Monday 25 June 2012

Blok 6 UP 5


LEARNING OBJECTIVE
1.      Bagaimana Anatomi pada Sistem Uropetika?
2.      Bagaimana Komparasi pada Sistem Uropetika?

PEMBAHASAN

1.      Anatomi Sistem Uropetika
Makroanatomi
Sistem uriner secara umum terbagi menjadi dua buah ginjal, dua buah ureter, vesika urinaria, dan uretra.
·         Ren
Organa uropoetica meliputi ginjal (ren), ureter., vesica urinaria., dan urethra (urethra masculina atau urethra feminina). Ginjal memiliki karkteristik berbentuk biji  dan memiliki dua extremitas, dua batas dan dua permukaan. Extremitas cranial dan caudal dihubungkan dengan batas  lateral yang cembung dan batas medial yang lupus. Batas medial dapat diidentiikasi dengan bentukan oval, hillus renalis, yang terbuka ke sinus renalis. Pada hillus renalis terdapat ureter, arteri dan vena renalis, pembuluh limfe , dan syaraf. Pada struktur ini arteri renalis berda paling dorsal, dan vena renalis paling ventral. Syaraf dan pembuluh limfe berada dekat vena.
Kedua ginjal terletak di belakang selaput perut (retroperitoneal) berada di daerah sublumbar, satu di samping dari aorta dan vena cava caudalis. Permukaan dorsal kedua dinjal tidak terlalu cembung dari pada permukaan ventral.  Ujung cranial setiap ginjal dibungkus oleh peritoneum pada bagian dorsal dan ventralnya. Pada ujung caudal hanya permukaan ventral yang dibungkus oleh peritoneum.
Sebuah ginjal dengan potongan memanjang member gambaran dua daerah yang cukup jelas.Daerah perifer yang beraspek gelap disebut korteks dan yang agak cerah disebut medulla,berbentuk pyramid terbalik.Bagian yang paling lebar atau dasar tersusun tepat dengan tepi dalam korteks dan apeks atau papik mengarah ke pelvis.Tiap bagian medulla yang berbentuk pyramid dengan jaringan korteks yang membentuk tudung pada dasar serta menutup sisinya membentuk lobus yang merupakan unit anatomi ginjal.Bagian korteks dan medulla lobus ginjal hewan piaraan bergabung dengan derajat yang berbeda.Pada ginjal hewan besar,gabungan korteks tidak sempurna,permukaan luar membentuk alur yang membatasi tiap lobus (Frandson, 1992).
Ginjal adalah organ yang menyaring plasma dan unsur-unsur plasma dari darah, dan kemudian secara selektif menyerap kembali air dan unsur-unsur yang berguna, kemudian mengeluarkan kelebihan dari produk buangan plasma. Seperti halnya organ abdominal lainnya ginjal dikatakan retroperitoneal, yaitu artinya terletak di luar rongga peritoneal (Fradson, 1992).
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia. Amonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam garam, melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus.
Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu: korteks (bagian luar), medulla (sumsum ginjal) dan pelvis renalis (rongga ginjal). Bagian korteks ginjal mengandung banyak sekali nefron ± 100 juta sehingga permukaan kapiler ginjal menjadi luas, akibatnya perembesan zat buangan menjadi banyak. Setiap nefron terdiri atas badan Malphigi dan tubulus (saluran) yang panjang. Pada badan Malphigi terdapat kapsul Bowman yang bentuknya seperti mangkuk atau piala yang berupa selaput sel pipih. Kapsul Bowman membungkus glomerulus. Glomerulus berbentuk jalinan kapiler arterial (Anonim 1, 2008).
Medula merupakan bagian ginjal yang mengelilingi pelvis renalis, yang tampak bergaris-garis karena adanya tubulus-tubulus pengumpul yang tersusun secara radial. Tubulus-tubulus tersebut membentuk suatu dasar dari piramid rena, dengan puncak pada pelvis, dan dasarnya tertutup oleh korteks ( Fradson, 1992).
·         Ureter
Ureter adalah suatu saluran muskular yang mengalirkan urine dari pelvis ginjal menuju ke bleder (vesika urinaria). Masing-masing ureter bergerak ke arah caudal dan menumpahkan isinya ke vesica urinaria, di dekat bagian leher disebut trigone. Ureter merupakan pipa fibromuscular, yang ramping dan datar yang membawa urine dari ginjal ke vesica urinaria. Ureter dimulai di pelvis renalis, yang menerima urine dari  papila renalis.Ureter terletak di dorsal dari pembuluh spermatic interna pada jantan dan arteri-vena utero-ovarian pada betina (frandson, 1992).
Panjang ureter tergantung dari besarnya hewan. Pada anjing berkisar 12 sampai 16 cm, kuda 70 cm. Ureter yang kanan biasanya lebih panjang dari yang kiri sebab ginjal yang kiri terletak lebih caudal dari pada yang kanan. Ureter jantan lebih panjang dari ureter betina (Sigit, 1980).
·         Vesica Urinaria
Vesica urinaria adalah suatu kantong yang bersifat muscule-membranous. Besar vesica urinaria tergantung dari besar hewan dan banyaknya urine yang terkandung di dalamnya. Vesica urinaria terbagi dari 3 bagian :
1)      Cervix vesicae, berhubungan dengan urethra
2)      Corpus vesicae
3)      Vertex vesicae, bagian terdepan dari kantung vesika urinaria yang tumpul (Sigit, 1980).
Vesica urinaria ketika dalam keadaan kosong akan masuk ke dalam cavum pelvis, tetapi jika dalam keadaan penuh, urine akan masuk ke abdominis.
