Tuesday 2 October 2012

Blok 7 UP 5


Download Full >>  Disini

LEARNING OBJECTIVE

1.      Apa saja Parasit Uniseluler? (klasifikasi, morfologi, siklus hidup)
2.      Apa saja Parasit Multiseluler? (klasifikasi, morfologi, siklus hidup)

PEMBAHASAN

1.      Parasit Uniseluler
     Protozoa          Sarcomastigophora         Mastigophora
                                                                      Sarcodina
                              Apicomplexa
                              Mikrospora
                              Ciliospora
                              Mixospora

Dalam protozoa dibagi menjadi beberapa phylum
a.       Sarcomastigophora
1.      Martigophora
Memiliki cirri bergerak dengan flagella. Memiliki bentuk yang tetap.
a)   Membrane sel atau membrane plasma
Membrane sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma.
dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya     ktoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam   endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan
b)   Inti sel (nucleus)
Berfungsi mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung didalam sel.
c)   Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil)
Berfungsi sebagai organ ekskresi sisa makanan. Vakuola kntraktil juga menjaga agar sis    sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis disekitarnya.
d)  Rongga makanan (vakuola makanan )
Berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicernakan akan dikleuarkan melalui rongga berdenyut.
2.      Sarcodina
Amoeba
Struktur tubuh Amoeba proteus
a)   Membrane sel atau membrane plasma
Membrane sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma.
dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya     ktoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam   endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan
b)   Inti sel (nucleus)
Berfungsi mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung didalam sel.
c)   Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil)
Berfungsi sebagai organ ekskresi sisa makanan. Vakuola kntraktil juga menjaga agar sis    sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis disekitarnya.
d)  Rongga makanan (vakuola makanan )
Berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak dicernakan akan dikleuarkan melalui rongga berdenyut.

b.      Ciliophora
Paramecium memiliki dua macam inti (nucleus) yaitu inti kecil (mikronukleus) dan inti besar (makronucleus). Di samping itu memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan. Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang di dalam air. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Sedangkan cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya.

c.       Microspora
Sporozoa (Spora = alat reproduksi) yang dapat tumbuh menjadi individu baru
Semua protozoa yang tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembangbiak dengan spora digolongkan dalam fillum sporozoa, misalnya Plasmodium ( Storer, 1943).


d.      Apicomplexa
emua subfilum ini bersifat parasit. Tidak mempunyai alat gerak. Kebanyakan stadium apicomplexa memiliki stadium seksual maupun aseksual pada siklus hidup mereka. Intinya vesikuler dan mempunyai satu atau lebih mikroporus yang tampaknya digunakan untuk menelan makanan (Levine, 1994).

Contoh:
-          Plasmodium sp.
Plasmodium memasuki eritrosit. Mereka menghasilkan sejumlah mikrogamet yang tidak banyak (biasanya 8) dengan flagella tunggal bukan sejumlah besar mikrogamet dengan dua atau tiga flagella, dan mereka punya heteroksenosa, dengan vector nyamuk. Merozoitnya mempunyai seluruh organela dari kompleks apical, kecuali koloid. Di situ terdapat 24-26 mikrotubulus subpelikuler (Levine, 1994).

Daur hidup Plasmodium
Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi
Vektornya nyamuk Anopheles betina
Mengalami 2 fase, yaitu:
·         Fase generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk malaria
Skema : fertilisasi ---- zigot ---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid
·         Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:
ü  Dalam hati (disebut eksoeritrositik)
Skema : sporozoid ---- skizon erytozoik ---- merozoit eryptozoik  
ü  Dalam darah (eritrositik)
Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ----
           makrogamet /mikrogamet

e.       Myxozoa
Spora berasal dari banyak sel. Bersifat parasitik. Kebanyakan terdapat pada ikan (Levine, 1994).





