (diluar peritoneum), dan terdiri atas:
a.
Ren bertipe mesonefros, sepasang di
kanan kiri columna vertebralis, memanjang cranio caudal, berwarna merah-coklat.
b.
Ductus mesonefridicus (ureter),
merupakan sepasang saluran halus, masing-masing keluar dorsolateral menuju ke
caudal dan bermuara di dorsal kloaka. Ductus ini disebut juga ductus Wolffii.
Pada yang betina muara di sebelah medio caudal dari muara-muara uterus.
c.
Vesica urinaria, berupa kantung
tipis sebagai tonjolan dinding kloaka.
·
Reptil
a.
Ren berjumlah sepasang, warna merah
coklat, masing-masing terdiri dari 2 lobi: Lobus anterior dan posterior. Lobus
posterior agak pipih dan berlekatan satu sama lain. Terletak retroperitoneal di
daerah sakrum.
b.
Ureter berjumlah sepasang, keluar
dari sisi ventral agak medial dari ren. Pada yang jantan sebelum bermuara ke
kloaka bersatu dulu dengan vas deferens. Tetapi pada yang betina bermuara
langsung.
c.
Vesica urinaria berupa kantung
tipis sebagai tonjolan dinding kloaka.
·
Aves
a.
Ren (metanefros), berjumlah
sepasang, masing-masing terdiri 3 lobi.
b.
Ureter, berjumlah sepasang, menuju
ke kaudal dan bermuara langsung ke dalam kloaka atau urodaeum.
c.
Aves tidak mempunyai vesica
urinaria.
d.
Kloaka, terbagi atas 3 bagian:
Urodaeum (tempat bermuara saluran kencing dan kelamin), coprodaeum (tempat
bermuara saluran makanan) dan proctodaeum (lubang keluar).
·
Mamalia
a.
Ren, tipe metanefros, dibungkus
oleh kapsula renalis. Bagian-bagiannya:
1. Cortex:
lapisan yang terluar terdapat glomeruli.
2. Medula:
terdapat saluran-saluran ekskresi, menuju ke piramide malphighi.
3. Piramide
Malphighi: hanya sebuah, ujungnya mengarah ke pelvis renis. Piramide adalah tempat-tempat saluran urine
bermuara. Piramide ini bermuara dalam pelvis renis.
4. Pelvis renis: suatu ruangan yang berdinding tipis. Urine
menetes ke dalamnya, yang kemudian mengalir ke ureter.
b.
Ureter: sepasang, warnanya agak
pucat.
c.
Vesica urinaria: tunggal, kedua
ureter kanan dan kiri bemuara di sini.
d.
Urethra:
saluran keluar dari vesica urinaria. Bermuara keluar sebagai orificium urethrae
externum. Pada yang jantan urethra lebih panjang dari yang betina
Komparasi
antar Mamalia
KUDA
Berat : kanan 700
gram, kiri 680 gram
Ukuran :
kanan 15x15x5cm, kiri 17,5x10 sampai 12,5x5cm
Bentuk :
kanan menyerupai jantung kartu bridge, kiri menyerupai kacang
Posisi : kanan
ventral bagian atas dari rusuk ke 17 dan 18, prosesus tranversus lumbalis ke 1
Kiri : paling
dekat dengan bidang median, arah ventral terhadap rusuk ke 18 dan prosesus
tranversus lumbalis ke 1 dan 2 (Frandson, 1992).
SAPI
Berat : kanan 700
gram, kiri 30 gram lebih berat
Ukuran :
20-22,5x10 sampai 12,5x6,25cm
Bentuk :
Ada lobulasi,kanan elips dengan ujung kranial lebih besar dan bulat. Kiri
terpuntir menyerupai buah pear dengan ujung kranial lebih kecil
Posisi : kanan
ventral rusuk terakhir dan prosesus tranversus lumbalis ke 2 atau 3 yang
pertama
Kiri sebelah kanan bidang median, ventral terhadap
vertebra lumbalis 3-5 (Frandson, 1992).
DOMBA
Berat :
90-150gram
Ukuran :
7,5x5x2,5
Bentuk :
menyerupai kacang dan halus
Posisi : kanan
ventral prosesus tranversus lumbalis 3 yang pertama. Kiri sebelah kanan bidang
median, arah ventral lumbalis ke 3-5 (Frandson, 1992).
BABI
Berat : 235 gram
Ukuran : 12,5x6,25x2,5cm
Bentuk :
menyerupai kacang, pipih dan halus
Posisi : simetris
ventral prosesus tranversus lumbalis 4 yang pertama. Tidak ada kontak dengan
hati (Frandson, 1992).
ANJING
Berat : 57
gram(tergantung bangsa)
Ukuran :
5x2,5x2,5cm
Bentuk :
kacang dan relatif besar. Warna lebih gelap, bentuk tidak seperti pada domba
yang sangat menyerupai biji kacang
Posisi : kanan
ventral prosesus tranversus lumbalis 3 Yang pertama. Kiri: ventral terhadap
prosesus tranversus lumbalis ke 2,3 dan 4 (Frandson, 1992).
KUCING
Berat : kanan
7-15gram
Ukuran :
2,5x1,8cm
Bentuk :
globular yang tidak teratur dengan 3/4 vena superfisial menuju ke hilus dan
menghasilkan kerutan-kerutan. Lebih pucat daripada anjing (merah kuning)
Posisi : kanan
seperti anjing. Kiri seperti pada anjing tetapi dengan variasi posisi yang
lebih sedikit (Frandson, 1992).
DAFTAR
PUSTAKA
Dellmann
Dieter .H, & Brown E.M. 1992. Buku
teks histology veteriner. Jakarta : UI Press.
Frandson,
R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak.
Gadjah Mada University Press :
Yogyakarta.
Miller, Malcolm. 1969.
Anatomy of The Dog. W.B Saunders Company: Philadelphia.
Sherwood,
L. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel ke
Sistem Cetakan 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC : jakarta.
Sigit, Koeswirnarning.
1980. Anatomi Veteriner II. Bogor.
Lab anatomi Fakultas Kedokteran Hewan. Institut
Pertanian Bogor.
Yatim,
Wildan. 1990. Reproduksi dan Embriologi. Transito : Bandung.
No comments:
Post a Comment