1)      Terdapat 2 facies :
-          Facies ventralis, berbatasan dengan cavum pelvis
-          Facies dorsalis, berbatasan dengan rectum, vas deferens, vesicular seminales, prostate (pada kuda, ruminansia, dan babi jantan), corpus utero, dan vagina (pada kuda betina)
2)      Terdiri dari 3 plicae :
-          Plicae umbilicalis medialis berjumlah 1
-          Plicae umbilicalis lateralis berjumlah 2
Merupakan organ muscular berongga yang ukuran dan posisinya tergantung pada jumlah urine yang ada di dalamnya.Blader berkontraksi yang kosong merupakan struktur yang berdinding tebal berbentuk seperti buah peer yang terletak pada alas pelvis.Dengan terisinya blader,dinding blader menjadi tipis dan bagian terbesar blader akan terdesak kea rah cranial masuk ke rongga abdominal.Peritonium menutupi bagian cranial dari blader tergantung pada penuhnya blader itu.Bagian kaudalnya,di tutupi oleh fasia pelvis.Leher blader bersambung dengan uretra dan otot dinding blader bagian leher tersusun secara melingkar membentuk suatu sfingter yang mengontrol lewatnya urine masuk ke uretra.
Vesica urinaria babi sangat besar, ketika penuh terletak di rongga abdomen. Permukaan dorsal semuanya dilapisi oleh peritoneum. Vesica urinaria pada anjing ketika penuh berada pada rongga abdomen, collum terletak di batas anterior os pubis. Relatif besar dan ketika menggelembung, vertex mencapai umbilicus. Ketika kosong dan berkontraksi, terletak di rongga pelvic. (Sisson). Vesica urinaria pada anjing seberat 25 pound dapat menampung 100-120 ml urine. Ketika relaksasi pada anjing 25 pound diameternya 17,5 cm dan panjang 18 cm. Ketika berkontraksi memiliki diameter 2 cm dan panjang 3,2 cm.
Vesica urinaria terbagi menjadi bagian leher (cervik vesicae) yang berhubungan dengan uretra, fundus vesicae dan corpus vesicae. Pada kuda vesica urinaria dapat menmpung 2,6-3,5 liter urine.Vesica urinaria pada ruminan lebih panjang dan sempit daripada vesica urinanaria kuda dan terletak lebih cranial di dasar rongga abdomen (Frandson, 1992).
Fungsi bagian-bagian nefron ginjal :
1.      Komponen vaskular
Ø  Arteriol aferen, mengangkut darah ke glomerulus
Ø  Glomerulus, berkas kapiler yang menyaring plasma bebas-protein ke dalam komponen tubulus.
Ø  Arteriol eferen, mengangkut darah dari glomerulus
Ø  Kapiler pertubulus, pertukaran dengan cairan di lumen tubulus.
2.      Kombinasi komponen vascular/tubulus
Ø  Apparatus jukstaglomerulus, mensekresikan zat-zat yang berperan dalam mengontrol fungsi ginjal
3.      Komponen tubulus
Ø  Kapsul Bowman, mengumpulkan fitrat glomerulus
Ø  Tubulus proksimal, reabsorpsi dan sekresi tidak terkontrol zat-zat tertentu
Ø  Loop Henle, membentuk gradien osmotic di medulla ginjal yang penting dalam kemapuan ginjal menghasilkan urine dengan berbagai konsentrasi
Ø  Tubulus distal, sekresi dan reabsorpsi tidak terkontrol zat-zat tertentu
Ø  Tubulus pengumpul, reabsorpsi H2O dalam jumlah bervariasi , cairan yang meninggalkan tubulus pengumpul menjadi urin, kemudian masuk ke pelvis ginjal (Sherwood, 2001).
·         Urethra
Urethra pelvis terentang mulai dari blader sampai ke busur askial.Pada hewan jantan,urethra pelvis menerima masuknya duktus deferens dan duktus yang berasal dari kelenjar kelamin aksesoris.Uretra pelvis dikelilingi oleh otot uretal seran lintang yang berhubungan dengan otot bulbospongiosum yang menyelimuti sebagian dari pars spongiosa di sekitar uretra penil.Sebuah pleksus vena membentuk jaringan kavernosa diantara selaput epitel dan otot sekitarnya.Mengelilingi uretra penile,jaringan kavernosa itu berkembang sempurna dan disebut korpus spongiosum penis.Korpus tersebut bersambungan dengan korpus spongiosus glandis pada bagian cranial dan dengan bulbosa penis pada bagian kaudal bulbusa penis yang terletak di antara akar-akar penis,menerima darah dari arteri bulba.Perlekatan akar penis terhadap busur iskial disebut pizzel eye.
Pelvis,ureter,blader dan uretra pada bagian dalamnya diselaputi oleh epitel transisional karena lumenya sering mengalami distensi.Di antara lapisan epitel dan otot polos dari dinding organ terdapat sejumlah jaringan ikat yang disebut lamina propria.Jaringan yang lebih banyak lagi terdapat pada bagian superficial dari serabut-serabut melingkar dan longitudinal otot polos.Lapis luar dari jaringan ikat tersebut disebut adventisia,ditutupi oleh peritoneum pada apeks dan badan blader (miller, 1969).
Urethrae merupakan saluran terakhir untuk keluarnya urine. Urethrae masculina membawa urine dari vesica urinaria menuju glans penis, urethrae feminine membawa urine dari vesica urinaria menuju dasar vulvae. Lubang awal berupa orificium urethrae internum, sedangkan lubang muara akhir berupa orificium urethrae externum (miatus urinarius).
Terdapat 2 bagian yaitu :
·         Pars pelvina yang terbungkus oleh m. Urethralis
·         Pars externa, yang terbungkus oleh corpus cavernosum urethrae dan m. Bulbocavernosus (R.D. Fransond, 1992).

