Learning
Objective
1. Bagaimana
morfologi, struktur, dan fungsi dari prokariotik dan eukariotik?
2. Bagaimana mekanisme kerja sel?
Pembahasan
Struktur
sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik.
Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein
dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik
memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :
Sel Prokariotik
-
Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki
membran inti sel
-
Organel-organelnya tidak membran
-
Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
-
Diameter sel antara 1-10 mm
-
Mengandung 4 subunit RNA polymerase
-
Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik
-
Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan
dinamakan nucleus
-
Organel-organel dibatasi membran
-
Membran selnya tersusun atas fosfolipid
-
Diameter selnya antara 10-100 mm
-
Mengandung banyak subunit RNA polymerase
-
Susunan kromosomnya linier
STRUKTUR dan FUNGSI SEL HEWAN
Pada umumnya tiap
sel terdiri atas tiga macam komponen utama, yaitu:
- Membran plasma
-
Merupakan
struktur membranosa yg tipis dan membungkus tiap sel.
-
Memiliki
fungsi untuk memisahkan isi sel dari sekitarnya dan berfungsi juga untuk
mengontrol secara selektif pergerakan berbagi molekul antara cairan intrasel
dan cairan ekstrasel.
- Nukleus
-
Merupakan
komponen paling besar dari sel.
-
Dikelilingi
oleh membran berlapis ganda yang berfungsi untuk memisahkan dari bagian-bagian
sel lain (pada eukariotik)
-
Di
dalam nukleus terdapat DNA, yang berfungsi mengarahkan berbagai sintesis
protein (sturktural dan enzimatik) dan sebagai cetak biru genetik selama
replikasi sel untuk memastikan bahwa sel menghasilkan sel anak persis seperti
induknya.
- Sitoplasma
-
Merupakan
bagian interior sel yang tidak ditempati oleh nukleus.
-
Terdiri
atas organel-organel yang tersebar di dalam massa kompleks gel disebut sitosol.
Sitosol merupakan massa semi cair yang diikat oleh jaringan protein luas yang
disebut sitoskeleton.
-
Sitoskeleton
terdiri atas empat komponen penyusunnya, yaitu mikrotubulus, mikrofilamen,
filamen intermediet, dan kisi-kisi trabekuler. Dimana keempat komponen sel
tersebut berperan dalam menujang bentuk dan aktvitas sel.
-
Organel-organel
dalam sitoplasma, meliputi:
a.
Retikulum
endoplasma, dibagi menjadi dua:
1)
Retikulum
endoplasma kasar
§ Disebut RE kasar karena ditaburi oleh partikel-partikel
kecil sehingga tampak kasar (bergranula), partikel-partikel ini disebut
ribosom.
§ RE kasar paling banyak ditemukan di sel-sel yang
mengkhususkan diri mensekresikan protein (contoh sel-sel yang mengeluarkan
enzim-enzim pencernaan).
2)
Retikulum
endoplasma halus
§
Tidak
mengandung ribosom, sehingga tidak berperan dalam sintesis protein.
§
Berfungsi
sebagi pusat pengemasan dan pengeluaran molekul-molekul yang akan dipindahkan
dari RE aksar menuju ke Kompleks Golgi.
§
RE
halus banyak ditemukan di sel-sel yang mengkhususkan diri dalam metabolisme
lipid (contoh sel yang menegluarkan hormon steroid)
§
Pada
sel hati RE halus mengandung enzim-enzim yang berperan mendetoksifikasi
berbagai bahan berbahaya, baik yang dihasilkan di dalam tubuh maupun yang
berasal dari luar tubuh.
b.
Kompleks
Golgi
§
Berfungsi
untuk tenpat pengilangan dan mengarahkan lalu lintas molekul.
§
Terdiri
dari kantung-kantung gepeng, sedikit melengkung dan terbungkus membran yang
bertumppuk-tumpuk membentuk lapisan-lapisan. Kantung-kantung tersebut
menggepeng tipis di bagian tengah tetapi di bagian tepinya menggembung.
§
Sel-sel
yang khusus mensekresikan protein memiliki lipatan-lipatan atau kantung yang
lebih banyak jumlahnya.
§
Produk-produk
untuk bagian intrasel dikemas di dalam vesikel berselubung (coated vesicle)
dan produk yang akan disekresikan dikemas dalam vesikel sekretorik.
§
Vesikel
berselubung dilapisi oleh suatu jalinan protein (klatrin), merupakan protein
struktural dan protein aksesori yang berasal dari membran Golgi.
c.
Lisosom
§
Berfungsi
untuk sistem pencernaan intrasel.
§
Merupakan
kantong yang terbungkus membran yang mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat.
§
Rata-rata
tiap sel mempunyai 300 buah lisosom.
§
Bentuk
dan ukuran lisosom tergantung dari makanan apa yang mereka cerna.
§
Enzim-enzim
hidrolitik umumnya menguraikan bahan-bahan yang ditelan oleh lisosom menjadi
asam lemak, glukosa, dan protein.
d.
Peroksisom
§
Serupa
dengan lisosom, tetapi mengandung enizim-enzim oksidatif kuat dan sebagian
kalatase sel.
§
Enzim
oksidatif digunakan untuk melepas ikatan hidrogen yang terdapat dalam suatu
molekul, dimana proses ini berfungsi untuk mendetoksifikasi berbagai zat sisa
yang dihasilkan di dalam sel atau senyawa asing yang masuk ke dalam sel.
e.
Mitokondria
§
Merupakan
tempat menghasilkan energi untuk keperluan aktivitas sel.
§
Organel
ini mengambil energi dari zat-zat gizi dalam makanan dan mengubahnya menjadi
bentuk yang dapat digunakan untuk aktifitas sel.
