Download Full >> Disini
LEARNING
OBJECTIVE
1. Apa
saja Parasit Uniseluler? (klasifikasi, morfologi, siklus hidup)
2. Apa
saja Parasit Multiseluler? (klasifikasi, morfologi, siklus hidup)
PEMBAHASAN
Protozoa Sarcomastigophora Mastigophora
Sarcodina
Apicomplexa
Mikrospora
Ciliospora
Mixospora
Dalam protozoa dibagi menjadi
beberapa phylum
a. Sarcomastigophora
1. Martigophora
Memiliki
cirri bergerak dengan flagella. Memiliki bentuk yang tetap.
a)
Membrane
sel atau membrane plasma
Membrane sel disebut
juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma.
dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ktoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan
dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ktoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan
b)
Inti
sel (nucleus)
Berfungsi mengatur
seluruh kegiatan yang berlangsung didalam sel.
c)
Rongga
berdenyut (Vakuola Kontraktil)
Berfungsi sebagai organ
ekskresi sisa makanan. Vakuola kntraktil juga menjaga agar sis sel selalu lebih tinggi dari tekanan
osmosis disekitarnya.
d) Rongga makanan (vakuola makanan )
Berfungsi sebagai alat
pencernaan. Makanan yang tidak dicernakan akan dikleuarkan melalui rongga
berdenyut.
2. Sarcodina
a)
Membrane
sel atau membrane plasma
Membrane sel disebut
juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma.
dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ktoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan
dibedakan atas ekstoplasma dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ktoplasma merupakan bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti, 1 vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan
b)
Inti
sel (nucleus)
c)
Rongga
berdenyut (Vakuola Kontraktil)
Berfungsi sebagai organ
ekskresi sisa makanan. Vakuola kntraktil juga menjaga agar sis sel selalu lebih tinggi dari tekanan
osmosis disekitarnya.
d) Rongga makanan (vakuola makanan )
Berfungsi sebagai alat
pencernaan. Makanan yang tidak dicernakan akan dikleuarkan melalui rongga
berdenyut.
b.
Ciliophora
Paramecium memiliki dua macam inti (nucleus) yaitu
inti kecil (mikronukleus) dan inti besar (makronucleus). Di samping itu
memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan,
serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak melayang-layang
di dalam air. Hal ini akan terlihat jika menggunakan mikroskop. Sedangkan cara
menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka
terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air
masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya.
c.
Microspora
Sporozoa
(Spora = alat reproduksi) yang dapat tumbuh menjadi individu baru
Semua protozoa yang tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembangbiak dengan spora digolongkan dalam fillum sporozoa, misalnya Plasmodium ( Storer, 1943).
Semua protozoa yang tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembangbiak dengan spora digolongkan dalam fillum sporozoa, misalnya Plasmodium ( Storer, 1943).
d.
Apicomplexa
emua subfilum ini
bersifat parasit. Tidak mempunyai alat gerak. Kebanyakan stadium apicomplexa
memiliki stadium seksual maupun aseksual pada siklus hidup mereka. Intinya
vesikuler dan mempunyai satu atau lebih mikroporus yang tampaknya digunakan
untuk menelan makanan (Levine, 1994).
Contoh:
-
Plasmodium
sp.
Plasmodium
memasuki eritrosit. Mereka menghasilkan sejumlah mikrogamet yang tidak banyak
(biasanya 8) dengan flagella tunggal bukan sejumlah besar mikrogamet dengan dua
atau tiga flagella, dan mereka punya heteroksenosa, dengan vector nyamuk.
Merozoitnya mempunyai seluruh organela dari kompleks apical, kecuali koloid. Di
situ terdapat 24-26 mikrotubulus subpelikuler (Levine, 1994).
Daur hidup Plasmodium
Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi
Vektornya nyamuk Anopheles betina
Mengalami 2 fase, yaitu:
Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi
Vektornya nyamuk Anopheles betina
Mengalami 2 fase, yaitu:
·
Fase
generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk malaria
Skema : fertilisasi ---- zigot ---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid
Skema : fertilisasi ---- zigot ---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid
·
Fase
vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu:
ü
Dalam
hati (disebut eksoeritrositik)
Skema : sporozoid ---- skizon erytozoik ---- merozoit eryptozoik
Skema : sporozoid ---- skizon erytozoik ---- merozoit eryptozoik
ü
Dalam
darah (eritrositik)
Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ----
Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ----
makrogamet /mikrogamet
e.
Myxozoa
Spora berasal dari banyak sel. Bersifat parasitik.