Mikroanatomi
·         Ginjal / Ren
Pada umumnya jumlah ginjal sepasang (dua buah) yang terdapat di dalam rongga perut, mempunyai bentuk menyerupai kacang buncis dengan hilus renalis yakni tempat masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter, mempunyai permukaan yang rata, kecuali pada sapi ginjalnya berlobus. Selubung ginjal (Ren) disebut kapsula ginjal, tersusun dari campuran jaringan ikat yakni serabut kolagen dan beberapa serabut elastis ( Delmann, 1992).
Struktur histologi ginjal pada berbagai jenis hewan piara tidak sama, sehingga bentuk ginjal dibedakan menjadi:
a.      Unilober atau unipiramidal : pada kelinci dan kucing mempunyai struktur histologi sama, yakni tidak dijumpai adanya percabangan pada kalik renalis, papila renalis turun ke dalam pelvis renalis, dan duktus papilaris bermuara pada kalik. Pada kuda, domba, kambing, dan anjing terjadi peleburan dari beberapa lobus, sehingga terbentuk papila renalis tunggal yang tersusun longitudinal.
b.      Multilober atau multipiramidal : bentuk ini dijumpai pada babi, sapi, dan kerbau. Lobus (piramid) dan papila renalis lebih dari satu jelas terlihat ( Delmann, 1992).