2.      Parasit Multiseluler

     Arthropoda         Insecta                           Diptera
                                                                       Mallophaga
                                                                       Siphunculata
                                                                       Siphonaptera
                                 Arachnida                      Acarina

     Helmint            Platyhelmintes                 Trematoda
                                                                        Cestoda
                              Nemathelmintes               Nematoda
                               Acantochepala

A.    ARTHROPODA
Ciri – cirri :
·         Tubuh terbagi ruas /segmen menjadi dua atau tiga bagian daerah yang sama
·         Terdapat pasangan kaki/ juluran yang beruas-ruas
·         Tubuh simetris bilateral
·         Bagian luar tubuh terdiri dari eksoskelet yang mengandung khitin, yang dapat mengelupas (ekdisis) apabila tubuhnya berkembang
·         Sistem peredaran darah terbuka, jantung berupa sebuah buluh dorsal terletak di atas saluran pencernaan.
·         Rongga tubuh berisi darah disebut hemosul (hemocoel).





1)      Insecta
a)      Diptera
Termasuk ordo ini adalah jenis – jenis nyamuk dan lalat. Seperti namanya, parasit ini memiliki sepasang sayap kadang – kadang mempiunyai sedikit sisik. (Livine, 1994).
b)     Mallophaga
            Tubuhnya memiliki kepala yang relatif besar. Ditemukan sepasang antena berukuran  pendek yang tersusun oleh 3 – 5 segmen, mata mereduksi atau tidak ada. Tidak mempunayi syap. Abdomen, ditemukan 6 pasang spirekel . Tarsus tersusun oleh satu atau dua segmen dan setiap ujungnya berisi satu atau dua cakar.
            Pada insekta jenis ini, siklus hidupnya melalui metamorfosis sedeharna,  kutu betina menelurkan telur yang beroperkulum, kemudian dilekatkan pada bulu atau rambut, selanjutnya terjadi perkembangan didalam telur dan keluarlah nimfa. Nimfa mengalami 3 kali menyilih (ekdisis) (Nimfa I menjadi Nimfa II dan Nimfa III) dan selanjutnya berkembang menjadi dewasa (Alan, 1994).
c)      Siphunculata
            Bentuk kepalanya kecil dan meruncing.  Terdapat alat mulut berupa moncong untuk menghisapa bernama prestomum, tidak memiliki palpus maksilaris . Memiliki antenna 5 segmen sepasang. Matanya mereduksi atau tidak ada, tapi beberapa spesies ada. Torak, berukuran kecil tersusun oleh 3 segmen dan telah mengalami penggabungan, tidak ditemukan adanya sayap.  Kakinya kokoh, pasangan kaki-1 umumnya paling kecil dan diakhiri dengan cakar yang lembek dan pasangan kaki ke-3 berukuran paling besar. Setiap tarsus masing-masing mempunyai sebuah cakar . Abdomen relatif besar, nampak tersusun oleh 7 – 9 segmen dan pada tepi setiap segmen selalu ditemukan lempeng paratergal “paratergal plate” yang merupakan lapisan tebal dari kitin sehingga berwarna coklat gelap, selain itu juga terdapa spirakel yang jumlahnya 6 pasang (Alan, 1994).
d)     Siphonaptera
            Ukuran kepala dan thorak bervariasi, ada yang besar ada yang kecil. Antena seperti mangkuk. Alat mulutnya disesuaikan untuk menghisap darah. Pada daerah pipi ditemukan duri seperti sisir disebut Genal ktenidia (Genal combs). Tidak ditemukan sayap, dan kakinya kuat untuk melompat. Abdomennya tersusun oleh 10 segmen dan pada segmen yang ke-9 baik pada pinjal jantan dan betina pada bagian dorsal ditemukan lempeng yang disebut Sensilium atau Pygidium yang ditumbuhi oleh bulu sensoris. Tergum segmen ke-9 pada pinjal jantan mengalami modifikasi menjadi bentuk klasper. Sedang pada segmen sembilan pada pinjal betina terdapat modifikaso alat kelamin betina yang disebut reseptakulum seminis.
            Siklus hidupnya sudah mengalami Metamorfosis sempurna, pinjal dewasa dapat hidup 58 hari tanpa makan dan 234 hari bila dapat makan. Pinjal betina bertelur berukurannya kecil berbentuk ovoid, berwarna keputihan dengan panjang 0,5 mm berjumlah 3 – 18 butir setiap hari (sejumlah 448 selama hidupnya, biasanya diletakkan dicelah kandang atau tubuh hospes definitif (tetapi pada umumnya sebelum menetas akan jatuh. Dari dalam telur akan keluar larva berbentuk seperti cacing bergerak aktif untuk mencari makan berupa bahan-bahan organik atau darah yang mengering. Larva terdiri dari 14 segmen yang ditutupi oleh bulu-bulu. Larva akan mengalami ekdisis (menyilih) selama 3 kali dan pergantian kulit yang terakhir terjadi di dalam kokon. Didalam kokon yang biasanya tertutup oleh partikel kotoran, terbentuk pupa yang berwarna keputihan dan akhirnya terbentuk pinjal dewasa. Pinjal bisa hidup selama 1 – 2 tahun dan tahan hidup tanpa menghisap darah selama 6 minggu (Alan, 1994).