Kebanyakan terdapat pada ikan (Levine, 1994).
2. Parasit
Multiseluler
Arthropoda
Insecta
Diptera
Mallophaga
Siphunculata
Siphonaptera
Arachnida Acarina
Helmint
Platyhelmintes
Trematoda
Cestoda
Nemathelmintes Nematoda
Acantochepala
A. ARTHROPODA
Ciri
– cirri :
·
Tubuh
terbagi ruas /segmen menjadi dua atau tiga bagian daerah yang sama
·
Terdapat
pasangan kaki/ juluran yang beruas-ruas
·
Tubuh
simetris bilateral
·
Bagian
luar tubuh terdiri dari eksoskelet yang mengandung khitin, yang dapat
mengelupas (ekdisis) apabila tubuhnya berkembang
·
Sistem
peredaran darah terbuka, jantung berupa sebuah buluh dorsal terletak di atas
saluran pencernaan.
·
Rongga
tubuh berisi darah disebut hemosul (hemocoel).
1)
Insecta
a)
Diptera
Termasuk ordo ini adalah jenis –
jenis nyamuk dan lalat. Seperti namanya, parasit ini memiliki sepasang sayap
kadang – kadang mempiunyai sedikit sisik. (Livine, 1994).
b)
Mallophaga
Tubuhnya
memiliki kepala yang relatif
besar. Ditemukan sepasang antena berukuran pendek yang tersusun oleh 3 – 5 segmen, mata
mereduksi atau tidak ada. Tidak mempunayi syap. Abdomen,
ditemukan 6 pasang spirekel . Tarsus tersusun oleh satu atau dua segmen dan
setiap ujungnya berisi satu atau dua cakar.
Pada insekta jenis ini, siklus hidupnya melalui
metamorfosis sedeharna, kutu betina menelurkan telur yang
beroperkulum, kemudian dilekatkan pada bulu atau rambut, selanjutnya terjadi
perkembangan didalam telur dan keluarlah nimfa. Nimfa mengalami 3 kali menyilih
(ekdisis) (Nimfa I menjadi Nimfa II dan Nimfa III) dan selanjutnya berkembang
menjadi dewasa (Alan, 1994).
c)
Siphunculata
Bentuk
kepalanya kecil dan meruncing. Terdapat
alat mulut berupa moncong untuk menghisapa bernama prestomum, tidak memiliki palpus maksilaris . Memiliki antenna 5
segmen sepasang. Matanya mereduksi atau tidak ada, tapi beberapa spesies ada.
Torak, berukuran kecil tersusun oleh 3 segmen dan telah mengalami penggabungan,
tidak ditemukan adanya sayap. Kakinya
kokoh, pasangan kaki-1 umumnya paling kecil dan diakhiri dengan cakar yang
lembek dan pasangan kaki ke-3 berukuran paling besar. Setiap tarsus
masing-masing mempunyai sebuah cakar . Abdomen relatif besar, nampak tersusun
oleh 7 – 9 segmen dan pada tepi setiap segmen selalu ditemukan lempeng
paratergal “paratergal plate” yang
merupakan lapisan tebal dari kitin sehingga berwarna coklat gelap, selain itu
juga terdapa spirakel yang jumlahnya 6 pasang (Alan, 1994).
d)
Siphonaptera
Ukuran
kepala dan thorak bervariasi, ada yang besar ada yang kecil. Antena seperti mangkuk. Alat
mulutnya disesuaikan untuk menghisap darah. Pada daerah pipi ditemukan duri
seperti sisir disebut Genal ktenidia (Genal
combs). Tidak ditemukan sayap, dan
kakinya kuat untuk melompat.
Abdomennya tersusun oleh 10 segmen dan pada segmen yang ke-9 baik pada pinjal
jantan dan betina pada bagian dorsal ditemukan lempeng yang disebut Sensilium
atau Pygidium yang ditumbuhi oleh bulu sensoris. Tergum segmen ke-9 pada pinjal
jantan mengalami modifikasi menjadi bentuk klasper. Sedang pada segmen
sembilan pada pinjal betina terdapat modifikaso alat kelamin betina yang
disebut reseptakulum seminis.