·         Sinus Renalis
Sinus renalis tersusun atas :
a.       Pelvis renal, dibentuk oleh kalik mayor dan kalik minor. Pelvis ini merupakan bagian atas ureter yang melebar.
b.      Arteri, vena dan nervus.
c.       Lemak dengan jumlah sedikit dan tidak dijumpai jaringan konektif ( Delmann, 1992).
Ginjal pada dasarnya dapat dibagi dua daerah, yaitu : Kortek (luar ) dan Medulla (dalam). Kortek meliputi daerah antara dasar malfigi piramid yang juga disebut piramid medula hingga ke daerah kapsula ginjal. Daerah kortek diantara piramid tadi membentuk suatu kolum disebut Kolum Bertini Ginjal. Pada potongan ginjal yang masih segar, daerah kortek terlihat bercak merah yang kecil (petikhie) yang sebenarnya merupakan kumpulan vaskuler khusus yang terpotong, kumpulan ini dinamakan renal korpuskle atau badan malphigi. Kortek ginjal terdiri atas nefron pada bagian glomerulus, tubulus konvulatus proksimalis, tubulus konvulatus distalis. Sedangkan pada daerah medula dijumpai sebagian besar nefron pada bagian loop of Henle’s dan tubulus kolektivus. Setiap ginjal mempunyai satu sampai empat juta filtrasi yang fungsional dengan panjang antara 30-40 mm yang disebut nefron ( Delmann, 1992).
·         Renal Korpusula
Renal korpuskula terdiri atas berkas kapiler glomeruli dan glomerulus yang dikelilingi oleh kapsula berupa epithel yang berdinding ganda disebut : Kapsula Bowman. Dinding sebelah dalam disebut lapisan viseral sedangkan yang disebelah luar disebut lapisan pariental, yakni menerima cairan yang akan difiltrasi melalui dinding kapiler. Korpuskula renalis mempunyai katup vaskular dimana darah masuk ke arteriole aferent dan keluar melalui arteriole aferent ( Delmann, 1992).

·         Tubulus Konvulatus Prokimalis
Struktur ini merupakan segmen berkelok-kelok, yang bagian awal dari tubulus ini panjangnya dapat mencapai 14 mm dengan diameter 57-60 m. Tubulus konvulatus proksimalis biasanya ditemukan pada potongan melintang kortek yang dibatasi oleh epithel selapis kubis atau silindris rendah, dengan banyak dijumpai mikrovilli yang panjangnya bisa mencapai 1,2 m dengan jarak satu dengan yang lainnya 0.03 m. Karakteristik dari tubulus ini ditemukan apa yang disebut Brush Border, dengan lumen yang lebar dan sitoplasma epithel yang jernih ( Delmann, 1992).

·         Loop of Henle’s
Loop of Henle’s banyak dijumpai di daerah medula dengan diameter bisa mencapai 15 m. Loop of henle’s berbentuk seperti huruf “U” yang mempunyai segmen tebal dan diikuti oleh segmen tipis. Pada bagian desenden mempunyai lumen yang kecil dengan diameter 12 m panjang 1-2 mm, sedangkan bagian asenden mempunyai lumen yang agak besar dengan panjang 9 mm dengan diameter 30 m. Epithel dari Loop of Henle’s merupakan peralihan dari epithel silindris rendah / kubus sampai squomus, biasanya pergantian ini terdapat di daerah sub kortikal pada medula, tapi bisa juga terjadi di daerah atas dari Loop of Henle’s ( Delmann, 1992).

·         Tubulus Konvulatus Distalis
Perbedaan struktur histologi dengan Tubulus Konvulatus proksimalis antara lain : Sel epithelnya besar, mempunyai brush border, lebih asidofil, potongan melintang pada tempat yang sama mempunyai epithel lebih sedikit, Tubulus Konvulatus distalis : Sel epithel lebih kecil dan rendah, tidak mempunyai brush border, kurang asidofil, lebih banyak epithel pada potongan melintang ( Delmann, 1992).
Sepanjang perjalanan pada kortek, tubulus ini mengadakan hubungan dengan katup vaskuler badan ginjal dari nefronnya sendiri yakni dekat dengan anteriole aferent dan eferent. Pada tempat hubungan ini, tubulus distalis mengadakan modifikasi bersama dengan arteriola aferens. Segmen yang mengadakan modifikasi bersama dengan arteriola aferens. Segmen yang mengadakan modifikasi ini pada mikroskop cahaya tampak lebih gelap ini disebabkan dekatnya dengan inti disebut : Makula densa ( Delmann, 1992).