2)      Arachnida
Arachnida mempunyai empat pasang kaki. Tubuhnya dibagi menjadi dua bagian utama: bagian sefalotoraks yang disebut prosoma dan bagian abdomen yang disebut opistisoma. Prosoma dibagi menjadi gnatosoma yaitu bagian yang menmpunyai alat mulut, dan podosoma yaitu bagian yang mempunyai empat pasang kaki. Hanya ada satu ordo yang penting dari kelas Arachnida yaitu ordo Acarina (Alan, 1994).
a)      Acarina
Termasuk ordo ini ialah jenis – jenis caplak dan tungau. Pada caplak terjadi fusi antara podosoma dan opistisoma menjadi bangunan berbentuk kantong yang disebut idiosoma. Ada dua macam caplak yaitu caplak keras  (familia ixodidae) dan caplak lunak (familia Argasidae). Pada caplak keras gnatosoma terdapat pada tepi anterior dari idiosoma, sedang pada caplak lunak terdapat pada daerah ventro-anterior. Pada caplak keras terdapat perisai dorsal disebut skutum. Pada yang jantan skutum menutupi seluruh bagian dorsal sedang pada betina, larva dan nimfa, skutum hanya menutupi bagian kecil belakang gnatosoma. Larva caplak belum memiliki pasangan kaki yang keempat, hanya memilki tiga pasang kaki. Skutum mungkin mempunyai hiasan – hiasan (ornate), mungkin juga polos (inornata) (Alan, 1994).
Contoh :
-          Demodex canis
Termasuk dalam subordo Trombidiformes (tungau besar). Memiliki abdomen yang panjang. Bentunknya menyerupai cerutu.
Siklus hidup :
Berlangsung selama 18-24 hari dalam tubuh hospes. Baik jantan maupun betina memilki lubang genital untuk melakukan perkawinan. Perkawinan berlangsung di folikel rambut dan kelenjar keringat. Betina bertelur dan meletakan telurnya sebanyak 20-24 di folikel rambut. Larva yang memiliki 6 kaki menetas pada hari ke 3-4. 7 hari Kemudian, larva berkembang menjadi dewasa (Alan, 1994).



B.     Helmit
1.      Nematoda
-          Mempunyai saluran usus dan rongga badan
-          Bentuk bulat, tidak bersegmen
-          Ditutupi oleh kutikula yang dilengkapi : kait, penebalan dsb
-          Dinding tubuh : kutikula, epikutikula (hipodermis) lapisan otot
-          Bersifat gonokoris
-          ( Levine, 1994 )