Siklus hidupnya sudah mengalami Metamorfosis sempurna, pinjal dewasa dapat hidup 58 hari tanpa makan dan
234 hari bila dapat makan. Pinjal betina bertelur berukurannya kecil berbentuk
ovoid, berwarna keputihan dengan panjang 0,5 mm berjumlah 3 – 18 butir setiap
hari (sejumlah 448 selama hidupnya, biasanya diletakkan dicelah kandang atau
tubuh hospes definitif (tetapi pada umumnya sebelum menetas akan jatuh. Dari
dalam telur akan keluar larva berbentuk seperti cacing bergerak aktif untuk
mencari makan berupa bahan-bahan organik atau darah yang mengering. Larva
terdiri dari 14 segmen yang ditutupi oleh bulu-bulu. Larva akan mengalami
ekdisis (menyilih) selama 3 kali dan pergantian kulit yang terakhir terjadi di
dalam kokon. Didalam kokon yang biasanya tertutup oleh partikel kotoran, terbentuk
pupa yang berwarna keputihan dan akhirnya terbentuk pinjal dewasa. Pinjal bisa hidup selama 1 – 2 tahun dan
tahan hidup tanpa menghisap darah selama 6 minggu (Alan,
1994).
2)
Arachnida
Arachnida mempunyai empat pasang
kaki. Tubuhnya dibagi menjadi dua bagian utama: bagian sefalotoraks yang
disebut prosoma dan bagian abdomen
yang disebut opistisoma. Prosoma
dibagi menjadi gnatosoma yaitu bagian
yang menmpunyai alat mulut, dan podosoma yaitu
bagian yang mempunyai empat pasang kaki. Hanya ada satu ordo yang penting dari
kelas Arachnida yaitu ordo Acarina (Alan, 1994).
a)
Acarina
Termasuk ordo ini ialah jenis –
jenis caplak dan tungau. Pada caplak terjadi fusi antara podosoma dan opistisoma
menjadi bangunan berbentuk kantong yang disebut idiosoma. Ada dua macam caplak yaitu caplak keras (familia ixodidae)
dan caplak lunak (familia Argasidae).
Pada caplak keras gnatosoma terdapat pada tepi anterior dari idiosoma, sedang
pada caplak lunak terdapat pada daerah ventro-anterior. Pada caplak keras
terdapat perisai dorsal disebut skutum.
Pada yang jantan skutum menutupi seluruh bagian dorsal sedang pada betina,
larva dan nimfa, skutum hanya menutupi bagian kecil belakang gnatosoma. Larva
caplak belum memiliki pasangan kaki yang keempat, hanya memilki tiga pasang
kaki. Skutum mungkin mempunyai hiasan – hiasan (ornate), mungkin juga polos (inornata)
(Alan, 1994).
Contoh
:
-
Demodex canis
Termasuk
dalam subordo Trombidiformes (tungau besar). Memiliki abdomen yang panjang.
Bentunknya menyerupai cerutu.
Siklus hidup :
Berlangsung
selama 18-24 hari dalam tubuh hospes. Baik jantan maupun betina memilki lubang genital untuk melakukan perkawinan.
Perkawinan berlangsung di folikel rambut dan kelenjar keringat. Betina bertelur
dan meletakan telurnya sebanyak 20-24 di folikel rambut. Larva yang memiliki 6
kaki menetas pada hari ke 3-4. 7 hari Kemudian, larva berkembang menjadi dewasa
(Alan,
1994).
B. Helmit
1.
Nematoda
-
Mempunyai saluran usus dan rongga badan
-
Bentuk bulat, tidak bersegmen
-
Ditutupi oleh kutikula yang dilengkapi :
kait, penebalan dsb
-
Dinding
tubuh : kutikula, epikutikula (hipodermis)
lapisan otot
-
Bersifat gonokoris
-
( Levine, 1994 )
2. Platyhelminthes
a.
TREMATODA
-
Bentuk tubuh pipih memanjang
-
Terdapat Batil Isap Mulut dan Batil isap
Perut
-
Betina à ovarium tunggal
/ kompak / bercabang banyak
-
Jantan à sepasang,
biasanya bulat, ada yang bercabang
-
Bersifat hermaprodit
-
Terdapat intestinal caeca ( usus
bercabang 2 )
Contoh sub class :
1. Monogenea
àsiklus
hidupnya langsung (terutama sebagai parasit external pada ikan)
Ciri
– cirri :
·
Spesiesnya berparasit pd hewan air
bdarah dingin/pd amfibi,ikan,katak,reptil,kadang2 pd invertebrata air.
·
Mrpk ektoparasit pd
insang,kulit,sirip&rongga mulut.Bisa juga pd traktus urinaria.
·
Punya haptor yg mrpk organ untuk
menempel.Haptor bisa dilengkapi oleh batil isap,klem&kait2
·
Parasit ini bisa vivipara/ovipara
·
Telur pada umumnya punya operculum &
ada filamen di salah satu ujungnya yang berfungsi untuk melekatkan telur pada
hospes / benda yang lain.