·         Tubulus kolektivus
Tubulus kolektivus merupakan lanjutan dari nefron bagian tubulus konvulatus distalis dan mengisi sebagian besar daerah medula. Tubulus kolektivus bagian depan mempunyai lumen yang kecil berdiameter sekitar 40 m dengan panjang 20-22 mm. Lumennya dilapisi epithel kubis selapis, sedangkan tubulus kolektivus bagian belakangnya sudah berubah menjadi bentuk silindris dengan diameter 200 m, panjangnya mencapai 30-38 mm ( Delmann, 1992).

·         Pelvis Renalis
Pada hilus renalis terdapat pelvis renalis yang menampung urin dari papila renalis. Pada ginjal yang multi-piramid urin pertama ditampung oleh kaliks renalis kemudian dari sini baru ke pelvis renalis.Bangun histologinya adalah sebagai berikut : Mukosa memiliki epithel peralihan dengan sel payung, mulai dari kaliks renalis, tebal epithel hanya 2 sampai 3 sel. Dengan mikroskop cahaya tidak tampak adanya membran basal tetapi dengan EM tampak membrana basalis yang sangat tipis. Propria mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar dan pada kuda terdapat kelenjar yang agak mukus. Bentuk kelenjar adalah tubulo-alveolar. Tunika muskularis terdiri atas otot polos, jelas pada kuda, babi dan sapi. Lapis dalam tersusun longitudinal dan lapis luar sirkuler. Pada hewan lain otot relatif sedikit, pada kalises renalis otot relatif sedikit, tetapi pada daerah permulaan ureter membentuk semacam sphinter. Tunika adventitia terdiri dari jaringan ikat longgar dengan banyak sel lemak, pembuluh darah, pembuluh limfe serta saraf ( Delmann, 1992).

·         Ureter
Ureter adalah saluran tunggal yang menyalurkan urine dari pelvis renalis menuju vesika urinaria (kantong air seni). Mukosa membentuk lipatan memanjang dengan epithel peralihan, lapisan sel lebih tebal dari pelvis renalis. Tunika propria terdiri atas jaringan ikat dimana pada kuda terdapat kelenjar tubulo-alveolar yang bersifat mukous, dengan lumen agak luas. Tunika muskularis tampak lebih tebal dari pelvis renalis, terdiri dari lapis dalam yang longitudinal dan lapis luar sirkuler, sebagian lapis luar ada yang longitudinal khususnya bagian yang paling luar. Dekat permukaan pada vesika urinaria hanya lapis longitudinal yang nampak jelas ( Delmann, 1992).
Tunika adventisia terdiri atas jaringan ikat yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe dan saraf, ganglia sering terdapat didekatnya. Selama urine melalui ureter komposisi pokok tidak berubah, hanya ditambah lendir saja Dinding ureter terdiri atas beberapa lapis, yakni:
1.      Tunika mukosa : lapisan dari dalam ke luar sebagai berikut :
a.       epithelium transisional : pada kaliks dua sampai empat lapis, pada ureter empat sampai lima lapis, pada vesica urinaria 6-8 lapis.
b.      Tunika submukosa tidak jelas
c.       Lamina propria beberapa lapisan
d.      Luar jaringan ikat padat tanpa papila, mengandung serabut elastis dan sedikit noduli limfatiki kecil, dalam jaringan ikat longgar
e.       Kedua-dua lapisan ini menyebabkan tunika mukosa ureter dan vesika urinaria dalam keadaan kosong membentuk lipatan membujur.
2.      Tunika muskularis : otot polos sangat longgar dan saling dipisahkan oleh jaringan ikat longgar dan anyaman serabut elastis. Otot membentuk tiga lapisan : stratum longitudinale internum, stratum sirkulare dan stratum longitudinale eksternum
3.      Tunika adventisia : jaringan ikat longgar ( Delmann, 1992).