§
Tiap
mitokondria dibungkus oleh 2 lapis membran (luar dan dalam). Membran sebelah
luar halus, sedangkan membran sebelah dalam membentuk serangkain lipatan ke
dalam disebut krista. Dimana di dalam krista ini terdapat cairan yang disebut
matriks mitokondria.
f.
Ribosom
§
Terdapat
dua jenis ribosm, ribosom yang terikat pada RE kasar dan ribosom bebas.
§
Ribosom
adalah partikel kedap elektron, yang tersusun oleh 4 jenis RNA ribosom (rRNA)
dan hampir 80 jenis protein yang berbeda.
g.
Vault
§
Berukuran
3 kali lebih besar daripada ribosom dan berbentuk seperti tong bersegi delapan.
§ Berfungsi sebagai truk-truk sel yang akan menambatkan
pada pori-pori inti dan mengambil molekul-molekul yang di sintesis di inti lalu
menyalurkanna ke ke tempat-tempat lain di sel
h.
Sitoskeleton
Tersusun atas protein. Berfungsi terutama untuk mempertahankan bentuk sel.
Mikrofilamen
Tersusun dari filamen aktin. fungsi khusus untuk motilitas sel (pseudopodia), pembentukan alur pembelahan sel, kontraksi otot dan perubahan bentuk sel.
- Mikrotubula
Tersusun dari tubulin dimer α dan β yang tersusun spiral membentuk tabung berongga. Fungsi khusus untuk motilitas (menyusun flagel dan silia), pergerakan kromosom dan pergerakan organel.
- Filamen intermediet
Tersusun dari protein serabut yang membentuk gulungan kabel yang lebih tebal. Fungsi khusus untuk pertautan nukleus dan pembentukan lamina nukleus.
Tersusun atas protein. Berfungsi terutama untuk mempertahankan bentuk sel.
Mikrofilamen
Tersusun dari filamen aktin. fungsi khusus untuk motilitas sel (pseudopodia), pembentukan alur pembelahan sel, kontraksi otot dan perubahan bentuk sel.
- Mikrotubula
Tersusun dari tubulin dimer α dan β yang tersusun spiral membentuk tabung berongga. Fungsi khusus untuk motilitas (menyusun flagel dan silia), pergerakan kromosom dan pergerakan organel.
- Filamen intermediet
Tersusun dari protein serabut yang membentuk gulungan kabel yang lebih tebal. Fungsi khusus untuk pertautan nukleus dan pembentukan lamina nukleus.
i.
Materi genetik
Materi genetik berperan dalam penurunan sifat dan penentuan sifat dari makhluk hidup. Mayoritas materi genetik berada dalam nukleus
Materi genetik berperan dalam penurunan sifat dan penentuan sifat dari makhluk hidup. Mayoritas materi genetik berada dalam nukleus
(Sherwood,
2001).
2.
Mekanisme Kerja Sel
Mekanisme Sel dalam Mendukung
Kehidupan
Sel berfungsi dalam mengatur seluruh kehidupan. Sel berfungsi secara autonom asal kebutuhannya terpenuhi. Dalam melakukan fungsinya, terjadi berbagai aktifitas perpindahan zat dari dalam dan keluar sel. Perpindahan zat ini melalui membran plasma yang bersifat selektif permeable, yang hanya dapat dilewati oleh zat pelarut dan bukan zat terlarut. Beberapa jenis transportasi zat dari dan keluar sel yaitu :
Sel berfungsi dalam mengatur seluruh kehidupan. Sel berfungsi secara autonom asal kebutuhannya terpenuhi. Dalam melakukan fungsinya, terjadi berbagai aktifitas perpindahan zat dari dalam dan keluar sel. Perpindahan zat ini melalui membran plasma yang bersifat selektif permeable, yang hanya dapat dilewati oleh zat pelarut dan bukan zat terlarut. Beberapa jenis transportasi zat dari dan keluar sel yaitu :
1. Transport
pasif, atau difusi yaitu perpindahan zat melalui membran selektif permeabel
karena perbedaan konsentrasi di luar dan di dalam sel. Pada transport pasif
tidak dibutuhkan adanya energi.transport ini juga tidak membutuhkan zat
carrier.
2. Difusi
terfasilitasi, yaitu transport zat yang membutuhkan protein pembawa. Transport
ini dibutuhkan untuk substrat yang tidak permeable dan lebih cepat dibanding
simple diffusion. Difusi ini digunakan untuk berbagai substansi yang dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup sel, termasuk glukosa dan asam amino.
3. Osmosis,
adalah perpindahan zat dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui
membran semipermeable
4. Transport
aktif, adalh transportasi zat yang membutuhkan ATP dalam prosesnya. Proses ini
melawan perbedaan konsentrasi kedua zat.
5. Transport
berpasangan atau transport aktif kedua, menggunakan energi dari gradien ion,
biasanya Na + , melewati membran plasma. (Fibrianto, 2012)
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim, 2010. Struktur Sel Eukariotik (http://biocyberway.blogspot.com/2009/04/struktur-sel-eukariotik.html),
diakses tgl 25
Agustus 2010)
Aryulina,
Dyah dkk. 2004. Biologi. Esis: Jakarta
Campbell
dkk. 2003. Biology jilid 1. Erlangga: Jakarta
Dellman dan Brown. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner. UI Press. Jakarta.
Fibrianto,
Yuda. 2012. Cell Physiology. Kuliah
pengantar fisiologi sel 25 Agustus 2010. Yogyakarta : FKH UGM
Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia. Cetakan 1. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
No comments:
Post a Comment