2.      Platyhelminthes
a.      TREMATODA
-          Bentuk tubuh pipih memanjang
-          Terdapat Batil Isap Mulut dan Batil isap Perut
-          Betina à ovarium tunggal / kompak / bercabang banyak
-          Jantan à sepasang, biasanya bulat, ada yang bercabang
-          Bersifat hermaprodit
-          Terdapat intestinal caeca ( usus bercabang 2 )
Contoh  sub class :
1.      Monogenea àsiklus hidupnya langsung (terutama sebagai parasit external pada ikan)
Ciri – cirri :
·         Spesiesnya berparasit pd hewan air bdarah dingin/pd amfibi,ikan,katak,reptil,kadang2 pd invertebrata air.
·         Mrpk ektoparasit pd insang,kulit,sirip&rongga mulut.Bisa juga pd traktus urinaria.
·         Punya haptor yg mrpk organ untuk menempel.Haptor bisa dilengkapi oleh batil isap,klem&kait2
·         Parasit ini bisa vivipara/ovipara
·         Telur pada umumnya punya operculum & ada filamen di salah satu ujungnya yang berfungsi untuk melekatkan telur pada hospes / benda yang lain.
·         Larva disebut oncomiridium yang mempunyai cilia & >1 eye spots. Oncomiridium berenang → kemudian menempel pada hospes & menjadi dewasa di hospes
Contoh :
1.      Genus Gyrodactylus
Gyrodactylus elegans
·         Berparasit pada insang, kulit,sirip ikan.bisa juga pada katak
·         Cacing dewasa panjang = 1mm,bersifat vivipara.
·         Larva terbentuk pada uterus. 1 Cacing bisa mengandung beberapa larva (serial poly embryonal) → dengan demikian jumlah parasit ini bisa meningkat dengan cepat.
2.      Famili Dactylogyridae
Dactylogyrus vastator
·         Merupakan parasit yang penting pada carp fry
·         Cacing dewasa berlokasi di insang, bertelur pada musim semi.
·         Reproduksi&infeksi memuncak pd musim panas & menurun pada musim gugur
Dactylogyrus extensus
·         Hospes: carp
·         Mampu bereproduksi pd musim dingin.Intensitas infeksi dp memuncak pd musim dingin (tapi lbh banyak pd musim panas)
2.      Digenea à siklus hidup tidak langsung à perlu HI ( merupakan parasit internal pada ternak,anjing, kucing dan merupakan parasit penting untuk KH )
Ciri – ciri :
§  Cacing dewasa biasa disebut Flukes, terutama berparasit pada ductus biliverus,saluran cerna & sistem vaskuler
§  Pada umumnya flukes berbentuk pipih dorsoventral,punya saluran cerna yang buntu,punya batil isap (sucker) untuk menempel & bersifat hermaprodit
§  Tergantung tempat predileksinya, telur cacing dikeluarkan bersama tinja atau urine
§  Stadium larva berkembang pada HI yaitu molusca
§  Beberapa species perlu HI ke-2, tapi molusca merupakan HI yang penting untuk semua species
Species-species yang penting untuk KH :
Fasciolidae, Dicrocoeliidae, Paramphistomatidae, Schistosomatidae
Tidak terlalu penting :  Troglotrematidae, Opistorchiidae
Contoh :
1.      Family Fasciolidae
·         Merupakan cacing daun yg besar
·         Batil isap oral terletak di ujung anterior
·         Batil isap ventral (perut) terletak didekat pundak
·         Organ2 internal ber- cabang2, cuticula berspina
·         3 genus yg penting : Fasciola, Fasciolides, fasciolopsis

Fasciola hepatica
-          hospes : mamalia
-          HI : siput genus Lymnea à L. truncatula yi siput yang bersifat amfibius
-          Distribusi: seluruh dunia
-          Lokasi             : cacing dewasa di duktus biliverus, cacing muda di parenchym hati. Kadang - kadang cacing yg aberan dapat ditemukan terkapsuler di organ antara lain paru

Fasciola gigantica
-          Hospes            : ruminansia
-          HI : siput genus lymnea
-          L. auricularia à eropa
-          L. notolensis à afrika
-          L. rubiginea à malaysia
-           kebanyakan siput aquatik ditemukan di air terjun, irigasi, rawa.
-          Distribusi : hampir seluruh dunia, tdk tdp di eropa barat

Hal-28
2.      Eurytrema (E. pancreaticum)
·         Lokasi : ductus biliverus
·         Hospes            : ruminansia
·         HI : siput darat & Belalang / free crickett (jangkrik)
·         HD terinfeksi jika makan belalang infected à parasit migrasi dari usus ke duct pancreaticus

3.      Hal-27Platynosomum ( P. fatosum )
·         Hospes  : kucing
·         Lokasi : ductus biliverus
·         HI        : siput darat, crustacea, lizard (kadal)
·         Kucing terinfeksi bila makan lizard infected

b.      CESTODA
Cestoda dibagi menjadi dua klass : COTYLODA  dan EUCESTODA.
Beberapa perbedaan antara klas Eucestoda dan Cotyloda
No.