Vesica Urinaria
Merupakan kantong penampung urine dari kedua ginjal urine ditampung kemudian dibuang secara periodik. Struktur histologi :
1.      Mukosa, memiliki epithel peralihan (transisional) yang terdiri atas lima sampai sepuluh lapis sel pada yang kendor, apabila teregang (penuh urine) lapisan nya menjadi tiga atau empat lapis sel.
2.      Propria mukosa terdiri atas jaringan ikat, pembuluh darah, saraf dan jarang terlihat limfonodulus atau kelenjar. Pada sapi tampak otot polos tersusun longitudinal, mirip muskularis mukosa.
3.      Sub mukosa terdapat dibawahnya, terdiri atas jaringan ikat yang lebih longgar.
4.      Tunika muskularis cukup tebal, tersusun oleh lapisan otot longitudinal dan sirkuler (luar), lapis paling luar sering tersusun secara memanjang, lapisan otot tidak tampak adanya pemisah yang jelas, sehingga sering tampak saling menjalin. Berkas otot polos di daerah trigonum vesike membentuk bangunan melingkar, mengelilingi muara ostium urethrae intertinum. Lingkaran otot itu disebut m.sphinter internus.
5.      Lapisan paling luar atau tunika serosa, berupa jaringat ikat longgar (jaringan areoler), sedikit pembuluh darah dan saraf ( Delmann, 1992).

Uretra
Berupa saluran yang menyalurkan urine dari kantong seni keluar tubuh. Pada hewan jantan akan mengikuti penis, sedangkan pada hewan betina mengikuti vestibulum ( Delmann, 1992).

2.      Komparasi Sistem Uropetika
·         Pisces
a.      Mesonefros
Sepasang, berwarna merah tua. Terdapat antara pneumatocyst dan tulang punggung. Bentuknya mempunyai banyak variasi, agak memanjang dengan mempunyai bagian yang membesar yang terjepit diantara 2 bagian pneumatocyst. Kedua bagian besar ini bersatu di tengah-tengah.
b.      Ductus mesonefridicus (ureter)
Saluran keluar dari mesonefros, berjumlah sepasang, berjalan ke belakang di sebelah ventral tulang punggung, kemudian kedua ureter kiri dan kanan bersatu dan agak melebar sebagai vesica urinaria.
c.       Vesica Urinaria
Merupakan persatuan ureter kanan dan kiri. Dari vesica urinaria ada saluran keluar yang sangat pendek, yang kemudian bersatu dengan saluran gonade membentuk sinus urogenitalis, yang akhirnya akan bermuara ke porus urogenitalis.

·         Amfibi
Terletak retroperitoneal (diluar peritoneum), dan terdiri atas:
a.      Ren bertipe mesonefros, sepasang di kanan kiri columna vertebralis, memanjang cranio caudal, berwarna merah-coklat.
b.      Ductus mesonefridicus (ureter), merupakan sepasang saluran halus, masing-masing keluar dorsolateral menuju ke caudal dan bermuara di dorsal kloaka. Ductus ini disebut juga ductus Wolffii. Pada yang betina muara di sebelah medio caudal dari muara-muara uterus.
c.       Vesica urinaria, berupa kantung tipis sebagai tonjolan dinding kloaka.

·         Reptil
a.      Ren berjumlah sepasang, warna merah coklat, masing-masing terdiri dari 2 lobi: Lobus anterior dan posterior. Lobus posterior agak pipih dan berlekatan satu sama lain. Terletak retroperitoneal di daerah sakrum.
b.      Ureter berjumlah sepasang, keluar dari sisi ventral agak medial dari ren. Pada yang jantan sebelum bermuara ke kloaka bersatu dulu dengan vas deferens. Tetapi pada yang betina bermuara langsung.
c.       Vesica urinaria berupa kantung tipis sebagai tonjolan dinding kloaka.

·         Aves
a.      Ren (metanefros), berjumlah sepasang, masing-masing terdiri 3 lobi.
b.      Ureter, berjumlah sepasang, menuju ke kaudal dan bermuara langsung ke dalam kloaka atau urodaeum.
c.       Aves tidak mempunyai vesica urinaria.
d.      Kloaka, terbagi atas 3 bagian: Urodaeum (tempat bermuara saluran kencing dan kelamin), coprodaeum (tempat bermuara saluran makanan) dan proctodaeum (lubang keluar).