·
Larva disebut oncomiridium yang
mempunyai cilia & >1 eye spots. Oncomiridium berenang → kemudian
menempel pada hospes & menjadi dewasa di hospes
Contoh
:
1.
Genus Gyrodactylus
Gyrodactylus elegans
·
Berparasit pada insang, kulit,sirip
ikan.bisa juga pada katak
·
Cacing dewasa panjang = 1mm,bersifat
vivipara.
·
Larva terbentuk pada uterus. 1 Cacing
bisa mengandung beberapa larva (serial poly embryonal) → dengan demikian jumlah
parasit ini bisa meningkat dengan cepat.
2.
Famili Dactylogyridae
Dactylogyrus vastator
·
Merupakan parasit yang penting pada carp
fry
·
Cacing dewasa berlokasi di insang,
bertelur pada musim semi.
·
Reproduksi&infeksi memuncak pd musim
panas & menurun pada musim gugur
Dactylogyrus extensus
·
Hospes: carp
·
Mampu bereproduksi pd musim
dingin.Intensitas infeksi dp memuncak pd musim dingin (tapi lbh banyak pd musim
panas)
2. Digenea
à
siklus hidup tidak langsung à perlu HI ( merupakan parasit internal
pada ternak,anjing, kucing dan merupakan parasit penting untuk KH )
Ciri
– ciri :
§ Cacing
dewasa biasa disebut Flukes, terutama berparasit pada ductus biliverus,saluran
cerna & sistem vaskuler
§ Pada
umumnya flukes berbentuk pipih dorsoventral,punya saluran cerna yang
buntu,punya batil isap (sucker) untuk menempel & bersifat hermaprodit
§ Tergantung
tempat predileksinya, telur cacing dikeluarkan bersama tinja atau urine
§ Stadium
larva berkembang pada HI yaitu molusca
§ Beberapa
species perlu HI ke-2, tapi molusca merupakan HI yang penting untuk semua
species
Species-species
yang penting untuk KH :
Fasciolidae,
Dicrocoeliidae, Paramphistomatidae, Schistosomatidae
Tidak
terlalu penting : Troglotrematidae,
Opistorchiidae
Contoh
:
1. Family
Fasciolidae
·
Merupakan cacing daun yg besar
·
Batil isap oral terletak di ujung
anterior
·
Batil isap ventral (perut) terletak
didekat pundak
·
Organ2 internal ber- cabang2, cuticula berspina
·
3 genus yg penting : Fasciola,
Fasciolides, fasciolopsis
Fasciola
hepatica
-
hospes :
mamalia
-
HI : siput genus Lymnea à
L. truncatula yi siput yang bersifat
amfibius
-
Distribusi: seluruh dunia
-
Lokasi :
cacing dewasa di duktus biliverus, cacing muda di parenchym hati. Kadang -
kadang cacing yg aberan dapat ditemukan terkapsuler di organ antara lain paru
Fasciola
gigantica
-
Hospes :
ruminansia
-
HI : siput genus lymnea
-
L. auricularia à
eropa
-
L. notolensis à
afrika
-
L. rubiginea à
malaysia
-
kebanyakan siput aquatik ditemukan di air
terjun, irigasi, rawa.
-
Distribusi : hampir seluruh dunia, tdk
tdp di eropa barat
2. Eurytrema
(E. pancreaticum)
·
Lokasi :
ductus biliverus
·
Hospes :
ruminansia
·
HI : siput darat & Belalang / free crickett
(jangkrik)
·
HD terinfeksi jika makan belalang
infected à
parasit migrasi dari usus ke duct pancreaticus
3. Platynosomum
( P. fatosum )
·
Hospes
: kucing
·
Lokasi
: ductus biliverus
·
HI
: siput darat, crustacea, lizard (kadal)
·
Kucing terinfeksi bila makan lizard
infected
b.
CESTODA
Cestoda
dibagi menjadi dua klass : COTYLODA
dan EUCESTODA.
Beberapa
perbedaan antara klas Eucestoda dan Cotyloda
No.
|
Eucestoda
|
Cotyloda
|
|
1.
|
Scolex
|
Acetabullum
|
Bothria
|
2.
|
Batas
antar proglotid
|
Jelas
|
Tidak
jelas
|
3.
|
Gld.