Eucestoda
Cotyloda
1.
Scolex
Acetabullum
Bothria
2.
Batas antar proglotid
Jelas
Tidak jelas
3.
Gld. Vittelaria
Kompak/berlobus
Folikuler
4.
Uterus
Buntu
Terbuka (porus uterus)
5.
Telur
Tidak beroperkulum
Beroperkulum
6.
Metacestoda
Cysticrcoid
Cysticercus
Strobilocercus
Coenurus
Hydatida
Procercoid
Plerocercoid

Contoh :
1.      GENUS : Thysanosoma
Thysanosoma actinoides        
·         Cacing ini sering disebut cacing pita berjumbai karena terdapat jumbai pada bagian posterior dari masing-masing proglotid
·         Memiliki ukuran 15 –30 cm x 8mm, scolex 1,5 mm dengan segmen pendek
·         Memiliki 2 set alat kelamin, dengan testis terletak di median
·        Ditemukan pada ductus biliverus, ductus pancreaticus dan usus halus domba, sapi, menjangan

2.      Diphullobothrium latum (Cotylodasid)
Ciri-ciri : cacing pita ikan lebar. Terdapat pada usus kecil anjing, kucing, rubah, beruang, karnivora lain, dan manusia. Merupakan cacing pita terbesar pada hewan-hewan tersebut, mencapai panjang 15 m dan mempunyai proglotida sebanyak 4000 (Levine, 1994).
3.      Taenia solium (Eucestodasida)
Ciri-ciri : cacing pita babi pada manusia. Cacing dewasa terdapat pada usus halus manusia, dan mencapai panjang 3-5 m. Terdapat 22-32 kait dalam 2 baris pada rostelum. Telurnya berbentuk bola dan berdiameter 42 mikron, terdapat sekitar 40.000 telur setiap proglotida bunting. Cacing ini dapat hidup sampai 25 tahun (Levine, 1994).


 
Siklus hidup Taenia sp.
Penyebab : Cystisercosis bovis
Siklus hidup : Cysticercosis bovis merupakan fase larva dari Taena saginata. Taena saginata memiliki panjang 3-7 m dan hidup di dalam usus halus manusia. Terdiri dari kepala penghisap (scolex) yang menempal pada usus, serta leher yang trediri dari ratusan segmen proglotid. Proglotid dewasa mengandung telur yang diekskresikan bersama feces manusia      Sapi akan terinfeksi apabila pakan/ rumput yang terkontaminasi feces manusia yang mengandung telur Taena saginata       Telur tersebut akan masuk ke dalam usus, lymphatics, serta aliran darah menuju ke otot skeletal dan hati      Di dalam otot, telur berkembang menjadi cysticercus yang mengandung scolex      Bagian tubuh sapi yang dijadikan sebagai tempat pertumbuhan dan pendewasaan yaitu masseter muscles, tongue, heart and diaphragm, sedangkan pada manusia pada usus halus (Urquhart, G.M. 1985).


 
Daur Hidup Cestoda
Untuk Cotyloda (Diphyllobothrium dan Spirometra)  Siklus hidupnya  memerlukan 2 HI, telur yang memiliki operkulum akan keluar bersama tinja, Korasidium akan keluar dari dalam telur melalui operkulum, karena memiliki silia akan berenang mencari HI.I. Korasidium akan menempel pada bagian lunak dari HI. I, kemudian melepaskan silianya dan menggunakan kaitnya menusuk bagian lunak dan menerobos masuk kedalam tubuh HI.I. Didalam tubuh HI. I, korasidium akan berkembang menjadi Proserkoid. Jika HI. I termakan oleh HI. II maka proserkoid akan berkembang lebih lanjut menjadi Pleroserkoid yang bersifat infektif.   H D akan terinfeksi jika menelan HI. II yang infektif. Stadium Metacestoda (pada hospes intermedier) dalam daur hidup Cestoda (Urquhart, G.M. 1985).

3.      Acantochepala
Cacing kepala berduri. Disebut cacing kepala berduri karena bagian anterior mempunyai proboscis. Contohnya antara lain: Macracantorhynchus hirudinaceus, Empodius gallinarum.


Daftar Pustaka
Alan, W .1994. Arthropods of Humans and Domestic Animals. A Guide to Preliminary Identification 1st Ed. Philadelphia : Chapman & Hall
Levine, N, D. 1994. Parasitologi Veteriner. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Hal. 57-69
Storer, Tracy, I. 1943. General Zoology. London : McGraw-Hill Book Company.
Urquhart, G.M. 1985. Veterinary Parasitology. England : Longman Scientific and Technical

No comments:

Post a Comment