·         Mamalia
a.      Ren, tipe metanefros, dibungkus oleh kapsula renalis. Bagian-bagiannya:
1.      Cortex: lapisan yang terluar terdapat glomeruli.
2.      Medula: terdapat saluran-saluran ekskresi, menuju ke piramide malphighi.
3.      Piramide Malphighi: hanya sebuah, ujungnya mengarah ke pelvis renis.   Piramide adalah tempat-tempat saluran urine bermuara. Piramide ini bermuara dalam pelvis renis.
4.      Pelvis renis: suatu ruangan yang berdinding tipis. Urine menetes ke dalamnya, yang kemudian mengalir ke ureter.
b.      Ureter: sepasang, warnanya agak pucat.
c.       Vesica urinaria: tunggal, kedua ureter kanan dan kiri bemuara di sini.
d.      Urethra: saluran keluar dari vesica urinaria. Bermuara keluar sebagai orificium urethrae externum. Pada yang jantan urethra lebih panjang dari yang betina

Komparasi antar Mamalia
KUDA
Berat   : kanan 700 gram, kiri 680 gram
Ukuran            : kanan 15x15x5cm, kiri 17,5x10 sampai 12,5x5cm
Bentuk            : kanan menyerupai jantung kartu bridge, kiri menyerupai kacang
Posisi   : kanan ventral bagian atas dari rusuk ke 17 dan 18, prosesus tranversus lumbalis ke 1
Kiri      : paling dekat dengan bidang median, arah ventral terhadap rusuk ke 18 dan prosesus tranversus lumbalis ke 1 dan 2 (Frandson, 1992).

SAPI
Berat   : kanan 700 gram, kiri 30 gram lebih berat
Ukuran            : 20-22,5x10 sampai 12,5x6,25cm
Bentuk            : Ada lobulasi,kanan elips dengan ujung kranial lebih besar dan bulat. Kiri terpuntir menyerupai buah pear dengan ujung kranial lebih kecil
Posisi   : kanan ventral rusuk terakhir dan prosesus tranversus lumbalis ke 2 atau 3 yang pertama
Kiri sebelah kanan bidang median, ventral terhadap vertebra lumbalis 3-5 (Frandson, 1992).

DOMBA
Berat   : 90-150gram
Ukuran            : 7,5x5x2,5
Bentuk            : menyerupai kacang dan halus
Posisi   : kanan ventral prosesus tranversus lumbalis 3 yang pertama. Kiri sebelah kanan bidang median, arah ventral lumbalis ke 3-5 (Frandson, 1992).

BABI
Berat   : 235 gram
Ukuran            : 12,5x6,25x2,5cm
Bentuk            : menyerupai kacang, pipih dan halus
Posisi   : simetris ventral prosesus tranversus lumbalis 4 yang pertama. Tidak ada kontak dengan hati (Frandson, 1992).

ANJING
Berat   : 57 gram(tergantung bangsa)
Ukuran            : 5x2,5x2,5cm
Bentuk            : kacang dan relatif besar. Warna lebih gelap, bentuk tidak seperti pada domba yang sangat menyerupai biji kacang
Posisi   : kanan ventral prosesus tranversus lumbalis 3 Yang pertama. Kiri: ventral terhadap prosesus tranversus lumbalis ke 2,3 dan 4 (Frandson, 1992).

KUCING
Berat   : kanan 7-15gram
Ukuran            : 2,5x1,8cm
Bentuk            : globular yang tidak teratur dengan 3/4 vena superfisial menuju ke hilus dan menghasilkan kerutan-kerutan. Lebih pucat daripada anjing (merah kuning)
Posisi   : kanan seperti anjing. Kiri seperti pada anjing tetapi dengan variasi posisi yang lebih sedikit (Frandson, 1992).


DAFTAR PUSTAKA

Dellmann Dieter .H, & Brown E.M. 1992. Buku teks histology veteriner. Jakarta : UI Press.
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University  Press : Yogyakarta.
Miller, Malcolm. 1969. Anatomy of The Dog. W.B Saunders Company: Philadelphia.
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Cetakan 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC : jakarta.
Sigit, Koeswirnarning. 1980. Anatomi Veteriner II. Bogor. Lab anatomi Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor.
Yatim, Wildan.  1990. Reproduksi dan Embriologi. Transito : Bandung.

No comments:

Post a Comment