Vittelaria
|
Kompak/berlobus
|
Folikuler
|
4.
|
Uterus
|
Buntu
|
Terbuka
(porus uterus)
|
5.
|
Telur
|
Tidak
beroperkulum
|
Beroperkulum
|
6.
|
Metacestoda
|
Cysticrcoid
Cysticercus
Strobilocercus
Coenurus
Hydatida
|
Procercoid
Plerocercoid
|
Contoh
:
1. GENUS
:
Thysanosoma
Thysanosoma
actinoides
·
Cacing ini sering disebut cacing pita
berjumbai karena terdapat jumbai pada bagian posterior dari masing-masing
proglotid
·
Memiliki ukuran 15 –30 cm x 8mm, scolex
1,5 mm dengan segmen pendek
·
Memiliki 2 set alat kelamin, dengan
testis terletak di median
· Ditemukan
pada ductus biliverus, ductus pancreaticus dan usus halus domba, sapi,
menjangan
2.
Diphullobothrium latum (Cotylodasid)
Ciri-ciri : cacing pita ikan lebar. Terdapat pada usus
kecil anjing, kucing, rubah, beruang, karnivora lain, dan manusia. Merupakan
cacing pita terbesar pada hewan-hewan tersebut, mencapai panjang 15 m dan
mempunyai proglotida sebanyak 4000 (Levine, 1994).
3.
Taenia solium (Eucestodasida)
Ciri-ciri : cacing pita babi pada manusia. Cacing dewasa
terdapat pada usus halus manusia, dan mencapai panjang 3-5 m. Terdapat 22-32
kait dalam 2 baris pada rostelum. Telurnya berbentuk bola dan berdiameter 42
mikron, terdapat sekitar 40.000 telur setiap proglotida bunting. Cacing ini
dapat hidup sampai 25 tahun (Levine, 1994).
Siklus
hidup Taenia sp.
Penyebab : Cystisercosis
bovis
Siklus hidup :
Cysticercosis
bovis merupakan fase larva dari Taena saginata. Taena
saginata memiliki panjang 3-7 m dan hidup di dalam usus halus manusia. Terdiri
dari kepala penghisap (scolex) yang menempal pada usus, serta leher yang trediri dari ratusan segmen proglotid. Proglotid dewasa mengandung telur yang
diekskresikan bersama feces manusia
Sapi akan terinfeksi apabila pakan/ rumput yang terkontaminasi feces manusia yang mengandung telur Taena
saginata Telur tersebut akan masuk ke dalam
usus, lymphatics, serta aliran darah
menuju ke otot skeletal dan hati Di dalam otot, telur berkembang
menjadi cysticercus yang mengandung
scolex Bagian tubuh sapi yang dijadikan
sebagai tempat pertumbuhan dan pendewasaan
yaitu masseter muscles, tongue, heart and diaphragm, sedangkan pada manusia pada usus halus
(Urquhart, G.M. 1985).
Daur
Hidup Cestoda
Untuk Cotyloda
(Diphyllobothrium
dan
Spirometra) Siklus
hidupnya memerlukan 2 HI, telur yang
memiliki operkulum akan keluar bersama tinja, Korasidium akan keluar dari dalam
telur melalui operkulum, karena memiliki silia akan berenang mencari HI.I.
Korasidium akan menempel pada bagian lunak dari HI. I, kemudian melepaskan
silianya dan menggunakan kaitnya menusuk bagian lunak dan menerobos masuk
kedalam tubuh HI.I. Didalam tubuh HI. I, korasidium akan berkembang menjadi Proserkoid. Jika HI. I termakan oleh
HI. II maka proserkoid akan berkembang lebih lanjut menjadi Pleroserkoid yang
bersifat infektif. H
D akan terinfeksi jika menelan HI. II yang infektif. Stadium Metacestoda
(pada hospes intermedier) dalam daur hidup Cestoda (Urquhart,
G.M. 1985).
3. Acantochepala
Cacing kepala
berduri. Disebut cacing kepala berduri karena bagian anterior mempunyai
proboscis. Contohnya antara lain: Macracantorhynchus
hirudinaceus, Empodius gallinarum.
Daftar
Pustaka
Alan,
W .1994. Arthropods of Humans and Domestic
Animals. A Guide to Preliminary Identification 1st Ed. Philadelphia : Chapman & Hall
Levine, N, D. 1994. Parasitologi Veteriner. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press. Hal. 57-69
Storer,
Tracy, I. 1943. General Zoology. London : McGraw-Hill Book Company.
Urquhart,
G.M. 1985. Veterinary Parasitology.
England : Longman Scientific and Technical
No comments:
Post a Comment