Monday, 12 May 2014

Laporan POB Kuda



LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN ORGANIK HEWAN BESAR (POB) KUDA
BLOK 17

Abstrak

Helminthiasis merupakan kejadian yang sering dijumpai pada hewan begitu pula pada kuda kejadian ini dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya karena infeksi dari cacing. Gejala klinis meliputi diare intermittent, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan, dan terkadang terdapat darah dan mucus di dalam feses.Tata laksana yang harus diberikan obat Bymed 3,5cc, Vetadryl 7 cc dan vitamin B complex sebanyak 7 cc sebagai suplai tambahan dari vitamin dan mineral.
Kata Kunci: Kuda, Helminthiasis, Terapi, POB




  1. Riwayat Kasus
Pada tanggal 6 Mei 2014 telah dilakukan pemeriksaan terhadap hewan Kuda Lokal, dengan jenis kelamin betina milik H Subar, Segoroyoso, Pleret, Bantul. Dari pemeriksaan didapat hasil :
Anamnesa
Mohon pemeriksaan dan pengobatan
Status Praesens
1.      Keadaan umum          : badan baik, BCS sedang, ekspresi muka sayu
2.      Frekuensi nafas          :  72 kali/menit
3.      Frekuensi pulsus         : -
4.      Suhu                           : -
5.      Kulit dan rambut        : rambut kusam, rontok
6.      Selaput lendir             : pink pucat (konjuncyiva mata)
7.      Kelenjar limfe                        : normal, tidak ada pembengkakan
8.      Pernafasan                  : suara terdengar vesikuler, tipe thoraco abdominal
9.      Peredaran darah         : suara lup dup (normal), systole dan diastole dapat dibedakan
10.  Pencernaan                 : mulut sehat, bersih, tidak ada lesi, konsistensi feses encer.
11.  Urogenital                  : normal, tidak ada perubahan
12.  Saraf                           : reflex palpebra normal
13.  Anggota gerak           : normal, teracak normal
14.  Berat badan                : sekitar 175 kg
15.  Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium feses mempunyai konsistensi encer, terdapat cacing strongylus postif (++)
            Diagnosis                    : Cacingan
            Prognosa                    : Fausta



Tata laksana             
Terapi dan penanganan :
-          Injeksi Bymed 3,5cc SC
-          Injeksi vit B komplek 7cc IM
-          Injeksi Vetadryl 7cc IM
Saran terhadap Pemilik        : Sanitasi kandang diperbaiki.

B.     PEMBAHASAN
Ekspresi muka kuda tampak tenang (BCS<3) diperkirakan berat badannya 175 kg, frekuensi nafas meningkatkan yaitu 72 x/menit (normal 14 – 48), pulsus tidak diperiksa (normal: 36 – 48/menit) dan suhu tubuh normal 38,3°C. Kondisi rambut kusam rontok, selaput lendir terlihat normal, limfoglandula superficial tidak ada perubahan, nafas torachoabdominal normal, auskultas pulmo suara vesikuler normal, ketika diperkusi sinus pada hidung terdengar resonan, suara jantung sistole diastole normal.

A.    Etiologi
Helminthiasis merupakan kejadian yang sering dijumpai pada hewan begitu pula pada kuda kejadian ini dapat disebabkan oleh berbagai hal diantaranya karena infeksi dari cacing (Subronto, 2004).
Strongyloides merupakan salah satu dari genus nematoda parasitik yang biasanya mempunyai generasi dewasa yang hidup bebas. Pada sebagian parasit pada gastrointestinal vertebrata, cacing jantan dan cacing betina hidup di dalam usus hospes kemudian cacing betina bertelur dan telur dikeluarkan lewat feses. Bergantung pada spesies, telur maupun larva infektif tertelan atau larva melakukan penetrasi pada kulit hospes untuk melakukan transmisi pada hospes yang baru. Kemudian terjadi periode migrasi larva pada hospes yang baru sebelum stadium dewasa mencapai intestinum. Strongyloides mengalami hal ini, tetapi ada perbedaan yang signifikan. Hanya cacing Strongyloides betina yang mengalami stadium parasitik (Gillespie.2001; Urquhart.1985)
B.     Gejala Klinis
Gejala klinis meliputi diare intermittent, kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan, dan terkadang terdapat darah dan mucus di dalam feses. Cacing dalam jumlah besar dalam intestinum menyebabkan enteritis kataralis dan dengan hemoragi petechiae dan echymosa, terutama pada duodenum dan jejunum (Kelly.2004)
C.    Diagnosa
Diagnosa dapat berdasarkan riwayat kasus, dan pemeriksaan penunjang lainya. Pada pemeriksaan auskultasi ditemukanya ada gerak peristaltik usus yang meningkat dan pada pemeriksaan feses positif ditemukan telur strongyl.
D.    Prognosa
Prognosa terhadap kasus helminthiasis adalah fausta. Fausta jika kejadian cepat ditangani dan masih meunjukan kemajuan. Untuk kejadian strongiliasis pada kuda ini adalah fausta karena masih dalam kondisi yang dapat dikendalikan dan menunjukan perubahan yang baik.
E.     Pengobatan
Pada praktikum ini, kuda diberikan obat Bymed 3,5cc, Vetadryl 7 cc dan vitamin Bcomplex sebanyak 7 cc sebagai suplai tambahan dari vitamin dan mineral.. Obat yang berupa injeksi disuntikan secara intra muscular pada musculus gluteus, sedangkan untuk Bymed diberikan Sub Cutan.
F.     Kesimpulan
·         Kuda pada praktikum milik Bp. H. Subar ini terdiagnosa mengalami helminthiasis.
·         Kuda mengalami gejala diare yang ditandai rambut menjadi kusam dan kering, feses lembek, kemudian pada pemerikasaan auskultasi dari usus terdengar peristaltik yang meningkat dan ditemukan telur strongyl.
·         Pengobatan dengan Bymed 3,5 cc, B Complex 7 cc, Vetadryl 7 cc.


DAFTAR PUSTAKA

Gillespie.2001.Principle and Practice of Clinical Prasitology.Toronto : John Wiley and Son ltd.
Kelly WR. 2004. Veterinary Clinical Diagnosis. Ed ke-3. England: Bailliere Tindall
Subronto. 2004. Ilmu Penyakit Ternak I. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta
Urquhart, G.M. 1985. Veterinary Parasitology. England: Longman Scientific and Technical



No comments:

Post a Comment